Unjuk Rasa di Hong Kong kian Memanas, Indonesia Desak China Turun Tangan

Hong Kong
Unjuk rasa di Hong Kong | www.independent.co.uk

Unjuk rasa di Hong Kong terus memanas, perekonomian pun ikut terganggu

Unjuk rasa di Hong Kong telah menyita perhatian dunia selama dua bulan terakhir. Pemerintah Indonesia pun akhirnya buka suara dan menanggapi demonstrasi besar-besaran tersebut. Saat ini pemerintah Indonesia meminta agar China segera menemukan cara untuk menangani massa pengunjuk rasa.

1.

Indonesia tuntut China mencari solusi

Hong Kong
Teuku Faizasyah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI | app6613.hoolidayz25.agency

Dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (6/8), Tuntutan Indonesia terhadap China agar segera mencari solusi atas demonstrasi di Hong Kong ini sebenarnya berkaitan dengan masalah ekonomi.

Teuku Faizasyah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, mengatakan bahwa gangguan perekonomian yang disebabkan oleh aksi unjuk rasa di Hong Kong tidak hanya memberikan kerugian kepada China, tetapi juga bagi kawasan.

China dengan kebijakan satu negara dengan dua sistem itu harus bisa mencari cara menangani situasi ini (unjuk rasa di Hong Kong). Setiap gangguan ekonomi yang muncul tidak hanya akan mempengaruhi China dan Hong Kong, tetapi juga kawasan

Baca Juga: Selain Indonesia, Pemadaman Listrik Massal Juga Pernah Terjadi di Beberapa Negara Ini

2.

Kepolisian Hong Kong melakukan penangkapan 148 pengunjuk rasa

Hong Kong
Unjuk rasa di Hong Kong | www.philstar.com

Pada Senin (5/8) kemarin, para pengunjuk rasa masih melakukan aksi besar-besaran. Akibatnya, sekitar 148 pengunjuk rasa ditangkap oleh pihak kepolisian. Jumlah penangkapan ini menjadi yang paling banyak sejak aksi unjuk rasa dilaksanakan dua bulan lalu.

“Selama operasi kemarin, kepolisian menangkap 148 orang yang terdiri dari 95 pria dan 53 wanita. Berusia antara 13 tahun hingga 63 tahun,” ungkap Inspektur John Tse kepada media.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan pada Senin lalu ini membuat Hong Kong lumpuh. Aksi pemogokan, blokade, hingga bentrokan antara pengunjuk rasa dengan kepolisian membuat situasi semakin genting dan tidak kondusif. Aparat pun berupaya membubarkan massa dengan cara menembakkan gas air mata.

Kepolisian Hong Kong mengaku melepaskan sekitar 800 tembakan gas air mata pada aksi di hari Senin tersebut. Total ada sekitar 1000 tembakan gas air mata yang sudah dilepaskan polisi selama berlangsungnya aksi demonstrasi dua bulan ke belakang.

Berdasarkan dokumentasi media, ada belasan wilayah yang ditembak gas air mata pada unjuk rasa Senin lalu.

Baca Juga: Unjuk Rasa di Hong Kong Kembali Digelar, China Minta Agar Demonstran Dihukum

3.

Pengunjuk rasa gunakan taktik konfrontatif

Hong Kong
Unjuk rasa di Hong Kong | edition.cnn.com

Selama dua pekan ini, pihak polisi dan pengunjuk rasa mulai menggunakan taktik konfrontatif yang mengakibatkan Hong Kong lumpuh.

Para pengunjuk rasa juga sempat menyerang pos polisi dengan melemparkan batu, telur, botol, batu bata, dan sebagainya. Bahkan, kompleks apartemen yang ditinggali polisi pun tak luput dari serangan.

“Dalam waktu dua bulan, para pemberontak telah dengan ceroboh melanggar aturan hukum. Tindakan mereka telah secara serius menghambat keamanan umum,” ujar Tse.

Sementara itu, para pengunjuk rasa pun mengatakan bahwa polisi yang terlebih dahulu menggunakan kekerasan pada mereka. Akhirnya, ketika demonstrasi damai yang mereka lakukan tak membuahkan hasil, mereka pun menggunakan cara yang lebih konfrontatif.

Artikel Lainnya

Situasi di Hong Kong tampaknya belum bisa mereda dalam waktu dekat. Serangkaian demonstrasi besar-besaran dalam dua bulan terakhir ini menyebabkan aksi kerusuhan dan melumpuhkan aktivitas Hong Kong. Kini para pengunjuk rasa tidak hanya menuntut penghapusan UU Ekstradisi, tetapi juga menuntut kemerdekaan Hong Kong dari China.

Tags :