Mahasiwa Hong Kong Diwisuda Pakai Topeng dan Bawa Tuntutan Demonstrasi

Mahasiswa Hong Kong
Mahasiswa Hong Kong | uk.reuters.com

Demonstrasi di Hong Kong masih berlangsung

Aksi unjuk rasa yang dilakukan di Hong Kong telah berlangsung selama berbulan-bulan. Aksi unjuk rasa ini pun diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat. Mulai dari para pelajar, mahasiswa, pekerja, hingga para orang tua.

1.

Mahasiswa Hong Kong bawa tuntutan demonstrasi di acara wisuda

Mahasiswa Hong Kong
Mahasiswa Hong Kong | www.nbcnews.com

Pada Kamis, 7 November 2019, suasana tak biasa nampak di acara wisuda di Chinese University of Hong Kong. Di acara wisuda itu, sekitar seribu mahasiswa memakai topeng hitam. Sebagian dari mereka bahkan membawa spanduk tuntutan yang bertuliskan ‘Bebaskan Hong Kong, Revolusi Sekarang’.

Para mahasiswa tersebut berbondong-bondong menentang larang memakai topeng yang dirilis pemerintah Hong Kong pada bulan Oktober lalu. Saat itu, pemerintah Hong Kong kembali mengaktifkan undang-undang darurat yang pertama kali diberlakukan di tahun 1920-an.

“Sambil mengenakan seragam wisuda, banyak mahasiswa meneriakkan tuntutan agar pemerintah merespon permintaan demonstran,” dikutip dari Tempo.co, dilansir oleh Channel News Asia.

Baca Juga: Usai Drama Korea, Kini Viral UAS Juga Haramkan Permainan Catur

Sebelumnya, warga Hong Kong menggelar unjuk rasa besar-besaran pada bulan Juni 2019 untuk memprotes proses pembahasan RUU Legislasi. Warga Hong Kong menilai ketentuan dalam RUU Legislasi akan membuat mereka terancam jika menjalani proses pengadilan di China.

2.

Mahasiswa Hong Kong tewas saat ikut demonstrasi

Mahasiswa Hong Kong
Mahasiswa Hong Kong | asia.nikkei.com

Di samping itu, para polisi Hong Kong juga menganggap bahwa para pengunjuk rasa pun bersikap radikal. Hal itu ditunjukkan dengan aksi membakar ruang layanan umum seperti staisiun kereta api atau memblokir bandara.

“Yang paling penting adalah kita semua ingat tuntutan kita. Meskipun kita merasa lelah, kita tidak boleh menyerah,” ujar Kelvin, salah satu mahasiswa Hong Kong.

Baca Juga: Peringatkan Penceramah Agar Tak Salah Pilih Ayat, Menag: Bisa Munculkan Radikalisme!

Sementara itu, pada Jumat, 8 November 2019, seorangg mahasiswa Hong Kong meninggal dunia setelah ia terjatuh saat mengikuti demonstrasi di awal pekan ini.

Alex Chow Tsz-lok, 22 tahun, adalah mahasiswa ilmu komputer dari Hong Kong University of Science and Technology. Alex dibawa ke Rumah Sakit Queen Elizabeth dan dinyatakan meninggal pada Jumat pagi.

3.

Tewas di tempat parkir

Mahasiswa Hong Kong
Alex Chow Tsz-lok | www.channelnewsasia.com

Channel News Asia melansir Alex mengalami luka setelah terjadi bentrokan dengan polisi di Distik Tseung Kwan O. Alex sempat menjalani operasi dua kali untuk mengurangi pembengkakan di bagian kepala.

Baca Juga: Viral Aksi Mesum ‘Mobil Goyang’ di Mal Serang, Siswi SMA dan Pasangan Diamankan!

Alex ditemukan terbaring di genangan darah di sebuah tempat parkir mobil. Tempat tersebut merupakan target penembakan gas air mata oleh polisi. Hal ini terjadi setelah sejulah demonstran melemparkan berbagai benda ke arah petugas.

Polisi mengatakan bahwa jatuhnya Alex di tempat parkir belum diketahui penyebabnya. Polisi menduga Alex terjatuh dari lantas atas sebab tempat parkir tersebut bertingkat dan akhirnya Alex mengalami luka hingga meninggal dunia.

Artikel Lainnya

Dilansir Reuters, Warga Hong Kong yang berdemonstrasi kini menuntut agar Hong Kong memiliki sistem demokrasi penuh untuk memilih pemimpinnya sendiri. Tuntutan ini berawal dari tuntutan RUU Ekstradisi yang kini telah dipenuhi oleh pemerintah Hong Kong.

Tags :