Makin Memanas, Ini Imbas Demo Hong Kong Bagi Para TKI

Jutaan demonstran yang berkumpul.
Jutaan demonstran yang berkumpul. | www.thenation.com

Tak kunjung mereda, inilah nasib para TKI di tengah-tengah ricuhnya unjuk rasa di Hong Kong!

Sudah tiga bulan terakhir ini Hong Kong dilanda kerusuhan besar-besaran. Tak hanya warga Hong Kong saja yang dibuat repot, tapi juga para tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sana. Beberapa hal dirasa menyusahkan, salah satunya adalah dalam hal beraktivitas dan berkumpul di saat hari libur.

1.

Kegiatan di hari libur jadi terganggu

Jutaan demonstran yang berkumpul.
Unjuk rasa di Hong Kong yang tak kunjung mereda. | www.cnnindonesia.com

Dilansir dari cnnindonesia.com, Nurhalimah – Ketua Koalisi Organisasi TKI di Hong Kong (KOTKIHO) yang juga merupakan seorang pekerja Indonesia yang sudah 18 tahun bekerja di Hong Kong berkata jika demonstrasi yang dimulai sejak awal Juni lalu ini membuat TKI kesulitan beraktivitas, terutama kegiatan-kegiatan di luar rumah.

Nurhalimah menyebutkan jika aktivitas para TKI menjadi terganggu saat libur. Mereka harus mengecek jadwal demo, termasuk lokasi dan jamnya agar terhindar dari demo. Apalagi sarana transportasi sering macet dan jalanan ditutup diarea unjuk rasa.

Memang ada cukup banyak warga Indonesia yang bekerja sebagai TKI di Hong Kong. Menurut data dari Kementerian Luar Negeri RI, ada sebanyak 167.937 pekerja Indonesia di Hong Kong. Nurhalimah serta TKI lainnya sering berkumpul dan mengadakan berbagai kegiatan, seperti berdiskusi mengenai topik-topik pendidikan hingga doa bersama. Kegiatan ini sering dilakukan terutama di saat hari libur.

Baca Juga: Pembeli Rumah DP 0 Rupiah Kecewa Kamar Sempit, Pemprov DKI: Makanya Pikir Dulu Kalau Mau Beli!

2.

Menyesuaikan dengan kondisi lapangan

Jutaan demonstran yang berkumpul.
Kericuhan yang membuat para TKI menjadi waswas keluar rumah. | www.scmp.com

Nurhalimah selaku KOTKIHO menuturkan jika perkumpulannya sering mengadakan acara di area terbuka. Seperti di taman kota atau gedung-gedung pemerintahan dan swasta. Tetapi akibat adanya demo Hong Kong yang seperti tidak ada habisnya ini, perkumpulan KOTKIHO harus menyesuaikan kegiatannya di hari libur dengan situasi di lapangan.

Mereka juga harus selalu waspada, karena meskipun secara umum demonstrasi Hong Kong cukup rapi dan terorganisir, namun tetap saja kadang bisa berakhir ricuh.

Nurhalimah menjelaskan jika jumlah anggota yang bisa berkumpul di kegiatan KOTKIHO juga jadi menurun akibat demo. Beberapa hal menjadi alasan atas ketidakhadiran mereka, salah satunya adalah karena tidak diperbolehkan keluar rumah akibat kondisi saat ini.

Baca Juga: Tak Terima Direndahkan, Komunitas Gojek Resmi Somasi Bos Taksi Malaysia

3.

Menyiasati dengan mencari lokasi yang jauh dari unjuk rasa

Jutaan demonstran yang berkumpul.
Gas air mata yang digunakan dalam demo. | abcnews.go.com

Walaupun begitu, masih ada cara lain untuk menyiasati masalah ini, yaitu dengan mencari tempat berkumpul yang lebih aman dan jauh dari pusat unjuk rasa. Nurhalimah merasa jika para pendemo di Hong Kong sendiri tidak bersikap menyulitkan apalagi membahayakan warga negara asing, termasuk juga warga negara Indonesia. Ia bahkan merasa jika para demonstran malah selalu membantu warga lokal dan non-lokal supaya tidak terjebak dalam unjuk rasa.

Nurhalimah menambahkan jika tidak ada kekhawatiran dalam hal keselamatan, karena sikap para demonstran yang tidak membahayakan para warga. Apalagi jika warga tetap menjaga jarak dengan lokasi bentrokan antara polisi dan demonstran. Meskipun begitu, jika mereka terjebak dalam pusaran demo mereka akan tetap aman karena para demonstran maupun polisi akan menunjukkan jalan keluar dari unjuk rasa.

Akibat unjuk rasa, pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk menunda keberangkatan TKI ke Hong Kong.
Akibat unjuk rasa, pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk menunda keberangkatan TKI ke Hong Kong. | www.vox.com
Artikel Lainnya

Jutaan orang disebutkan sudah ikut berpartisipasi dalam unjuk rasa yang dimulai sejak awal Juni lalu. Demo ini berawal dari protesnya rakyat Hong Kong sehubungan dengan rancangan UU ekstradisi yang membuat tahanan Hong Kong diadili di negara China. Meskipun RUU tersebut sudah dibatalkan, tapi protes tetap berlanjut sampai dituntutnya pemimpin Hong Kong – Carrie Lam, untuk mundur.

Demo berlangsung di berbagai tempat, mulai dari jalanan hingga di depan kantor parlemen, kantor perhubungan dengan China, dan bahkan sempat dua hari melumpuhkan Bandara Internasional Hong Kong.

Akibat situasi yang terus memanas ini, pemerintah Indonesia jadi mempertimbangkan untuk menahan keberangkatan para TKI ke Hong Kong. Apalagi jika keadaan tidak juga kunjung membaik.

Tags :