Klarifikasi Ustad Zainal Abidin Terkait Lagu Balonku dan Naik-Naik Gunung!

ilustrasi balon | unsplash.com

Sang ustad sudah mengaku salah dan meminta maaf!

Setiap orang memang memiliki penafsiran yang berbeda dalam mengartikan sebuah lagu, seperti yang dilakukan oleh Ustad Zainal Abidin ketika mengartikan lagu Balonku dan Naik-naik Ke Puncak Gunung. Sebagai lagu anak-anak yang popular dari dulu hingga sekarang, siapapun pasti hafal dengan kedua lagu yang telah diajarkan sejak TK tersebut. Namun, mayoritas orang mungkin tak pernah mengaitkannya dengan unsur agama apapun.

Berbeda dengan Ustad Zainal Abidin, dalam salah satu ceramahnya ia mengatakan bahwa kedua lagu itu mengajarkan kebencian terhadap Islam.

Baca Juga : Tanggapi Protes Anti-Islam, Wanita Berhijab Ini Selfie di Depannya dengan Wajah Tersenyum Lebar

Setelah videonya menjadi viral, ia pun memberikan klarifikasi terkait ceramahnya tentang analisis dua lagu anak-anak tersebut. Klarifikasi itu ia sampaikan melalui akun YouTube Zainal Abidin Official. Dalam video yang berdurasi 1 menit 48 detik itu, ia mengungkapkan permohonan maaf perihal ceramahnya yang viral belakangan ini.

Terkait dengan video saya yang viral tentang lagu Balonku dan Naik-naik Ke Puncak Gunung, maka itu adalah kesilapan lisan saya dan semoga Allah SWT mengampuni saya, ucapnya

Ia juga berterimakasih kepada masyarakat yang telah memberinya kritik dan saran. Ia mengaku bahwa video itu diupload oleh pihak lain yang tidak ada hubungannya dengannya, sehingga ia meminta para pihak tersebut bersedia untuk menghapus videonya.

Baca Juga : 5 Masjid Birmingham Dirusak, Sentimen Anti Islam di Inggris Meningkat?

Ustad Zainal Abidin klarifikasi ceramahnya yang viral terkait lagu Balonku dan Naik-naik ke Puncak Gunung anti islam | www.indozone.id

Sebelumnya, ceramah Ustad Zainal Abidin tentang analisis dua lagu anak-anak berjudul Balonku dan Naik-naik Ke Puncak Gunung viral dan mendapat banyak kritik dari masyarakat. Menurut sang ustad, kritikan terhadap lagu memang kerap terjadi, namun saat ini kritikannya menjadi sorotan warganet lantaran mengandung unsur agama tertentu.

Mengutip Suara.com (15/6/2020), Ustad Zainal Abidin tidak pernah mempermasalahkan perihal pencipta lagunya, namun ia hanya ingin mengkritik lirik dari kedua lagu tersebut.

Saya hanya mencoba menganalisis mengapa yang meletus balon hijau dan hatiku sangat kacau, ungkapnya.

Menurut pendapatnya, warna hijau sudah identik dengan agama Islam.

Dari sini, ada satu kesan psikologis, bahwa hijau itu pasti Islam. Makanya lihat saja, warna-warna partai Islam, ya pasti hijau, warna-warna ke-islam-an itu menakankan hijau, jelasnya.

Ia menambahkan bahwa dulu pernah ada ceramah yang isinya juga mempertanyakan lagu anak-anak itu. Dirinya pribadi mengaku khawatir jika nantinya anak-anak yang diajarkan lagu itu akan memberi kesan ‘kacau’ bagi warna hijau yang notabene adalah warna khas Islam.

(Tangkapan layar) Ustad Zainal Abidin saat menyampaikan ceramahnya | youtu.be
Ustad Zainal Abidin | www.abadikini.com

Selain itu, kritiknya terhadap lagu Naik-naik ke Puncak Gunung tak lain karena jenis pohon yang dipilih oleh pencipta lagu. Menurutnya di Indonesia banyak jenis pohon yang dapat dipilih, namun kenapa malah memilih pohon impor yang cenderung identik dengan agama tertentu.

Di Indonesia itu cemara langka sekali, mengapa malah jadi penekanan? Kita harus mengakui, kalau itu simbol agama tertentu. Di sini adanya pohon jati, pohon pisang atau pinus mungkin, katanya.

Menurutnya, wajar jika seseorang memiliki cara berpikir yang kritis, berpikir kritis bisa jadi benar dan bisa jadi salah. Namun jika sampai menghentikan cara berpikir kritis, menurutnya itu sama saja dengan mengebiri akademisi seseorang.

Baca Juga : Isu HAM Uighur Dibantah, Muhammadiyah Tegaskan Tidak Ada Kamp Penahanan Sadis di China!

Artikel Lainnya

Sang ustad juga bersedia menerima kritikan dari siapapun yang tidak setuju dengan kritikan yang ia lontarkan perihal kedua lagu tersebut.

Tags :