Menabung 5 Tahun, Nenek Pemulung Ini Sumbang Rp 10 Juta untuk Kurban di Idul Adha

Nenek Sahnun
Nenek Sahnun berkorban seekor sapi | www.youtube.com

Nenek Sahnun yang berprofesi sebagai pemulung berhasil sumbang seekor sapi untuk dikurbankan

Seorang wanita paruh baya yang berprofesi sebagai pemulung di Mataram, Nusa Tenggara Barat berhasil menyumbang seekor sapi untuk dikurbankan. Sahnun (60) sudah bertahun-tahun lamanya mengumpulkan uang hingga Rp 10 juta dari hasil jerih payahnya.

Sahnun yang hidup sebatang kara itu tinggal menumpang di warung makan seorang warga. Meski hidup susah dan tak punya tempat tinggal, namun Sahnun pantang menyerah mengumpulkan uang untuk berkurban.

1.

Berprofesi sebagai pemulung dan hidup sebatang kara

Nenek Sahnun
hidup sebatang kara | regional.kompas.com

Nenek Sahnun hidup sebatang kara dan bertahan hidup dengan memulung barang bekas. Hidupnya pun jauh dari kata layak. Sebelumnya nenek Sahnun tidur di kawasan kuburan Hindu, namun seorang warga merasa kasihan dengan kondisinya lalu memberinya tumpangan tempat untuk tidur di sebuah kios miliknya.

Setiap menjelang subuh, nenek Sahnun segera beranjak dari kios tersebut karena pemilik kios sudah mulai beraktivitas untuk berjualan nasi. Saat itu pula nenek Sahnun mulai bekerja mencari barang bekas. Dengan tubuhnya yang tampak kurus, nenek Sahnun masih semangat mencari botol plastik dengan karung yang ia bawa.

“Pagi-pagi subuh sudah berangkat, balik lagi istirahat nanti lagi lanjut sampai malam,” ujar nenek Sahnun saat diwawancari oleh Kompas.com.

Sampai saat ini keluarga nenek Sahnun yang diketahui berada di Narmada, Lombok Barat tak pernah mencari keberadaanya.

Baca juga: Sisihkan Uang Jajan, 7 Bocah Ini Patungan Beli Sapi untuk Kurban

2.

Menabung selama 5 tahun

Nenek Sahnun
nenek sahnun menabung selama 5 tahun | kabar24.bisnis.com

Uang hasil kerja kerasnya selama ini ia kumpulkan sedikit demi sedikit untuk ditabung. Meski penghasilannya tak banyak, namun nenek Sahnun sudah berniat untuk berkurban.

Setiap hari nenek Sahnun bisa mengumpulkan botol plastik sekitar 2 karung. Nenek Sahnun menjualnya sekali dalam sepekan saat pengepul datang. Setiap karung botol plastik dihargai Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu.

Selama 5 tahun nenek Sahnun mengumpulkan uangnya hingga berhasil terkumpul Rp 10 juta. Meskipun hidup dalam kesusahan, nenek Sahnun memiliki niat mulia untuk berkurban.

Dilansir dari Kompas.com, saat ditanya alasan Sahnun ingin berkurban, Sahnun hanya melemparkan senyuman kecil dengan anggukan, menandakan bahwa niat untuk berkurban tidak ingin diketahui banyak orang.

3.

Berhasil berkurban sapi

Kaling, seorang pengurus Masjid Nur Iman tempat di mana nenek Sahnun menyumbangkan Rp 10 juta untuk berkurban mengaku kaget saat Sahnun mendatangi masjid dan menyerahkan uang.

“Saya juga merasa kaget kok bisa nilai satu sapi yang harganya 10 juta, mampu dibeli oleh seseorang yang pekerjaan sehari-hari pemulung,” ujar Kaling saat ditemui di rumahnya oleh Kompas.com.

Saat pengajian majlis taklim yang rutin diadakan setiap hari Kamis, Sahnun datang dan langsung memberikan uang sebesar Rp.10 juta dan membuat para majlis taklim kaget.

“Dia langsung spontan saja menyebutkan Rp 10 juta, makanya kita kaget. Dia hanya pemulung kok bisa, ibu-ibu reaksi pada bengong melihat Sahnun memberikan uang senilai Rp 10 juta,” imbuh Kaling.

Seorang pengemudi ojek online, Haerudin, yang sehari-hari melihat kerja keras nenek Sahnun dalam memulung botol plastik merasa kaget dan juga kagum saat nenek Sahnun menyumbang seekor sapi. Menurut Haerudin, nenek Sahnun tidak pernah meminta-minta bahkan menolak saat diberi uang.

“Dari dulu nenek ini saya lihat duduk di emperan mal, tapi tidak pernah minta-minta. Kalau dikasih pun dia tidak mau,” ujar Haerudin.

Artikel Lainnya

Saat ini nenek Sahnun telah membeli seekor sapi di lingkungannya di Majeluk Mataram dan akan dibawa ke masjid Nur Iman saat Hari Raya Idul Adha nanti. Nenek Sahnun yang hanya berprofesi sebagai pemulung namun bisa menyumbangkan seekor sapi untuk dikurbankan patut dijadikan contoh oleh masyarakat Indonesia. Bahwa selalu ada jalan bagi orang yang mempunyai niat mulia.

Tags :