Massa Tahlil 266 Minta Prabowo Tolak Putusan MK Jika Jokowi Tetap Menang

Sebut jika 01 menang, itu awal perjuangan

Digelar pada Kamis 27 Juni 2019 ini, sidang putusan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tentunya mencuri perhatian banyak masyarakat Indonesia, karena ini adalah babak penentuan calon pemimpin Indonesia.

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sendiri dihimbau oleh Koordinator Barisan Masyarakat Peduli Pemilu Adil dan Bersih, Marwan Batubara untuk menolak hasil putusan MK jika permohonan sengketa hasil Pilpres yang diajukan kubunya tidak dikabulkan atau ditolak.

Massa aksi Tahlil 266 | www.suara.com

"Kita mengingatkan Prabowo Subianto lebih terhormat bagi anda untuk tidak mengakui hasil dari Pilpres itu karena memang terjadi kejahatan," ungkap Marwan dalam aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2019).

Selain mengimbau Prabowo untuk menolak hasil putusan MK bila permohonannya tak dikabulkan, Marwan juga mengatakan apabila putusan MK besok menyatakan pasangan calon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin tetap memenangkan Pilpres 2019, maka bisa dibilang hari itu dijadikan awal perjuangan mereka.

"Maka itu artinya adalah awal perjuangan kita, perjuangan untuk terus menyuarakan aspirasi kita, bahwa kita tidak mau jadi bangsa pecundang," ujarnya (Tribunnews.com).

Artikel Lainnya

Dilansir melalui Kompas.com, peluang pasangan Prabowo-Sandi untuk memenangkan sengketa hasil Pilpres 2019 dinilai sangat kecil.

Ahli hukum tata negara dari Sekolah Tinggi Hukum Jentera, Bivitri Susanti, mengatakan, kesempatan Prabowo-Sandi tersebut tipis karena alat bukti yang disertakan tidak cukup kuat pada persidangan pembuktian di MK.

"Menurut saya sebetulnya memang kecil. Kita kan enggak lihat alat bukti surat. Banyak sekali dalil yang tidak berhasil dibuktikan oleh kuasa hukum pemohon," kata Bivitri saat ditemui di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2019).

Bivitri Susanti
Bivitri Susanti | www.idntimes.com

Sementara itu, Prabowo dan Sandi direncanakan bakal menggelar nonton bareng putusan sidang di Kertanegara bersama para relawan dan anggota Partai Koalisi Adil Makmur. Setelah itu pihaknya akan menyampaikan statement perihal putusan yang ditetapkan MK.

"Insyaallah kita akan ada statement, tapi harus koordinasi dulu dengan teman koalisi," kata Sandi usai bertemu dengan Prabowo di Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarata Selatan, Rabu 26 Juni (CNNIndonesia.com).

Sandi juga mengaku sudah berdiskusi dan bertukar pikiran dengan Prabowo dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam itu.

"Saya baru bertukar pikiran berdiskusi dengan pak Prabowo, kita tentunya mengucapkan terimakasih kapada seluruh tim hukum dan juga para masyarakat yang memastikan bahwa situasi persidangan MK dalam keadaan yang kondusif, aman, tentram dan damai," kata dia.

Prabowo dan Sandi berharap putusan MK besok akan berpihak pada kebenaran dan keadilan.

"Harapan kita tentunya kita semua sama-sama berdoa agar keputusan para hakim MK berpihak kepada kebenaran dan keadilan," kata Sandi.

Sandi juga mengimbau agar semua pendukungnya tetap menjaga situasi kondusif serta tak mendatangi Gedung MK saat pembacaan putusan. Ia menambahkan, lebih baik masyarakat mengawal hasil putusan MK melalui media massa, baik online maupun elektronik.

"Imbauan yang kami sampaikan sebelum proses MK dimulai bahwa saya dan pak Prabowo imbau para pendukung untuk mengawal proses di MK ini melalui media elektronik baik media TV maupun media online, tidak perlu datang langsung ke sana berbondong-bondong," kata dia.

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno | kabasumbar.net

Putusan MK ini nantinya akan juga akan menjadi acuan siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang akan memimpin Indonesia lima tahun kedepan. Harapan tentu agar setiap masyarakat baik pendukung paslon 01 maupun 02 untuk dapat menerima siapapun pemenangnya. Karena toh siapapun pemimpinnya tentu punya misi yang sama, membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Tags :