Kerusuhan Pecah Saat Kongres PAN di Kendari. Saling Adu Lempar, Kursi Beterbangan!
11 Februari 2020 by Titis HaryoGini nih yang bikin politik Indonesia nggak maju, baku hantam mulu!
Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) berjalan panas hingga menimbulkan kerusuhan di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Selatan, Selasa (11/2).
Aksi brutal itu terjadi saat acara memasuki agenda membacakan tata tertib Kongres V PAN. Namun alih-alih damai, sejumlah orang tersulut emosi dan saling melempar kursi.
Lalu, apa yang jadi penyebab kerusuhan di kongres partai yang identik dengan warna biru putih itu terjadi ya?
Kerusuhan pecah saat Kongres PAN
Dilansir dari CNNIndonesia.com, Selasa (11/2), Kongres V PAN diwarnai dengan aksi kerusuhan antar peserta hingga terjadinya aksi lempar kursi.
Baca Juga: Gara-Gara Ogah Ditilang, Pria Yang Cekik Polantas Kini Terancam 10 Tahun Penjara!
Kerusuhan berlangsung tidak terlalu lama. Hal ini tidak lepas dengan kehadiran Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang dibantu Ketua Panitia Pelaksana Kongres V PAN Eko Hendro Purnomo untuk menenangkan massa kongres yang terlibat pertikaian.
“Saudaraku, Zulhas di sini. Saudara, saudaraku duduk di kursi masing-masing. Lempar-lempar setop, cukup-cukup,”
Zulhas juga sempat meminta massa aksi agar bisa menahan diri dan tidak terpancing emosi saat panitia mulai membacakan tata tertib kongres.
Baca Juga: Eks Napi Terorisme Akan Dipekerjakan di BUMN, BNPT: Kalau Sudah Baik Kenapa Tidak
Gara-gara masalah status peserta
Sekretaris Panitia Pengarah Kongres V PAN Saleh Daulay menjelaskan awal mula kerusuhan terjadi dikarenakan adanya kesalahpahaman terkait masalah status peserta.
Kongres yang dihadiri hampir ratusan orang itu memang dibuat terbatas. Padahal, berdasarkan sejumlah informasi yang beredar terdapat banyak simpatisan partai yang ingin ikut serta dalam kongres tersebut.
“Itu ada peserta, ada peninjau, ada bermacam undangan. Mereka tidak mau kalau misalnya ada orang-orang yang buat (rusuh) itu dimasukkan,”
Akibatnya panitia memilih untuk mendiskors acara Kongres V PAN sementara waktu guna mensterilkan ruang sidang utama agar bisa diisi oleh kader PAN yang benar-benar merupakan peserta kongres.
“Sekarang diskors, tadi untuk sterilisasi kepesertaan,” jelas Saleh.
Baca Juga: Pasrah Setelah Gagal Gelar Formula E di Monas, Anies: Insya Allah Banyak Hikmahnya
Sempat dihadiri Amien Rais
Kongres V PAN di Kendari sendiri dihadiri sejumlah petinggi partai seperti Mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.
Sayangnya kedua tokoh partai berlogo matahari putih itu langsung meninggalkan ruang sidang utama setelah kerusuhan terjadi.
Kerusuhan yang terjadi saat Kongres V PAN di Kendari memang sangat disayangkan lantaran hal ini mencerminkan situasi politik di Indonesia yang masih belum sehat.
Semoga masalah seperti ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua partai agar bisa membangun kader-kader yang tak mudah tersulut emosi sehingga bisa menghasilkan politikus yang memang berkualitas.
Jangan sampai deh budaya baku seperti ini jadi budaya politik yang akan diwariskan ke generasi bangsa di masa depan.