Jadi Saksi Sidang Hoaks Ratna Sarumpaet, Amien Rais: Nanik Bilang 3 Gigi Rampal
04 April 2019 by Titis HaryoSempat saling tatap mata lho…
Politikus senior PAN, Amien Rais menjadi saksi dalam persidangan kasus hoaks Ratna Sarumpaet yang digelar pada Kamis (4/4).
Dalam persidangan tersebut Amien Rais mengungkapkan bagaimana kronologi hoaks Ratna Sarumpaet bisa menyebar luas hingga skala nasional. Salah satu sosok yang disebutnya adalah Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang.
Lalu, apa saja yang diungkap oleh Amien Rais dalam persidangan ya?
Akui buru-buru menghubungi Prabowo
Dilansir dari detikcom, Kamis (4/4), Amien Rais mengaku jika buru-buru dalam menghubungi Prabowo pasca mendapatkan kabar adanya penganiayaan pada Ratna Sarumpaet.
Hal ini dikarenakan Amien menduga adanya tindak pelanggaran atas situasi yang dialami oleh Ratna jelang Pemilu.
“Saya juga shock, bagaimana mungkin seorang tokoh aktivis perempuan teraniaya terduga pelanggaran sehingga saya buru-buru mencari Prabowo,” ucap Amien di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Mendapat informasi dari Nanik S Deyang
Amien Rais juga mengaku mendapatkan informasi dari Wakil Ketua BPN Prabowo Sandi, Nanik S Deyang terkait situasi penganiayaan Ratna Sarumpaet.
Bahkan, Amien mendapatkan informasi jika Ratna mengalami luka-luka yang cukup parah seperti gigi rampal.
“Beliau (Ratna) hanya menyatakan sakit, tidak bisa bicara, kemudian Nanik (Nanik S Deyang) bilang ada 2-3 gigi rampal,” jelas Amien.
Melihat Ratna seperti tertekan
Pada tanggal 2 Oktober, Amien lalu membenarkan adanya pertemuan di Hambalang untuk membahas kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet.
Disini Amien dan Ratna saling bertemu dan kondisi Ratna disebut dalam keadaan yang cukup tertekan. Dirinya pun mencoba untuk menenangkan Ratna.
“Kira-kira jam 15.00 WIB, di situ saya bertemu dengan RS terlebih dulu, yang keadaannya memang seperti tertekan. Kemudian mengatakan untuk bicara itu tidak bisa lancar karena ada gangguan di rahang,” jelas Amien.
“Saya mengatakan mbak nggak usah bicara, tenang-tenang saja,” tambahnya.
Sebut Prabowo punya kewajiban moril
Dalam kesaksiannya, Amien juga menjelaskan kenapa Prabowo ikut serta dalam konferensi pers penganiayaan Ratna Sarumpaet.
Amien menyebut jika Prabowo adalah sosok pemimpin yang memiliki kewajiban moril pada kelompok koalisinya.
“Pak Prabowo sebagai pimpinan koalisi, merasa ada kewajiban moril setelah mendengar laporan Bu Ratna untuk memberi tahu khalayak bahwa telah terjadi penganiayaan,” terang Amien didepan hakim.
“Jadi ini menurut saya otomatis lah untuk pemimpin,” sambungnya.
Namun setelah kepolisian mengungkap kebenaran penganiayaan Ratna, Prabowo dan koalisinya kembali melakukan konferensi pers dan meminta maaf.
Persidangan Ratna Sarumpaet memang menjadi bumbu panas jelang pemilu. Hal ini tidak lepas dari kontroversi yang dilakukannya sebelum masa kampanye tiba dan membuat isu hoaks marak bermunculan.
Semoga dengan adanya kasus Ratna ini, tidak ada lagi pihak-pihak yang mencari keuntungan dengan menyebarkan berita bohong dan fitnah pada orang lain di Indonesia.