Hidup Mati Kim Jong Un Jadi Sorotan, Benarkah Dunia Kehilangan Sosok Legendaris Meme?
29 April 2020 by Boy N.Mengapa Dunia Seolah Peduli dengan Nasib Kim Jong-un?
Apakah Kim Jong-un masih hidup? Media-media internasional kian santer menyoroti nasib sang pemimpin Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara. Senin, 27 April, tersiar sejumlah kabar yang belum terkonfirmasi perihal kematian orang nomor satu di negara itu. Dugaannya adalah gagal jantung selepas operasi.
Pemerintah Korea Selatan dan Amerika Serikat menyangkal kabar-kabar liar perihal kematiannya. Indikasinya adalah hasil tangkapan gambar satelit kereta yang ditumpanginya sedang berada di Wonsan (Washington Post, 26 April 2020).
Namun, ketidakhadiran sang pemimpin besar di tengah publik selama lebih dari dua pekan semakin memanaskan beragam spekulasi. Apalagi, ia absen dari perayaan ulang tahun pendiri Korea Utara yang sekaligus adalah mendiang kakeknya, Kim Il Sung, tanggal 15 April kemarin.
Perlu diketahui, perayaan tersebut merupakan yang terbesar di negara ini dan ditetapkan sebagai hari libur nasional. Sejak berkuasa tahun 2011, Kim Jong-un tidak pernah absen menghadiri acara penting itu.
Baca Juga: Kim Jong Un Dikabarkan Meninggal Dunia
Respons Dunia Lebih Heboh dari Fakta Terbaru Kim Jong-un
Pemberitaan berbagai media mengenai kondisi terakhir sang pemimpin besar Korea Utara menghebohkan warga internasional. Di antara peliknya prediksi sampai kapan pandemi Covid-19 berakhir sementara grafik jumlah korban masih bermunculan, kabar dari Semenanjung Korea ini seolah menjadi topik alternatif yang tetap sensasional untuk dibahas.
Berbagai spekulasi pun merebak, salah satunya prediksi siapa yang nanti bakal menggantikan kedudukannya di Korea Utara. Nama Kim Yo-jong menyeruak ke tengah publik. Perempuan ini merupakan adik Kim Jong-un yang disebut-sebut sebagai kandidat terkuat pengganti jika ia telah mangkat.
Baca Juga: Sempat Diduga Terinfeksi Corona, ini Rencana AS jika Kim Jong Un Meninggal!
Muncul juga dugaan bahwa Kim Jong-un sedang bersembunyi gara-gara ada pengawalnya yang terkena infeksi Covid-19. Negeri itu juga diprediksi akan menghadapi masalah besar kalau pemimpin mereka meninggal. Eskalasi kericuhan dalam negeri dikhawatirkan meningkat kalau sampai terjadi pergantian kepemimpinan yang tak direncanakan.
Sementara itu, respons warganet tak kalah hebohnya. Komentar-komentar serius hingga yang konyol pun bermunculan, apalagi dari warganet Indonesia. Tagar #KIMJONGUNDEAD sempat menembus trending topic beberapa hari lalu.
Namun, menurut pemberitaan media Korea Utara, sepertinya dia masih hidup. Sebuah surat ucapan selamat Hari Kemerdekaan ke Afrika Selatan disampaikan Kim dan bertanggal 27 April 2020. Moon Chung-In, penasihat presiden Korea Selatan juga bersuara dan mengafirmasi keberadaan Kim Jong-un di Wonsan sejak 13 April lalu. Terakhir, presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa ia mengetahui kabar sahabatnya ini dan berharap baik-baik saja.
Baca Juga: Pesona Kim Jong Un: King of Photoshop Idol
Kim Jong-un dalam Budaya Populer
Sosok Kim Jong-un lebih sering dikenal lewat penggambarannya di media-media sosial, terutama dalam bentuk meme internet. Gambar-gambar lucu Kim Jong-un disertai teks dan caption yang terkesan konyol itu telah lama beredar seiring maraknya penggunaan media sosial seperti Facebook dan Twitter yang beriringan dengan naiknya ke tahta Korea Utara.
Meme sejatinya merupakan salah satu produk Budaya Populer, yang ditujukan sebatas hiburan namun ternyata sering memegang peran dalam gaya hidup kaum milenial khususnya di dunia internet. Para pembuat meme Kim Jong-un sepertinya tak pernah kehabisan gagasan. Ada saja yang diolah dan uniknya kerap mengundang tawa.
Sebenarnya ada masalah apa kok orang-orang di jagat maya sering menggunakan Kim Jong-un sebagai bahan ledekan? Untuk menjawabnya, mau tak mau kita harus mengamatinya dari aspek sejarah dan politik kepentingan.
Citra Kim Jong-un sudah melekat menjadi satu dengan Korea Utara, negara berideologi Juche yang berakar dari tradisi Marxisme-Leninisme. Negara yang juga berbatasan langsung dan berseteru dengan saudaranya, Korea Selatan, yang selama ini disponsori Amerika Serikat dan Dunia Barat.
Baca Juga: Terkenal Kejam dan Tangan Besi, Ini Daftar Kekejian Kim Jong Un di Korea Utara!
Mewarisi tampuk kepemimpinan dari Kim Jong-il, ia resmi menjabat sejak 17 Desember 2011. Namun tabir yang menyelubungi negara yang ia pimpin masih belum terkuak. Pasalnya, negara ini benar-benar nyaris seperti mitos karena pemberitaannya cuma selintas dan simpang siur, entah dalam footage video, foto, atau kabar-kabar dari sumber yang tidak begitu jelas.
Baca Juga: Kim Jong Un Dikabarkan Siapkan 2.000 Gadis Perawan untuk Hibur Para Pejabat Korut
Cerita-cerita kezalimannya digambarkan luar biasa. Berita tentang kelaparan dan gizi buruk rakyat ditempatkan berdampingan dengan citranya sebagai diktator haus darah.
Penampilannya dalam di berbagai foto atau video memang kerap mengundang tawa. Tidaklah mengherankan jika ada orang yang sampai meledek dan bahkan menghina jika melihat sosok ini.
Namun, kita juga sebenarnya tidak benar-benar tahu apakah Kim Jong-un ini dibenci atau dicintai rakyatnya.
Berbeda dari tetangganya, Korea Selatan, dan mayoritas negara-negara lain di dunia. Korea Utara adalah satu dari sedikit negara yang tidak berada dalam pengaruh dominasi kebijakan politik Amerika Serikat. Mandiri dalam ekonomi dan militer jelas menyusahkan Amerika Serikat dan sekutunya.
Garis dan pandangan politik negara ini (begitu juga negara-negara lain seperti Kuba, Iran, Vietnam, dan lain-lain) memang tidak sejalan dengan mayoritas sekarang ini. Alhasil, sering bernasib jadi bulan-bulanan kritik, ledekan, hingga fitnah dalam media-media. Dan entah karena perawakan dan segala keunikannya, sosok Kim Jong-un adalah target yang tepat.
Media selalu menjadi alat canggih untuk memanipulasi informasi dan memengaruhi massa. Sudah menjadi rahasia umum bahwa media tampaknya tidak selalu menyajikan laporan sesuai dengan faktanya.
Misal faktanya belum ketemu, sumber-sumber yang kurang jelas dapat diolah, yang penting nampak valid dan kredibel. Distorsi fakta yang kerap dilakukan media-media Amerika Serikat pernah dikaji oleh Jerry D. Gray dalam karyanya berjudul Dosa-dosa Media Amerika (2006).
Meluasnya konsep dan fungsi media di era digital ditandai oleh kehadiran Facebook, Twitter, Instagram, dan platform lainnya. Kini, propaganda tidak melulu dipahami sebagai praktik yang dijalankan media konvensional seperti televisi, radio, dan portal berita.
Segenap warga dunia dengan perangkat digitalnya masing-masing turut urun peran sebagai agen propaganda, baik sadar ataupun tidak. Semua hal dapat dilihat dari kacamata hitam dan putih, dalam oposisi biner yang ditelan mentah-mentah. Banyak orang beranggapan jika Korea Selatan adalah negara demokratis yang menyejahterakan rakyatnya, tentu berbeda di Korea Utara.
Padahal, penyebutan dua negara itu atas dasar geografis saja sudah mengamini framing politis khas Barat. Banyak orang tidak mau tahu atau tidak jujur menyebut nama kedua negara itu sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea dan Republik Korea.
Kim Jong-un mungkin dibenci banyak orang. Berbagai ledekan padanya dalam format meme atau bentuk-bentuk lainnya barangkali akan tetap abadi. Namun, membayangkan dunia tanpa kehadiran seorang Kim Jong-un rasanya akan kurang seru.
Diam-diam, di antara kalian pasti ada yang merindukan senyum khasnya. Dan lebih dari itu, sebanyak apapun ejekan dan hinaan yang ditujukan padanya, kamu tetaplah warga jelata dari sebuah negara tanggung yang untuk menghukum koruptor pun tidak punya ketegasan.