Ferdinand Tarik Dukungan Untuk Prabowo-Sandi Setelah Ani Dicela, BPN: Jangan Drama!

Ferdinand Hutahaean Cabut Dukungan Prabowo-Sandi
Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. | www.cnnindonesia.com

BPN Prabowo-Sandi memberikan tanggapan atas keputusan Ferdinand yang menarik dukungan untuk paslon 02.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade meminta politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean untuk tidak melakukan drama jelang diumumkannya hasil Pemilu 2019.

Ferdinand sendiri dikabarkan menarik dukungannya untuk Prabowo-Sandi setelah adanya insiden pembullyan pada istri Ketum Partai Demokrat, Ani Yudhoyono di media sosial oleh buzzer pendukung paslon 02.

Lalu, bagaimana tanggapan BPN terkait keputusan mengejutkan dari Ferdinand ini?

1.

BPN tegaskan timnya tak pernah perolok Ani

Ferdinand Hutahaean Cabut Dukungan Prabowo-Sandi
Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. | news.detik.com

Dilansir dari CNN Indonesia, Minggu (19/5), Andre Rosiade menegaskan jika tim BPN Prabowo-Sandi tidak pernah ada yang memperolok Ani.

Dirinya lalu meminta Ferdinand tidak perlu melakukan drama dan membuat keruh suasana. Hal ini dikarenakan akun yang diduga membully Ani Yudhoyono merupakan akun tidak jelas.

“Jangan drama, orang akunnya tidak jelas. Saya dari Partai Gerindra, kami tidak pernah bully,” ucap Andre.

“Kalau ada tuduhan kami bully Ani sakit itu tidak pernah. Kami dari Gerindra justru mendoakan Ani sembuh,” tambahnya.

2.

Larang membully Ani yang sedang sakit

Ferdinand Hutahaean Cabut Dukungan Prabowo-Sandi
Ani Yudhoyono bersama suaminya, Ketuma Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat diperbolehkan berjalan-jalan ke luar ruangan National University Hospital, Singapura, Kamis (16 Mei 2019). | www.liputan6.com

Andre juga memberikan imbauan pada seluruh pendukung Prabowo-Sandi untuk tidak memperolok Ani Yudhoyono yang tengah sakit.

Dia lalu mengajak untuk mendoakan Ani agar segera diberikan kesembuhan dalam perjuangannya melawan penyakit.

“Saya imbau kepada pendukung Prabowo kalau ada yang lakukan itu (olok) kami secara tegas larang,” ucap Andre.

"Tidak boleh bully Ani yang sedang sakit dan berjuang untuk tembuh,” imbuhnya.

Baca Juga: Ajak Boikot Pileg dan Pilpres, Arif Poyuono : BPN dan Gerindra yang Tak Dukung itu Setan Kurap!

3.

Tidak akan menahan Ferdinand

Ferdinand Hutahaean Cabut Dukungan Prabowo-Sandi
Ferdinand Hutahaean (tiga dari kanan) saat berfoto bersama dengan tim BPN Prabowo-Sandi. Selasa (6/11/2018). | twitter.com

Namun, meskipun memastikan tidak ada tindakan pembullyan yang dilakukan pendukung Prabowo-Sandi pada Ani. Andre juga tidak akan menahan Ferdinand jika memang ingin keluar dari tim BPN.

Hal ini dikarenakan Andre menghormati hak politik yang dimiliki oleh kader-kader Partai Demokrat yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur.

“BPN pada prinsipnya masih memegang pernyataan dari ketua umum dan sekretaris jenderal, pribadi-pribadi kader Demokrat yang ingin keluar itu hak mereka,” ucapnya.

Baca Juga: BPN Prabowo-Sandi Tolak Bawa Bukti Kecurangan Ke MK, AHY: Kami Tetap Cara Konstitusional

4.

Cabut dukungan untuk Prabowo

Ferdinand Hutahaean Cabut Dukungan Prabowo-Sandi
Paslon 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat menghadiri acara 'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019). | www.liputan6.com

Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menegaskan dirinya akan menarik dukungannya pada Prabowo setelah adanya insiden pembullyan pada Ani Yudhoyono.

Pernyataan ini pun diungkapkan Ferdinand melalui akun media sosial Twitternya, @ferdinandhaean2 pada Minggu (19/5).

“Pagi ini, sy menemukan bullyan yg sgt tdk berperi kemanusiaan dr buzzer setan gundul yg mengolok Ibunda Ani yang sedang sakit. Sikap itu sangat BRUTAL,” tulis Ferdinand.

“Atas perilaku brutal buzzer setan gundul itu, saya FERDINAND HUTAHAEAN, saat ini menyatakan BERHENTI MENDUKUNG PRABOWO SANDI,” lanjutnya.

Artikel Lainnya

Gejolak politik yang terjadi dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur yang mengusung Prabowo-Sandi semakin memanas setiap harinya.

Hal ini tidak lepas dari isu perpecahan yang terjadi antara Partai Demokrat dengan beberapa partai pendukung Prabowo-Sandi.

Semoga hal ini tidak mempengaruhi suasana politik jelang diumumkannya hasil pemilu oleh KPU pada 22 Mei mendatang.

Tags :