Isu Koalisi Prabowo Terpecah Belah, Ferdinand: Jokowi Menang, Demokrat Bebas Tentukan Arah

Ferdinand Hutahaean Ungkap Opsi Demokrat Keluar Koalisi Prabowo
Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. | www.nusanews.id

Isu perpecahan koalisi Prabowo-Sandi makin kencang berhembus, Demokrat siap angkat kaki?

Isu perpecahan yang menerpa koalisi Prabowo-Sandi semakin kencang berhembus. Kini, giliran Partai Demokrat yang dikabarkan siap mengubah arah jika paslon 01, Jokowi-Ma’ruf menang Pilpres 2019.

Opsi ubah arah ini dilontarkan salah satu politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean setelah adanya pertemuan antara Kogasma Partai Demokrat Agus Hari Murti Yudhoyono (AHY) dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka.

Lalu, benarkah isu perpecahan terjadi antara Indonesia Adil Makmur dengan Demokrat?

1.

Sebut pertemuan AHY-Jokowi biasa saja

Ferdinand Hutahaean Ungkap Opsi Demokrat Keluar Koalisi Prabowo
Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dan Presiden Jokowi bertemu di Istana Merdeka, Kamis (2/5/2019). | www.liputan6.com

Dilansir dari Liputan6, Jum’at (3/5), Ferdinand menganggap pertemuan antara AHY dengan Jokowi sebagai hal yang biasa saja.

Dirinya pun berani memastikan jika itu tidak akan menggoyahkan koalisi dan membuat perpecahan dalam Indonesia Adil Makmur.

“Pertemuan AHY dan Jokowi itu bukan menandakan koalisi retak ya, tidak sama sekali. Itu silaturahmi biasa aja,” jelas Ferdinand.

“Jadi itu pertemuan biasa saja dan AHY adalah manusia merdeka yang bebas ketemu dengan siapa saja,” tambahnya.

2.

Pastikan tetap solid sampai 22 Mei

Ferdinand Hutahaean Ungkap Opsi Demokrat Keluar Koalisi Prabowo
Ferdinand saat bersama tim BPN Prabowo-Sandi lainnya. | pontas.id

Ferdinand Hutahaean juga memastikan jika kesolidan Demokrat dengan Gerindra, PKS, PAN dan Berkarya dalam Indonesia Adil Makmur akan terus terjaga.

Dirinya pun berani memastikan jika Demokrat akan menjadi partai yang mengawal jalannya rekapitulasi suara hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasilnya pada 22 Mei mendatang.

“Kita tetap mengawal Pilpres ini sampai selesai, diumumkan nantinya tanggal 22 Mei oleh KPU,” ucapnya.

“Jadi tidak ada keretakan koalisi, jangan dimaknai pertemuan AHY dan Jokowi tadi (kemarin) sebagai bubarnya koalisi Adil Makmur, tidak demikian,” tegas Ferdinand.

3.

Demokrat bebas menentukan arah pasca pengumuman

Ferdinand Hutahaean Ungkap Opsi Demokrat Keluar Koalisi Prabowo
Petinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono bersama dengan kedua anaknya saat melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto. | tirto.id

Namun, Ferdinand juga tidak menutup kemungkinan-kemungkinan di masa depan. Hal ini dikarenakan Partai Demokrat sebagai partai yang mandiri dan bisa menentukan arah politiknya sendiri.

Dengan begitu, Partai Demokrat juga tidak menutup kemungkinan untuk bisa bergabung dalam susunan koalisi yang mengusung Jokowi-Ma’ruf jika pengumuman pemenang sudah dilakukan oleh KPU.

“Jika memang Jokowi yang diputuskan menang, maka Demokrat bebas menentukan arah politiknya,” ungkap Ferdinand.

Artikel Lainnya

Gonjang-ganjing politik memang jadi salah satu bahasan yang selalu menarik untuk disimak. Salah satunya adalah aksi politik dua kaki yang dilakukan Partai Demokrat dalam kontestasi Pilpres kali ini.

Pertemuan antara Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan Jokowi di Istana Merdeka beberapa waktu yang lalu pun menguatkan angin perpecahan ini.

Namun, akankah Partai Demokrat akan benar-benar menyebrang mendukung Jokowi daripada Prabowo? Jawabannya akan muncul saat KPU memutuskan hasil Pilpres pada 22 Mei mendatang.

Tags :