Kader Demokrat Walk Out dari Arena Debat dan Ancam Keluar Koalisi Prabowo, Ada Apa?
14 April 2019 by Ririh DirjaKader Partai Demokrat merasa kecewa dengan Prabowo.
Ardi Mbalembout salah satu anggota divisi hukum dan advokasi Partai Demokrat tampaknya tidak senang dengan perkataan Prabowo dalam debat kelima capres dan cawapres. Pasalnya dalam debat tersebut Prabowo dinilai menyindir pemerintahan SBY. Hal itu membuat Ardi sangat kecewa, bahkan dirinya juga mengancam akan keluar dari koalisi Prabowo-Sandiaga.
"Sampaikan Pak AHY [Agus Harimurti Yudhoyono] kita keluar dari koalisi. Gue Ardi Mbalembout. Kita keluar dari koalisi," ungkapnya di pintu masuk Golden Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, pada hari Sabtu tanggal 13 April 2019 seperti dilansir dari Tirto.id.
Rachland Nashidik juga walk out
Dalam pidato yang disampaikan Prabowo tersebut, sepetinya juga menyinggung Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rachland Nashidik. Pasalnya Rachland tidak mengikuti acara sampai akhir dan memutuskan untuk walk out.
Tapi saat ditanya oleh wartawan, ia malah berkelit dan beralasan sedang kelaparan dan memutuskan untuk keluar dari acara.
"Saya enggak pulang. Saya cuma ingin cari makan. Nanti balik lagi kok ya," ujar Rachland dikutip dari Kompas.com.
Wartawan pun juga bertanya apakah aksinya tersebut dilakukan karena ucapan Prabowo, namun Rachland tetap mengelak.
"Enggak. Menurut kamu, memang harus ada masalah," imbuh Rachland.
Sementara itu, Ferdinand Hutahaean juga ikut dalam aksi ini dan keluar dari ruang debat. Dia mengaku keluar karena sakit perut dan ingin tidur.
"Mau tidur kita. Sakit perut," kata Ferdinand.
Rachland langsung menguggah cuitan yang menyindir Prabowo
Sesaat setelah Rachland pergi meninggalkan acara debat, ia terlihat malah menguggah suatu postingan di Twitter yang dinilai cukup menyindir pihak Prabowo. Dia menuliskan kenapa dalam debat justru SBY yang diserang.
"Pak Prabowo sebenarnya sedang berdebat dengan siapa? Kenapa justru Pak SBY yang diserang?" tulisnya di Twitter.
Pak Prabowo sebenarnya sedang berdebat dengan siapa? Kenapa justru Pak SBY yang diserang?
— Rachland Nashidik (@RachlanNashidik) April 13, 2019
Fadli Zon berikan klarifikasi
Karena cuitan yang diungguh Rachland Nashidik tersebut, pihak dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno pun juga ikut berkomentar. Mereka menilai kubu Partai Demokrat salah mengartikan maksud dari ucapan Prabowo.
Komentar yang diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat mengenai ucapan Prabowo rupanya juga ditanggapi oleh Fadli Zon. Menurut Fadli pihak Partai Demokrat hanya salah paham saja.
"Maksudnya bukan seperti itu jadi tidak perlu disalahartikan," ujar anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon dikutip dari laman Detik.com.
"Yang disampaikan Pak Prabowo secara garis besar kita mengingatkan bukan menafikan yang menjadi achievement. Kalau prestasi dan achievement kan sudah kita akui tapi ada tentu ada kekeliruan yang terjadi. Saya kira semangat kita meneruskan yang baik dari semua presiden. Itu sebetulnya yang disampaikan Pak Prabowo," tuturnya.
"Tetapi kita mengingatkan kembali ekonomi kita kembali berpijak pada yang diperintahkan konstitusi kia yaitu pasal 33 UUD 45. Bumi air yang terkandung di dalamnya dikuasai negara utk sebesar-besar kemampuan rakyat. Saya kira itu yang mau diingatkan Pak Prabowo mungkin perjalanan bangsa kita ada yang menyimpang dari situ. Ada yang liberal atau terlalu kapitalistik saya kira yang diingatkan," imbuh Fadli.
Ucapan Prabowo dalam acara debat capres-cawapres semalam (13/04) yang dinilai menyindir pemerintahan SBY membuat pihak Partai Demokrat merasa kecewa. Dalam debat itu Prabowo mengatakan ada kesalahan besar dari presiden-presiden sebelumnya.
"Jadi saya tidak menyalahkan Bapak, karena ini kesalahan besar, kesalahan besar presiden-presiden sebelum bapak, kita semua harus bertanggung jawab. Benar, itu pendapat saya," kata Prabowo dalam debat.