Bukannya Bekerja Maksimal untuk Rakyat, Anggota DPRD Malah Banting-Banting Kursi dan Meja Saat Rapat

Anggota DPRD rusuh
Anggota DPRD rusuh | www.viva.co.id

Mari dibanting lagi kursinya, kakak!

Berulangkali tingkah wakil rakyat membuat kita geleng-geleng kepala. Di negara maju, para wakil rakyatnya berusaha keras demi memajukan rakyat yang sudah memberi kepercayaan kepadanya. Namun, di negara berkembang seperti Indonesia, wakil rakyatnya malah sibuk memperkaya diri sendiri dan cuma peduli dengan rakyat saat pemilu doang.

Anggota DPRD rusuh
Anggota DPRD rusuh | www.viva.co.id

Ketika udah terpilih, boro-boro memperjuangkan aspirasi rakyat, datang ke rapat aja udah syukur banget. Itupun di rapat pake berantem-berantem. Kayak kejadian di tahun 2018 silam di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Viva, 30 Mei 2018).

Baca Juga: Anggota DPR dan Keluarga Tes Corona Duluan, Rakyat Jelata Silakan Nongkrong di Luar

Anggota DPRD rusuh
Anggota DPRD banting kursi | www.viva.co.id

Menjelang rapat, dua orang anggota DPRD adu mulut dan nyaris baku hantam. Awalnya, anggota DPRD bernama Andi Atoro dari fraksi Golkar berteriak-teriak ke anggota DPRD lain. Dia mempertanyakan daftar kehadiran yang tidak ditandatangani oleh anggota DPRD lainnya.

Baca Juga: Kerusuhan Pecah Saat Kongres PAN di Kendari. Saling Adu Lempar, Kursi Beterbangan!

Anggota DPRD rusuh
Anggota DPRD ribut | www.viva.co.id

Tidak senang dengan teriakan tersebut, anggota DPRD lain pun naik pitam. Bahkan, seorang anggota DPRD yang bernama Saifullah Latief sampai melemparkan kursi.

Andi dan Saifullah kemudian ribut-ribut sampai salah satu dari mereka naik ke atas meja sambil terus marah-marah. Untung saja, staf dan anggota DPRD lain segera melerai mereka berdua.

Baca Juga: Semua Anggota DPR dan Keluarga Segera Dites Corona, Netizen: Rakyat Kapan Bro?

Nah, gara-gara keributan ini, sidang paripurna DPRD Bone pun terpaksa diskors. Ketua DPRD Bone, Andi Akbar Yahya sampai tak bisa berkata apa-apa melihat kejadian tersebut. Dia hanya meminta masyarakat tidak meniru perbuatan memalukan ini.

Nah, yang harusnya mereka bisa menggelar rapat, eh malah dibatalin gara-gara perkelahian yang disebabkan oleh daftar hadir doang. Nggak heran Gus Dur pernah menyindir anggota dewan layaknya anak-anak TK.

Artikel Lainnya

Beginilah ironisnya sistem demokrasi di negara kita. Semua kembali kepadamu, apakah mau mempercayakan negara ini kepada mereka untuk tahun-tahun berikutnya? Bagaimana menurutmu?

Tags :