Anggota Dewan Robek Kertas dan 'Walkout' Lantaran Kue Telat Datang!

ilustrasi
ilustrasi | google.com

Wah lapar memang bikin beringas!

Kejadian menghebohkan terjadi di Bulukumba, Sulawesi Selatan, bagaimana tidak, beberapa anggota dewan (DPRD) Bulukumba terpergok tengah merobek lembaran tanda tangan daftar hadir, lantaran tidak adanya kue dan makanan saat rapat dengar pendapat di kantor DPRD Bulukumba, Jum'at (12/7/2019).

Dilansir dari Kompas, Sabtu (13/7/2019), salah seorang anggota dewan bernama Syamsir Paro, dari PAN mendadak merobek lembaran tandatangan daftar hadir setelah menanyakan tidak adanya ke dan makanan saat rapat berlangsung.

Kalau perjalanan dinas cepat. Kalau kuenya orang lama datang, baru sudahmi semua (tamu) tandatangan. Ini pertanggunjawabannya orang, mana kuenya, kata Syamsir Paro

Syamsir menanyakan kue tersebut lantaran hingga rapat berlangsung, hanya ada air mineral saja di atas meja, gara-gara insiden tersebut, ketua DPRD Bulukumba Andi Hamzah Pangki, mengetuk palu sebanyak tiga kali sebagai tanda berakhirnya rapat terkait sengketa lahan Kantor Dinas Koperasi Bulukumba yang diklaim sepihak oleh warga setempat.

ilustrasi
Suasana rapat DPRD Bulukumba | regional.kompas.com

Beberapa perwakilan turut hadir

Dalam rapat dengar pendapat tersebut, turut hadir Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan (DP3) dan ahli waris. Namun rapat tersebut akhirnya dibatalkan semenjak Syamsir Paro menanyakan belum kunjung datangnya kue sajian untuk para peserta rapat.

Padahal sebelum rapat berlangsung, para peserta telah menandatangani daftar hadir kegiatan RDP, sebagai pertanggunjawaban atas hidangan berupa keu dan nasi kotak.

Usai merobek daftar hadir, Syamsir kemudian 'walkout' dan beranjak pergi dari ruang paripurna, lima menit usai Syamsir keluar dari ruang rapat, makanan yang dipesan oleh sekretariat DPRD Bulukumba kemudian datang.

Syamsir Paro
Syamsir Paro | www.rancahpost.com
Artikel Lainnya

Melihat insiden tersebut Staff Rumah Tangga Skretariat DPRD Bulukumba Ani, tidak dapat menahan air mata karena tidak tahu harus bagaimana mempertanggungjawabkan makanan yang telah dipesan sehari sebelum rapat tersebut diselenggarakan.

Tak hanya Ani, Sekretaris DPRD Bulukumba HM Daud Kahal juga menyayangkan sikap Syamsir Paro tersebut, menurutnya sikap tersebut sangatlah tidak etis.

Tidak etis, karena ini kan pertanggungjawaban staf saya. Dan ini bukan hal yang fiktif karena kami sudah order sehari sebelum kegiatan, namun pihak ketiga yang terlambat membawa, kata mantan Kabag Humas Setkab Bulukumba itu.

Lebih lanjut Daud juga berujar jika memang ada rasa tidak puas dari DPRD dengan palayanan staf, setiap anggota berhak melayangkan kritikan dengan cara yang sesuai aturan (elegan)

Baca juga : Inilah Tiga Alasan Kenapa Anggota Dewan Korupsi Berjamaah

Kan bisa lewat RDP seperti saat ini, untuk mempertanyakan apa yang menjadi penyebabnya, itu sesuai dengan mekanismenya, katanya Daud.

Daud juga berharap kedepannya insiden tersebut tidak terulang kembali, dan kedepan bisa diselesaikan baik-baik.

Sebelumnya tentang menu makanan, oknum anggota DPRD komplain, kita anggap wajar dan kita ganti menunya. Karena disampaikan baik-baik, pungkas Daud.

Tags :