Lockdown Dilonggarkan, Ada UU Bercinta di Perancis. Apa Itu?
24 Mei 2020 by LukyaniBercinta aja ada undang-undangnya!
Salah satu anggota partai yang berkuasa di pemerintahan Perancis, mengajukan UU Bercinta. Undang-undang ini dikhususkan bagi para pasangan setelah aturan lockdown di Perancis mulai dilonggarkan.
UU bercinta untuk mudahkan pasangan di tengah corona
Adapun Mireille Clapot, anggota partai LREM, menyatakan bahwa percintaan harus masuk dalam daftar alasan yang diizinkan untuk para warga yang melakukan perjalanan lebih dari 100 m dari rumahnya ketika lockdown di Perancis mulai dilonggarkan pada Senin, 11 Mei 2020.
UU ini diajukan Clapot lantaran selama aturan lockdown di Perancis diterapkan guna memotong rantai penyebaran Covid-19, banyak pasangan kekasih yang terpaksa harus hidup terpisah dan tidak bisa saling bertemu.
Baca Juga: Ngeri! Pria Ini Gigit Telinga Politikus Hong Kong hingga Putus!
Meski demikian, UU yang disebut oleh Clapot sebagai “UU Bercinta” ini sudah ditolak pengajuannya oleh parlemen Perancis dalam sidang undang-undang yang digelar beberapa waktu yang lalu.
“Aturan hukum telah membatasi kebebasan publik sedemikian rupa sehingga sangat membatasi percintaan” ujar anggota parlemen mengingat banyak pasangan kekasih yang terpisah sejak lockdown di Perancis diberlakukan pada 17 Maret 2020.
UU bercinta ditolak parlemen
Dilansir oleh The Independent, Menteri Kesehatan Perancis, Olivier Veran, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Clapot yang sudah mengajukan UU ini. Namun Veran menegaskan bahwa pemerintah Perancis tidak akan menambah pengecualian terhadap aturan yang tertuang dalam undang-undang.
Adapun sekitar 50 anggota parlemen Perancis sudah menyerukan pengecualian dalam UU. Pengecualian tersebut di antaranya adalah perizinan untuk menjenguk bayi yang baru lahir sehingga seseorang bisa bepergian lebih dari 100 km.
Baca Juga: Berhasil Tekan Kasus Corona, 4 Negara Ini Mulai Longgarkan Lockdown
Pelonggaran aturan di Perancis
Mulai Senin, 11 Mei 2020, warga Perancis tidak lagi harus mengisi formulir untuk meninggalkan rumah mereka jika mereka ingin melakukan perjalanan di atas 100 km dari rumah. Selain itu, pertemuan yang melibatkan 10 orang pun diizinkan tanpa harus mengisi formulir seperti biasanya.
Dalam formulir tersebut, alasan yang diizinkan agar seseorang bisa bepergian jauh adalah untuk urusan pekerjaan dan keperluan keluarga. UU yang mengatur terkait kebijakan lockdown ini pun memperpanjang darurat nasional di Perancis hingga 23 Juli 2020 dengan pembatasan baru yang akan ditinjau dalam waktu tiga minggu selama tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di Perancis.
Baca Juga: Polemik Mudik Lokal di Sekitar Jabodetabek Dibolehkan, Polisi Klarifikasi: Itu Silaturahmi
Aturan ini kemudian mengizinkan pertokoan untuk dibuka lagi. Namun orang-orang yang baru saja tiba di Perancis dari luar Uni Eropa atau wilayah Schengen dan Inggris, harus terlebih dulu menjalani karantina.
Meski aturan lockdown mulai dilonggarkan, seluruh warga Perancis masih diwajibkan memakai masker saat keluar rumah, seperti saat menggunakan transportasi umum. Aturan social distancing pun masih diberlakukan.
Hingga Senin, 11 Mei 2020, kasus positif corona di Perancis tercatat mencapai angka 176.970 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 56.217 kasus dan 56.217 pasien yang sembuh. Data tersebut berhasil dihimpun oleh Worldometers.