Ironis! Ketua Gerakan Tolak Lockdown di Amerika Serikat Positif Terinfeksi Corona

Ketua Gerakan Anti Lockdown Amerika Positif Terinfeksi Corona!
Aksi massa di Amerika Serikat menolak kebijakan lockdown untuk tangkal pandemi corona. | www.latimes.com

Gencar lakukan protes, Ketua Gerakan Anti Lockdown di Amerika malah positif corona. Aduh

Pergerakan massa yang menolak lockdown di Amerika Serikat terus bermunculan di berbagai daerah. Mereka mendesak pemerintah setempat segera mencabut kebijakan tersebut karena dinilai membuat warga menjadi pengangguran.

Namun, nasib apes malah menimpa salah satu Ketua Gerakan Anti Lockdown di negara bagian Carolina Utara, Audrey Whitlock. Dia divonis oleh petugas medis positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 dan harus menjalani karantina diri di rumah.

Ketua Gerakan Anti Lockdown Amerika Positif Terinfeksi Corona!
Ketuga Gerakan Anti Lockdown, Audrey Whitlock | www.haberchannel.com.tr

Seperti dilansir dari New York Post, Selasa (28/4), Audrey dikabarkan sudah dua minggu menjalani karantina secara mandiri untuk mengurangi resiko penularan dan memburuknya kesehatan efek dari corona.

Baca Juga: Bikin Resah! YouTuber Ini Buat Konten Agar Orang Batalkan Puasa, Siap Bayar Rp 10 Juta

“Saya tetap berada di ruang karantina sendiri di rumah saya, sesuai arahan departemen kesehatan daerah,”

Audrey yang juga sebagai pengelola laman Facebook ReOpen NC, gerakan massa yang menginginkan kebijakan lockdown dicabut, pun mengaku tidak bisa menghadiri aksi demo yang beberapa hari terakhir gencar dilaksanakan.

“Saya belum menghadiri acara untuk ReOpen NC,” jelas Audrey seperti diberitakan di WFAE.

Baca Juga: Positif Corona, Wali Kota Tanjungpinang Meninggal. Ribuan Orang Kumpul Tonton Pemakaman!

Ketua Gerakan Anti Lockdown Amerika Positif Terinfeksi Corona!
Seorang pendemo perempuan mencoba membentangkan tulisan protes soal kebijakan lockdown di Amerika. | www.nbcnews.com

Infeksi virus yang menyerang Audrey sendiri diketahui masih dalam tahapan tanpa gejala atau asimptomatik. Dia juga sedikit khawatir dengan pengobatan Covid-19 yang saat ini disebut masih bercampur dengan pasien penyakit lain.

“Sebagai pasien Covid-19 positif asimptomatik atau tanpa gejala. Kekhawatiran lain yang saya miliki adalah pengobatan pasien Covid-19 karena berkaitan dengan penyakit menular lainnya,”

Alasan inilah yang membuat Audrey menghentikan segala aktivitasnya dalam melakukan protes kepada pemerintah Amerika Serikat agar segera menghentikan lockdown.

Baca Juga: Bak Film Narcos, Kampung Narkoba di Palangkaraya Dibumi Hangus Polisi!

Meski begitu, beradasarkan laporan dari kantor berita setempat, massa Anti Lockdown masih terus melakukan aksinya yakni di ibu kota Raleigh, Carolina Utara.

Tercatat ada ratusan orang yang turun ke jalan untuk mendesak pemerintah agar menghentikan kebijakan lockdown agar masyarakat bisa bekerja dan hidup seperti sedia kala kembali pada Selasa (28/4) lalu.

Namun aksi demo ini berakhir dengan sedikit kericuhan hingga akhirnya polisi harus menangkap 4 orang pendemo karena dianggap membahayakan keamanan publik.

Artikel Lainnya

Tertularnya Ketua Gerakan Anti Lockdown di Amerika Serikat dengan virus corona menjadi kabar yang cukup ironis dan mengejutkan.

Bagaimana tidak, langkah lockdown yang seharusnya bisa mencegah penularan ini malah dilanggar hingga akhirnya membuat warga yang tertular corona semakin banyak.

Semoga kejadian ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat di Indonesia agar tidak sembarangan mengabaikan imbauan physical distancing, karena hal tersebut hanya akan meningkatkan resiko penularan ke banyak orang.

Tags :