Paham Anti-Vaksin Merebak, Perancis Jadi Negara Paling Ogah Vaksin!
18 Januari 2021 by LukyaniTernyata warga anti-vaksin justru paling banyak di Perancis!
Penolakan terhadap vaksin banyak ditemukan di berbagai negara di dunia. Tak disangka, negara dengan warga anti-vaksi paling banyak di dunia terdapat di negara maju Eropa, yakni Perancis. Terdapat banyak alasan yang mendasari penolakan vaksin, yakni agama, tidak percaya manfaatnya, dan dianggap membahayakan nyawa.
Negara dengan warga anti-vaksin terbanyak
Sebagaimana diberitakan AFP, survei lembaga amal medis Inggris, Wellcome dan Gallup World Poll, sebanyak 33 persen warga Perancis menolak vaksin. Jumlah ini berarti sepertiga dari 66 juta warga Perancis dan merupakan yang terbanyak di dunia.
Survei tersebut dilakukan pada April hingga Desember 2018 dengan 140 ribu responden dari 144 negara. Tidak hanya Perancis, survei ini juga memperlihatkan bahwa beberapa negara maju di Eropa justru berada di peringkat atas negara anti-vaksin.
Negara anti-vaksin tertinggi terdapat di Eropa Barat sejumlah 22 persen. Kemudiaan disusul Eropa Timur dengan jumlah 17 persen. Sementara itu, negara yang paling percaya vaksin adalah Bangladesh dan Rwanda. Hampir 100 persen warga di kedua negara itu percaya bahwa vaksin efektif untuk melindungi anak-anak dari penyakit.
Baca Juga: PA 212 Akan Kepung Komnas HAM Dengan Jutaan Manusia, Jika Tak Usut Tragedi 22 Mei
Penyakit menular jarang terdapat di Eropa
Total dari responden seluruh dunia menurut survei, terdapat 79 persen warga yang menilai bahwa vaksin aman dan 84 persen yang menyatakan vaksin memiliki fungsi yang efektif.
Menurut Imran Khan, juru bicara Wellcome kepada AFP, warga di Eropa banyak yang tidak percaya pada vaksin karena mereka belum sadar akan bahanya penyakit menular. Hal ini mungkin pula disebabkan oleh langkanya penyakit menular di daratan Eropa.
Sementara itu, warga-warga di negara lain, seperti Asia dan Afrika, sudah mengetahui keampuhan dari vaksin. Negara-negara di Asia dan Afrika pun sudah mengetahui akan bahayanya penyakit menular sehingga mereka pun percaya dengan manfaat vaksin.
“Jika Anda lihat negara-negara dalam survei kami dengan angka kepercayaan tertinggi terhadap vaksin adalah Bangladesh dan Mesir, karena di negara ini lebih banyak penyakit menular,” ungkap Imran Khan.
Baca Juga: Takut Diracun Saat Demo MK, Mantan Penasihat KPK: Jangan Beli Makanan di Pedagang
Aturan ketat vaksinasi di Jerman
Sementara itu, salah satu negara di Eropa, Jerman, tengah merancang aturan ketat terkait vaksin untuk anak-anak. Orangtua yang menolak memberikan vaksin untuk anaknya akan mendapatkan hukuman berupa denda.
Aturan tersebut sudah dirancang oleh Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn. Aturan ini dibuat oleh Spahn di tengah ramainya perdebatan warga Jerman mengenai kewajiban memberikan vaksin untuk anak, khususnya vaksin untuk campak.
“Siapa saja yang akan masuk taman kanak-kanak atau sekolah harus divaksinasi untuk melawan campak. Barang siapa yang tidak memvaksinasi anaknya didenda 2.500 euro (Rp 39,8 juta),” ujar Sphan.
Saat ini terdapat banyak sekali informasi palsu atau hoax terkait vaksinn yang disebarkan oleh pihak tidak bertanggungjawab. Mereka bukanlah orang-orang yang berkecimpung di dunia medis, bahkan banyak tidak mengerti vaksin sama sekali.
Oleh sebab itu, jika kita merasa ragu dengan vaksin karena informasi yang beredar, kita harus bisa mencari informasi dan bukti dari sumber yang bisa dipercaya. Misal, dari para ahli medis yang paham mengenai vaksinasi.