Sudah Tau Bedanya? Inilah Perbedaan Vaksin Sinovac, Astrazeneca, Moderna, Pfizer, & Sinopharm

Inilah Perbedaan Vaksin Sinovac, Astrazeneca, Moderna, Pfizer, & Sinopharm! |

Inilah Perbedaan Vaksin Sinovac, Astrazeneca, Moderna, Pfizer, & Sinopharm!

Vaksinasi merupakan salah satu kunci untuk mengurangi tingkat penyebaran virus corona yang sedang menunjukkan peningkat tren saat ini. Pasalnya, tingkat kematian Covid-19 di Indonesia saat ini sedang melonjak pesat. Tercatat, berdasarkan data yang dihimpun CNBC Indonesia hingga Selasa (13/7) , Indonesia kembali mencatatkan rekor harian tertinggi dengan 47.889 kasus positif Covid-19.

Rekor hari ini memecahkan rekor kemarin Senin (12/7) yang menembus 40.427 kasus. Alhasil, hingga hari ini total konfirmasi positif di Indonesia menembus 2,615 juta jiwa kasus. Tak ayal, para ahli memprediksi Indonesia ditengarai bakal menjadi episentrum virus corona selanjutnya setelah India.

Menanggapi situasi yang semakin mencemaskan saat ini, pemerintah jadi lebih cepat melakukan vaksinasi menyeluruh. Hingga kini, vaksinasi massal telah banyak digencarkan di berbagai penjuru titik di Indonesia untuk meningkatkan kekebalan tubuh dalam upaya untuk mencapai herd immunity. Namun, hingga kini, mungkin masih banyak orang yang belum tahu bahwa ada 8 jenis vaksin Covid-19 di dunia, namun vaksin yang beredar di Indonesia hanya ada 5 saja.

Menurut keterangan Dr. Apt. Neni Nurainy selaku Kepala Divisi Pengembangan Translasi Produk, PT Bio Farma, Bandung-Indonesia, berbagai jenis vaksin tersebut adalah Astrazeneca, Gameleya, Johnson & Johnson, Moderna, Novovax, Pfizer/Biontech, Sinovac, dan Sinopharm. Sedangkan di Indonesia, yakni Sinovac, Astrazeneca, Moderna, Pfizer/Biontech, dan Sinopharm dalam bentuk vaksinasi gotong royong.

Berikut spesifikasi vaksin yang beredar di Indonesia tersebut adalah:

Baca Juga: Temukan Peti Mati Kosong, Tim Pemakaman Covid di Klaten Salah Kuburkan Jenazah! Kemana Peti yang Asli?

1.

Sinovac

Vaksin Sinovac |

Vaksin Sinovac merupakan Inactivated Virus atau virus yang dilemahkan. Lewat virus yang dilemahkan ini, virus tersebut diharapkan mampu mengajarkan tubuh untuk melawan virus corona yang sebenarnya dengan meningkatkan antibodi tubuh.

Pemberian dosis vaksin Coronavac tersebut dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak kerenggangan waktu sebanyak 2-4 minggu. Suhu dalam kandungan 2-8 derajat celcius dengan presentasi pengiriman 10 botol dosis. Vaksin tersebut sudah mendapat sertifikasi lembaga WHO dan EUL.

Baca Juga: Belum Dapat Sertifikat Padahal Sudah di Vaksin? Kemenkes Berikan Solusinya

2.

Astrazeneca

Vaksin Astrazeneca |

Vaksin Astrazeneca merupakan Viral Vektor (Chimpanzee adenovirus ChaDox1). Mirip seperti Sinovac, vaksin hasil pengembangan perusahaan AstraZeneca dengan University of Oxford, Inggris. Vaksin ini mengandung virus yang telah dilemahkan untuk mengajari tubuh menghasilkan protein yang akan memicu respons sistem imun.

Vaksin ini menggunakan vektor adenovirus simpanse. Maksudnya, para pengembang vaksin AstraZeneca mengambil virus yang biasa menginfeksi simpanse, kemudian dimodifikasi secara genetik untuk memicu respons imun.

Pemberian dosis vaksin ini dilakukan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu 8-12 minggu atau setiap 4 bulan. Suhu dalam kandungan vaksin ini dingin normal 2-8 derajat celicius dengan presenasi pengiriman 10 botol dosis. Vaksin Astrazeneca telah mendapat persetujuan dari badan WHO, EUL, EMA, TGA, MHRA.

3.

Moderna

Vaksin Moderna |

Vaksin Moderna merupakan mRna yang telah disetujui penggunaan nya pada manusia. Pemberian dosis di lakukan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu 4 bulan. Suhu dalam kandungan vaksin ini –w5 derajat celcius sampai -15 deraja celcius dengan presentasi pengiriman 10 dosis botol. Moderna sudah mengantongi izin WHO, EUL, FDA.

Vaksin yang berasal dari Amerika Serikat dan diproduksi oleh Moderna Incorporation ini, dapat menghasilkan antibodi penawar berbagai varian Covid-19. Varian yang dimaksud antara lain, Beta, Kappa, Delta, hingga Gamma.

Selain itu, kelebihan vaksin moderna dapat diberikan untuk kelompok masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta. Komorbid tersebut antara lain, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit lever hati HIV, hingga paru kronis

4.

Pfizer/Biontech

Vaksin Pfizer/Biontech |

Vaksin Pfizer/Biontech merupakan mRna yang memiliki kegunaan pada manusia. Vaksin yang diklaim mampu menangkal Covid dengan presentase sebesar 95% ini, tidak berasal dari virus yang dilemahkan, melainkan hanya bagian potongan mRNA virus yang dimasukkan ke dalam tubuh. Dengan hanya membutuhkan mRNA, produksi virus dapat dipangkas sebab vaksin tak membutuhkan virus utuh.

Dosis diberikan di lakukan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu 3 bulan. Suhu dalam kandungan vaksin ini -80 sampai -60 derajat celcius dan 2-8 deraja celcius untuk 1 bulan dengan presentasi pengiriman 6 botol dosis. Vaksin Pfizer/Biontech sudah di akui oleh lembaga WHO, EUL, FDA, EMA.TGA, MHRA.

5.

Sinopharm

Vaksin Sinopharm |

Vaksin Sinopharm merupakan vaksin yang menjadi acuan pemerintah dalam penggumaan vaksin gotong-royong. Vaksin Sinopharm juga sudah mendapat persetujuan penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 29 April 2021.

Ini artinya, Sinopharm menjadi vaksin corona ke-tiga yang disetujui BPOM. Vaksin Sinopharm mulai dikembangkan pada awal 2020 oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), sebuah perusahaan farmasi milik pemerintah China. Vaksin buatan Sinopharm ini diberi nama BBIBP-Corv.

mirip dengan Sinovac, yang merupakan Inactivited Virus, dimana diharapkan vaksin ini mencapai tujuan untuk mencegah Covid-19. Dimana dosis yang diberikan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu 3 bulan. Suhu kandungan vaksin tersebut 2-8 derajat celcius dengan presentasi pengiriman satu botol dosis/ jarum suntik yang sudah terisi sebelumnya. Vaksin Sinopharm ini telah dibekali sertifikat resmi dari badan WHO dan EUL.

Artikel Lainnya

Pilihlah vaksin sesuai anjuran pemerintah ya guys!

Tags :