Ilmuwan Memberi Vaksin Covid-19 kepada Musang, Bagaimana Hasilnya?
05 Januari 2021 by Heraspati Winarto PutraMusang Ferret diberikan vaksin Covid-19
Sejumlah musang ferret berkaki hitam di Colorado, Amerika Serikat mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 eksperimental. Sementara, manusia masih menunggu gilirannya untuk diberikan vaksin.
Mengapa musang mendapatkan vaksin Covid-19 terlebih dahulu? Yuk kita simak
Musang ferret diberikan vaksin
Sejumlah 120 musang ferret (Mustela nigripes) di Colorado, Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan musang ferret disebut sangat rentan kematian karena SARS-CoV-2 atau virus Covid-19. Mink yang masih memiliki kekerabatan dekat dengan musang ini telah ditemukan tertular Covid di sebuah peternakan bulu, dan dikahatirkan juga di alam liar.
“Untuk virus pernapasan yang sangat menular, sangat penting untuk memperhatikan reservoir hewan. Jika virus kembali ke inang hewan dan bermutasi sehingga dapat menular lagi ke manusia, maka manusia tidak lagi memiliki kekebalan itu," ujar Corey Casper, ahli vaksinasi dan kepala eksekutif Infectious Disease Research Institute Seattle.
Baca juga: 1,2 Juta Vaksin Corona yang Telah Tiba Belum Bisa Digunakan
Sempat dinyatakan punah
Musang ferret berkaki hitam ini berasal dari padang rumput di dataran Amerika Utara. Sebelumnya, mereka telah diyakini punah sampai ditemukan kembali di Wyoming, Amerika Serikat pada tahun 1981. Kini, diperkirakan ada sekitar 370 ekor musang ferret berkaki hitam ini di alam liar.
Baca juga: 7 Negara ini Gratiskan Vaksin Corona untuk Seluruh Warganya
Kondisi pasca vaksinasi
National Black-footed Ferret Conservation Center telah menyelesaikan inokulasi, meninggalkan 60 musang yang tidak divaksinasi jika sesuatu yang salah terjadi dengan vaksin. Hingga kini, para musang tampak sehat, dan tes menunjukkan antibody Covid telah terbentuk dalam musang. Namun, masih belum jelas apakah vaksin ini benar-benar melindungi hewan tersebut dari penyakit karena tahap uji coba belum selesai.
Sebelumnya, Singa pernah dilaporkan terinfeksi virus Covid-19 di Barcelona. Empat ekor singa di Kebun Binatang Barcelona diketahui terjangkit virus tersebut. Hal ini menjadi semakin berbahaya jika virus menular antara manusia dan hewan, virus akan memiliki lebih banyak peluang untuk mengembangkan mutasi.