Kontroversi Sekda DKI Minta Warga Nikmati Banjir, DPRD DKI: Rumah Dia Harus Kebanjiran Dulu!
28 Februari 2020 by Titis HaryoDPRD DKI minta agar Saefullah merasakan banjir terlebih dahulu sebelum meminta warga menikmatinya. Nah loh!
Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menyoroti pernyataan kontroversial Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah yang meminta warga agar menikmati bencana banjir.
Dia merasa jika pernyataan Saefullah terlalu arogan dan sangat tidak layak disampaikan ditengah kondisi banjir Jakarta yang membuat banyak warga menderita.
Lantas, bagaimana kritikan anggota DPRD DKI ini pada Saefullah? Berikut ulasannya.
Soroti pernyataan Sekda DKI Jakarta
Dilansir dari Kompas.com, Jum’ at (28/2), Gembong merasa Saefullah harus segera mengevaluasi pernyataannya yang meminta rakyat harus menikmati banjir.
Baca Juga: Atasi Dampak Virus Corona, Jokowi Kucurkan Rp 72 M Untuk Influencer!
Politisi PDI-P itu menilai jika Saefullah tak paham bagaimana menderita dan repotnya rakyat yang terdampak banjir Jakarta.
“Pak Sekda nggak paham penderitaan masyarakat yang terdampak banjir. Pak Sekda hanya melihat, tapi tidak merasakan repotnya orang kebanjiran,”
Gembong lantas meminta Saefullah merasakan dahulu menjadi korban banjir sebelum melontarkan pernyataan yang kontroversial.
“Rumah dia harus kebanjiran dulu, baru dia merasakan,” ucap Gembong.
Warga ikut kritisi pernyataan Saefullah
Pernyataan dari Saefullah ternyata tak hanya memancing reaksi keras dari kalangan politisi tapi juga warga Jakarta yang jadi korban banjir.
Christian Sitompul misalnya, warga di kawasan Jakarta Timur itu mengaku begitu terkejut dengan pernyataan Saefullah yang cukup tak masuk akal.
“Lalu bagaimana perabotan rumah yang hancur karena banjir? Apa yang bisa dinikmati dari bencana banjir? Berenang-berenang?”
Baca Juga: Jakarta Banjir Terus, Anies Tetap Jadi Kandidat Capres 2024 Paling Potensial. Kok Bisa?
“Bagaimana dengan masyarakat yang rumahnya terendam, motor yang kemasukan air sampai tidak bisa dipakai nyari rezeki,” tegasnya.
Christian menilai bencana banjir Jakarta sekarang ini sudah bukan hal yang seharusnya dimaklumi oleh pemerintah dan hanya dianggap sebagai becandaan belaka. Dia menuntut pemerintah melakukan tindakan nyata menyelesaikan masalah ini.
Sementara itu, Sekda DKI Saefullah sebelumnya melontarkan pernyataan bernada kontroversial soal bencana banjir yang melanda DKI Jakarta.
“Pulau Jawa dari Banten ada Tangerang-nya, Jakarta, Bogor Jawa Barat di berbagai kotanya. Jawa Tengah di berbagai kotanya, Jawa Timur di berbagai kotanya juga ada banjir itu. Jadi dinikmati saja, itu kan soal manajemen air,” ucap Saefullah di Balai Kota Jakarta, Rabu (26/2).
“Tubuh kita ini dua pertiga persen air, sering keluar air, kan banyak bisa dari kepala atau mana. Air mata saja harus ada manajemennya, tergantung situasi,” imbuhnya.
Pernyataan kontroversi Sekda DKI Saefullah memang penuh kontroversi di tengah-tengah bencana banjir yang sedang melanda.
Tidak heran, banyak kalangan yang mencibir dan memberikan kritik keras pada Saefullah atas ucapannya tersebut.
Semoga kedepan baik pejabat daerah maupun pejabat pemerintah bisa lebih bijaksana lagi dalam memberikan pernyataan di depan media. Alih-alih memberikan rasa tenang pada masyarakat, malah bisa memancing keresahan yang lebih luas.