Masalah Sampah Jakarta Tak Kunjung Selesai, DPRD DKI Berencana Boyong Risma

DPRD DKI Berencana Boyong Risma Urus Jakarta
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mendapatkan tawaran dari DPRD DKI untuk pimpin Jakarta. | makassar.tribunnews.com

Demi tuntaskan masalah sampah, DPRD DKI berencana boyong Risma ke Jakarta. Terus Surabaya gimana?

Rombongan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapem Perda) DPRD dan Pemda DKI Jakarta berkunjung ke Surabaya untuk melakukan studi banding terkait pengelolaan sampah, Senin (29/7).

Dalam pertemuan santai itu, Ketua Fraksi NasDem Bestari Barus sempat mengeluhkan masalah sampah yang tak kunjung bisa diselesaikan dan sempat meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini agar menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Lalu, akankah Risma akan turun tangan menyelesaikan sampah Jakarta?

1.

Boyong Risma ke Jakarta

DPRD DKI Berencana Boyong Risma Urus Jakarta
Ketua Fraksi NasDem, Bestari Barus. | mediaindonesia.com

Dilansir dari Detik.com, Senin (29/7), Bestari mengeluhkan masalah sampah Jakarta yang tak kunjung menemukan solusi saat melakukan studi banding dengan Pemkot Surabaya.

Dia sempat menyampaikan Jakarta akan segera mengalami krisis sampah ketika tempat pembuangan sampah di Bantargebang Kota Bekasi akan melebihi batas pada 2021 mendatang.

Politisi partai NasDem itu lalu memberikan ajakan agar Risma bisa diboyong ke Jakarta saat Pilkada 2022 mendatang. Pernyataan itu langsung disambut tepuk tangan peserta studi banding di Ruang Sidang Balai Kota Surabaya.

“Apakah Ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat? Masalah sampah ini bisa terselesaikan kalau Pilkada mendatang Bu Risma pindah ke Jakarta,” jelas Bestari.

2.

Sukses bikin Surabaya bersih sampah

DPRD DKI Berencana Boyong Risma Urus Jakarta
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tengah membersihkan sampah yang berada di kawasan Jembatan Merah, Surabaya, Senin (18/7/2016). | beritagar.id

Bestari juga melempar kritikan pedas pada Pemprov DKI Jakarta yang memiliki jumlah anggaran besar untuk mengatasi permasalahan sampah tapi juga tak kunjung selesai.

Bahkan, Bestari menyebut anggaran Jakarta itu mencapai 4 kali lebih besar dari pada anggaran pembersihan sampah di Surabaya.

Risma lalu memberikan tanggapan dan menjelaskan trik penyelesaian masalah sampah di Surabaya yang memanfaatkan rumah kompos.

“Kalau di Surabaya hanya menghabiskan Rp 30 miliar. Karena kita menghemat biaya-biaya yang tidak perlu. Kita juga punya rumah-rumah kompok dan berhati-hati untuk menimbang sampah,” jelasnya.

Risma yang memang dikenal tegas pun dinilai cocok untuk menyelesaikan permasalahan sampah Jakarta karena sudah membuktikan di Surabaya.

Baca Juga: Kondisi Tak Sesuai Namanya, Kali Bahagia di Bekasi Disumbat Sampah Sejauh 2 Kilometer

3.

Sebatas obrolan politik

DPRD DKI Berencana Boyong Risma Urus Jakarta
Ketua Fraksi Demokrat-PAN, Taufiqurrahman. | www.netralnews.com

Fraksi Demokrat-PAN menanggapi pernyataan Bestari saat kunjungan studi banding ke Surabaya merupakan obrolan politik belaka.

Hal ini tidak lepas dari karakteristik Jakarta dan Surabaya yang disebut jauh berbeda, termasuk dalam urusan menyelesaikan masalah sampah.

“Pertama, namanya obrolan kayak gitu wajar, omongan sesama politisi. Bu Risma juga kan politisi,” ungkap Ketua Fraksi Demokrat-PAN DPRD DKI Jakarta, Taufiqurrahman.

“Yang pasti karakteristik Surabaya dan Jakarta berbeda. Kalau ngomong begitu kan mesti ada data yang jelas dan valid,” lanjutnya.

Artikel Lainnya

Masalah sampah memang menjadi masalah serius bagi masyarakat DKI Jakarta sehingga tidak heran jika masalah ini menjadi bahasan pokok para anggota DPRD.

Sosok Risma yang berhasil membuat wajah Surabaya bertransformasi dan bebas dari sampah pun menjadi alasan DPRD DKI Jakarta ingin menjadikannya sebagai calon pemimpin Jakarta selanjutnya.

Namun, akankah ajakan DPRD DKI Jakarta ini benar-benar akan terjadi? Hal ini kelak akan terjawab saat Pilkada 2022.

Tags :