Dua Pejabat Mundur Usai Viral Anggaran Aneh Pemprov DKI, Anies: Kami Apresiasi
02 November 2019 by Titis Haryo
Anies memberikan apresiasi atas keputusan mundur dua pejabat Pemprov DKI Jakarta usai viralnya anggaran aneh.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi kerja dua pejabat yang memutuskan mundur usai kejadian viral anggaran aneh Pemprov DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Meskipun begitu, Anies merasa cukup terkejut dengan keputusan mundur dari Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bapedda) Sri Mahendra dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (DIsparbud) Edy Junaidi.
Seperti apa pernyataan Anies menanggapi kondisi ini?
Gubernur DKI beri apresiasi
Dilansir dari Liputan6.com, Jum’at (1/11), Anies mengaku cukup terkejut dengan keputusan dua pejabat lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang menyatakan mundur beberapa waktu lalu.
Baca Juga: e-Budgeting Warisannya Dituduh Bermasalah, Ahok: Sistem Itu Baik Jika Tak Ada Niat Maling!
Namun, Anies tetap memberikan apresiasi pada keduanya termasuk pada Kepala Bapedda Sri Mahendra yang memutuskan mundur pasca temuan anggaran aneh di DKI Jakarta.
“Kami apresiasi atas kinerja selama ini dan cukup terkejut dengan permohonan beliau. Namun, kami menerima permohonan pengunduran diri Pak Hendra,” ucap Anies.
Dia sendiri menilai langkah yang diambil Sri Hendra sudah tepat karena bisa memberikan kesempatan pada orang lain demi kepentingan organisasi.
“Ini adalah sebuah sikap yang perlu dihormati, perlu dihargai ketika memilih untuk memberikan kesempatan kepada yang lain ketika memikirkan organisasi di atas kepentingan dirinya,”
Baca Juga: Makin Panas! Sri Mulyani Bakal Turun Tangan Urus Anggaran "Aneh" DKI Jakarta!
Anies lantas menunjuk Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Pemukiman, Suharti untuk menggantikan posisi Sri Hendra.
Kepala Disparbud juga mundur
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Edy Junaidi juga mengajukan surat pengunduran diri. Kabar ini pun menyeruak pada 31 Oktober 2019 malam.
Kepala Badan Kepegaiwaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Khaidir pun membenarkan kabar tersebut. Namun, dia tidak menjelaskan rincian alasan kenapa Edy Junaidi mundur.
Baca Juga: Belum Usai Kasus Lem Aibon 82 M, Pengadaan Pulpen Senilai 124 M Pemprov DKI Juga Dipertanyakan!
“Benar mundur, per 31 Oktober 2019. Disampaikan kepada Gubernur melalui Pak Sekda,”
“Dia hanya menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya dan jadi staf di anjungan dinas pariwisata,” ucap Khaidir.
Kontroversi anggaran aneh yang ada dalam tubuh Pemprov DKI Jakarta memang sedang menjadi sorotan publik.
Hal ini tidak lepas dari adanya angka-angka fantastis tapi digunakan untuk pembelian barang-barang yang tak masuk akal.
Tak lama usai kejadian tersebut, dua pejabat Pemprov DKI akhirnya memutuskan mundur. Namun tidak diketahui sebab pasti keduanya mengajukan pengunduran diri.
Gubernur Anies pun merasa cukup terkejut dengan keputusan kedua pejabatnya, tapi dia memberikan apresiasi atas kerja keduanya selama ini di Pemprov DKI Jakarta.
