Anggaran DKI Jakarta Bocor, Rp 82,8 Miliar Buat Beli Lem, Netizen: Buat Ngefly Akbar di Monas!

ilustrasi
ilustrasi | google.com

Netizen : Kapan ngelem akbar 212 di Monas?

Sebuah postingan Instagram yang mencatut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendadak viral, bagaimana tidak, postingan yang memperlihatkan rincian anggaran itu hebohkan netizen lantaran berjumlah sangat fantastis.

Adalah politisi PSI William Aditya Sarana, yang sekaligus menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta yang pertama kali menemukan anggaran tersebut, lewat unggahannya, William mengomentari jumlah angggaran Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 82 miliar yang hanya dibuat membeli lem bermerk Aibon untuk kebutuhan siswa se-DKI Jakarta. Berikut unggahannya.

MURID DI SEKOLAH DKI JAKARTA DISUPLAI 2 KALENG LEM AIBON SETIAP BULAN⁣⁣

Sampai sekarang publik belum bisa mengakses dokumen APBD 2020 di apbd.jakarta.go.id. Padahal pembahasan anggaran sudah dimulai di DPRD.

⁣⁣Namun, kami berhasil mendapatkan cara untuk mengakses nya. Lalu kami menemukan anggaran yang cukup aneh lagi yaitu pembelian lem aibon sebesar 82 milliar lebih oleh Dinas Pendidikan

⁣⁣Lem aibon itu dibeli untuk 37500 murid di DKI Jakarta. Artinya Dinas Pendidikan mensuplai 2 kaleng lem Aibon per murid setiap bulanya.

⁣⁣Buat apa murid-murid kita disuplai 2 kaleng lem aibon tiap bulanya? Tolong jelaskan. ⁣⁣

Note: Jika tulisan ini viral berikut adalah link anggaran lem aibon tersebut. Jangan sampai Pemprov DKI takedown lagi APBD nya dari website mereka. ⁣

Baca juga : Anies Ungkap 73 Proyek Prestisius DKI Jakarta, Netizen: Habisin Duit Doang

View this post on Instagram

MURID DI SEKOLAH DKI JAKARTA DISUPLAI 2 KALENG LEM AIBON SETIAP BULAN⁣ ⁣ Sampai sekarang publik belum bisa mengakses dokumen APBD 2020 di apbd.jakarta.go.id. Padahal pembahasan anggaran sudah dimulai di DPRD. ⁣ ⁣ Namun, kami berhasil mendapatkan cara untuk mengakses nya. Lalu kami menemukan anggaran yang cukup aneh lagi yaitu pembelian lem aibon sebesar 82 milliar lebih oleh Dinas Pendidikan⁣ ⁣ Lem aibon itu dibeli untuk 37500 murid di DKI Jakarta. Artinya Dinas Pendidikan mensuplai 2 kaleng lem Aibon per murid setiap bulanya. ⁣ ⁣ Buat apa murid-murid kita disuplai 2 kaleng lem aibon tiap bulanya? Tolong jelaskan. ⁣ ⁣ Note: Jika tulisan ini viral berikut adalah link anggaran lem aibon tersebut. Jangan sampai Pemprov DKI takedown lagi APBD nya dari website mereka. ⁣ ⁣ https://apbd.jakarta.go.id/main/pub/2020/1/4/rka/221/list?cd=dW5pdD0xMDEwMTMwMSZpZGdpYXQ9NTY1NTcz

A post shared by William A. Sarana (@willsarana) on

Tanpa menunggu lama, unggahan William pun viral dan memancing netizen untuk bereaksi, tak sedikit dari netizen yang geleng-geleng kepala lantaran heran, anggaran untuk membeli lem jumlahnya sangat fantastis. Berikut sederet komentar netizen di unggahan William.

@firmansyah.ak WTP tapi defisit. Ayo bang @willsarana dan kawan2 PSI buat gebrakan

@andresetiawanxt uang pajak jkt58 untuk ngelem siswa, salah ketik katanya... wwkwkwk

@qiyansend MANTAP JIWA klau bisa di tambah lgi jumlah lem nya tiap bulan

@alvinlioe_92 Duit per M darimana dateng ny ya ...dari langit?..jujur aje ga bs berkata2 gara2 anggaran yang mahal pake "banget" ini.. kalo per Juta ya wajar lah ..haha

@britneyklenger Entahlah. Gua si gabisa percaya dulu, mau nunggu konfirmasi dr pihak yg lebih berwenang. even dia anggota DPRD, tapi bisa aja doi menggunakan fitur inspect elemen atau F12 nya chrome atau mozilla trs dia edit, trs dia foto. Kalopun bener, dia seorang ASN, kenapa dia bisa berani buka suara kaya gini? Bukannya sekarang seorang ASN dilarang mengkritisi ya, dan harus netral. Who knows?

@Muhammad Irfani Salah ketik? Untuk keluar 82m gak ujug2 di ketik. Tapi ada input per unit, input anggaran, input satuan, input quantity. Itu bukan salah ketik. Emang sengaja di ketik. Berharap bisa lolos dan di bikin bancak an. Trus kalau gak lolos tinggal verifikasi bahwa salah ketik. Enak bener. Kalian di gaji mahal buat baca ulang tulisan sebelum di ajukan. Kenapa orang kek gini gak di pecat aja si? Kalian pns. Gak tanggung jawab bener dah. Kalah sama swasta. Seastaz salah dikit langsung sp. Itulah kenapa mental swasta teruji semua. Beda sama mental pns. Manja!!!!

@Rio Rio Kasir toko kelontongan aja klo salah ketik bisa semalaman ngecek ulang dan dimarahin juragannya. Ini ASN dengan tunjangan besar dan pengawasan bertingkat dari level kasi smp kadis, masih aja salah ketik. Memalukan kualitas SDMnya

@Bikerbaik Kapan ngelem akbar 212 di Monas? Sudah disediakan lem kemasan drum 200 liter.

@Garuda Semrawut kotanya ngefly warganya

Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bereaksi

Gaduh perihal tangkapan layar yang diunggah oleh politisi PSI itu, Dinas Pendidikan DKI Jakarta tidak tinggal diam, pihaknya mengaku akan melakukan pengecekan ulang terkait anggaran dalam dokumen rancangan KUA-PPAS 2020 tersebut.

Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati mengomentari temuan politisi PSI William Aditya Sarana mengenai anggaran untuk pembelian lem Aibon sebesar Rp 82,8 miliar.

Ini sepertinya salah ketik, kami sedang cek ke semua komponennya untuk diperbaiki, kata Susi Nurhati saat dihubungi di Jakarta, Selasa (29/10/2019) malam, seperti dikutip Antara.

Lebih lanjut Susi menambahkan, dalam usulan anggaran dinas melewati Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Jakarta Barat itu, item yang diusulkan seperti kertas dan tinta saja dan menegaskan tidak ada pengajuan anggaran untuk pembelian lem aibon.

Itu ATK, tapi kami hanya mengusulkan kertas dan tinta saja, ujarnya.

Dari temuan tersebut, Susi mengklaim akan melakukan penyelidikan terkait penginputan pembelian lem sebanyak Rp 82,8 miliar tersebut.

Kami akan cek ke seluruh SDN di Jakarta Barat, kami revisi usulan anggaran itu terakhir hari Jumat (25/10) malam. Dan sekarang juga akan kami cek kembali keseluruhannya, katanya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PSI, William mengunggah tangkapan layar anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk pembelian lem aibon hingga Rp 82,8 miliar. Hal itu diungkapkan William di dua akun media sosialnya, pertama Twitter dan Instagram.

Dalam unggahannya itu, William menyebutkan telah menemukan anggaran aneh seperti pembelian lem Aibon senilai Rp 82,8 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai dua kaleng lem aibon per murid setiap bulannya. Buat apa? tulis William pada Selasa malam.

Baca juga : Anggaran TGUPP Melonjak Jadi Rp 26,5 Miliar, DPRD DKI: Akibat Anies Bekerja Sendirian

Artikel Lainnya

Jika ditelisik lebih jauh, kira-kira berapa harga satu kaleng lem Aibon? dilansir dari beberapa media online, harga satuan lem Aibon untuk ukuran 4 kg senilai Rp 198.000. Bahkan harga untuk satu kaleng kecil Rp 13.000

Tags :