Dicari Relawan yang Bersedia Ditulari Corona, Dibayar 64 Juta Sekali Suntik!

ilustrasi
ilustrasi | today.line.me

Dibayar 64 Juta Sekali Suntik!

Perjuangan manusia untuk mencari vaksin yang ampuh melawan virus corona memang tidak semudah membalikkan tangan, beragam cara telah dilakukan, bahkan 115 negara di seluruh dunia yang telah terinfeksi virus ini juga bahu membahu mengeluarkan kebijakan preventif guna meminimalisir semakin mewabahnya virus asal Wuhan Tiongkok tersebut di negara mereka.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh salah satu perusahaan yang tergabung dalam Pusat Inovasi Queen Mary Bio Enterprise London, Inggris, Hvivo. Perusahaan swasta yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan medis itu kini tengah getol mencari 24 manusia sehat yang bersedia menjadi relawan atau kelinci perbocaan pengembangan antivirus corona.

Setiap relawan yang bersedia, nantinya akan diganjar sebesar USD 4.588 atau jika dirupiahkan setara Rp 63 juta. Meski ganjaran tergolong tinggi, namun Hvivo mengaku sangat kesulitan mencari siapa saja yang bersedia ditulari virus korona.

Kesulitan ini terjadi karena wabah corona sudah menjadi stigma mematikan di sebagian besar manusia di seluruh dunia, alhasil meski virus corona, yakni 0C43 dan 229E yang nantinya akan diinjeksi ke tubuh relawan tidaklah berbahaya tapi kembali lagi, 24 orang yang dibutuhkan tetap nihil.

Jika ada relawan yang bersedia, kedepan Hvivo akan memantau kondisi relawan secara teratur di tempat karantina selama 14 hari. Jika sudah selesai, para ilmuwan berhasil dari uji sampel yang diperoleh dari para relawan tersebut ramuan yang sudah mereka racik diharapkan dapat melawan virus yang telah menyebar dengan sangat cepat tersebut.

Baca juga : WHO Nyatakan Virus Corona adalah Pandemi, Ini Artinya!

ilustrasi
ilustrasi | today.line.me

Dilansir Inews.com, Jum'at (13/3/20), John Oxford, ahli virologi dari Queen Mary University of London, menjelaskan jika mereka telah ditulari virus corona tersebut, mereka akan merasakan gejala batuk atau pilek, yang akan menjadi model bagi Covid-19.

Jika ini berhasil pada virus kecil kami, maka sangat mungkin akan berhasil pula di dunia nyata, kata Oxford, dikutip dari The Times, Selasa (10/3/2020).

Tapi 24 relawan yang dibutuhkan juga tidak asal, mereka wajib membuka semua tentang riwayat kesehatan mereka dan mereka juga diwajibkan menjalani tes darah, urine dan jantung. Tujuannya tentu untuk memastikan mereka tidak memiliki antibodi terhadap corona.

Penelitian ini juga diiyakan oleh Kepala Ilmuwan Hvivo, Andrew Catchpole juga mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah terbiasa meneliti virus tersebut semenjak pertama kali mewabah pada Januari lalu, jadi mereka sebenarnya memiliki kekebalan tersendiri.

Kami sebenarnya terkena banyak virus korona yang berarti kami dapat memiliki semacam kekebalan, tuturnya.

Baca juga : Ngeri! Diduga Korban Virus Corona Tergeletak di Jalanan hingga Rumah Sakit, China Kewalahan?

ilustrasi
ilustrasi | today.line.me
Artikel Lainnya

Sampai saat ini, sekitar 114.422 orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus corona, dan sebanyak 4.027 orang meninggal. Sementara itu, pasien yang dinyatakan sembuh pun terus mengalami peningkatan. Hingga pukul 9.08 WIB, sedikitnya 64.081 orang dinyatakan sembuh.

Tags :