Demo Tolak DWP Jakarta Panas, Massa Ormas: Anies Pengkhianat Umat Pendukung Maksiat!
13 Desember 2019 by Titis HaryoAksi tolak DWP Jakarta oleh ormas Islam diwarnai pembakaran ban hingga sebut Anies Baswedan pendukung maksiat. Wah!
Sejumlah ormas Islam menggelar unjuk rasa menolak acara Djakarta Warehous Project (DWP) di Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (12/12). Mereka menuntut agar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mencabut izin acara tersebut.
Penolakan pada acara musik bergenre electronic dance itu dilakukan setelah salah satu ormas bernama Gerakan Pemuda Islam (GPI) menemukan adanya aktivitas kemaksiatan selama acara dilangsungkan.
Lantas, seperti apa aksi demo tolak DWP Jakarta yang berakhir panas ini? Simak laporannya.
Demo tolak DWP Jakarta panas
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (12/12), sejumlah orang yang tergabung dalam ormas GPI berkumpul dan melakukan unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota untuk menolak DWP.
Baca Juga: Tolak DWP Karena Sumber Maksiat, Gerakan Pemuda Islam: Tiap Tahun Kami Menyusup!
Massa yang berjumlah sekitar puluhan orang terlihat membawa banyak spanduk sembari menuntut Gubernur Anies mencabut izin acara DWP yang dilangsungkan pada 13-15 Desember 2019 di JIExpo Kemayoran.
Suasana sempat memanas saat massa mulai membakar ban ditengah aksi dan menutup seluruh badan jalan dengan spanduk bertuliskan “Gubernur pilihan umat pro maksiat, tolak konser Maksiat DWP 2019”.
Kemacetan parah pun tidak bisa dielakkan dan membuat sejumlah kendaraan yang melewati Jalan Medan Merdeka Selatan mengantri cukup lama.
Namun, kobaran api dari ban tersebut bisa cepat dipadamkan oleh petugas yang berjaga di sekitar Balai Kota.
Baca Juga: Jokowi Hukum Mati Koruptor Kalau Kehendak Rakyat, Wapres: Agama Juga Membolehkan
Gubernur Anies dicap pengkhianat umat pendukung maksiat
Massa yang hadir juga memberikan kritikan pedas pada Gubernur Anies Baswedan yang selama ini jadi kebanggaan mereka.
Komandan GPI Irwan AHN menyebut Anies merupakan gubernur pro maksiat jika tetap membiarkan acara DWP tetap berjalan dan dilaksanakan.
“Gubernur kebanggan kita pro maksiat, membiarkan seribu orang yang datang ke DWP untuk berbuat maksiat,” teriak Irwan diatas mobil komando.
Massa yang terus melakukan orasi dibawah terik matahari terlihat mengenakan pakaian serba putih dengan beberapa diantaranya menggunakan sorban.
Baca Juga: Geram Disebut ‘Germo’, Petinggi Garuda Roni Eka Mirsa Laporkan Akun @digeeembok!
Koordinator lapangan aksi tolak DWP, Hakim Himran juga menyematkan label gubernur pengkhianat umat pada Anies jika mendukung acara DWP tetap digelar.
“Gubernur khianati umat dan pendukung maksiat,” ucap Himran dikutip dari Tempo.co, Kamis (12/12).
Massa sendiri mengaku akan terus melakukan aksi demo sampai hari Minggu, 15 Desember 2019 yang juga merupakan hari terakhir gelaran DWP.
Aksi penolakan acara musik DWP 2019 yang dilakukan sejumlah massa ormas Islam di Balai Kota DKI Jakarta berlangsung panas.
Hal ini lantaran massa sempat melakukan pembakaran ban dan memblokade jalan sehingga menimbulkan kemacetan parah di jalan.
Semoga setiap pihak baik pemerintah provinsi DKI Jakarta dan massa aksi unjuk rasa bisa segera berdialog dan menemukan solusi bersama. Selain itu, tindakan-tindakan anarkis di jalanan yang justru bisa merugikan masyarakat umum juga harus dihindarkan.