Tolak DWP Karena Sumber Maksiat, Gerakan Pemuda Islam: Tiap Tahun Kami Menyusup!

Disebut Penuh Maksiat, Ormas Islam Tolak Acara Musik DWP
Sejumlah massa dari ormas Islam melakukan aksi demonstrasi menolak acara musik DWP pada tahun 2017. | www.benarnews.org

Mengaku tiap tahun susupi acara DWP di Jakarta, Gerakan Pemuda Islam sebut banyak kemaksiatan di dalamnya.

Djakarta Warehouse Project atau DWP mendapatkan penolakan keras dari Ormas Gerakan Pemuda Islam (GPI) karena disebut sebagai acara maksiat terbesar di Asia.

Sikap ini disampaikan oleh GPI usai mereka beberapa kali menyusup masuk ke DWP untuk mengecek langsung bagaimana jalannya acara musik bergenre electronic dance dengan panduan dick jockey tersebut.

Lantas, bagaimana nasib DWP usai munculnya penolakan dari ormas Islam GPI?

1.

Tolak usai susupi DWP tiap tahun

Disebut Penuh Maksiat, Ormas Islam Tolak Acara Musik DWP
Acara DWP berlangsung semarak pada tahun 2017 lalu. | venuemagz.com

Dilansir dari Tempo.co, Rabu (11/12), juru bicara GPI Rahmat Himran mengaku jika acara DPW merupakan acara yang harus dikutuk.

Baca Juga: Geram Disebut ‘Germo’, Petinggi Garuda Roni Eka Mirsa Laporkan Akun @digeeembok!

Hal ini dikarenakan banyaknya kegiatan maksiat yang mereka temukan saat menyusup beberapa kali. Beberapa diantaranya mereka menyebut adanya seks bebas dan konsumsi miras di acara tersebut.

“Setiap tahun kami menyusup dalam acara tersebut. Para penikmat maksiat akan berkumpul di JIExpo dan melakukan pesta baik itu seks bebas maupun narkoba dan kegiatan minuman keras,”

“Kami dari Gerakan Pemuda Islam sangat mengutuk keras kegiatan DWP yang akan dilakukan di JIExpo,” ucap Himran.

Baca Juga: Viral Foto Sri Mulyani Naik Sepeda Rp 50 Juta, Kemenkeu Langsung Klarifikasi!

2.

Ancam akan demo Anies

Disebut Penuh Maksiat, Ormas Islam Tolak Acara Musik DWP
Massa ormas Gerakan Pemuda Islam saat menggelar aksi demonstrasi tolak DWP. | mediaindonesia.com

Himran pun mengaku kecewa dengan sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memberikan izin DWP kembali di gelar di Jakarta setelah sebelumnya sempat dipindah ke Bali.

GPI kini menuntut orang nomor satu di DKI itu agar menghentikan izin DWP jika hal ini tidak diindahkan maka beberapa ormas Islam bakal melakukan demonstrasi di Balai Kota Jakarta dan JIExpo.

“Jika Anies tetap membiarkan proses DWP berlangsung, maka kami dari GPI akan melakukan evaluasi terhadap Gubernur DKI,”

Aksi demo sendiri dikabarkan akan mengerahkan massa sebanyak dua ribu orang yang akan turun langsung pada Kamis, 12 Desember 2019.

Baca Juga: Revolusioner? Anies Bangun Pengelola Limbah Ada hiburannya

3.

Tanggapan DPRD DKI

Disebut Penuh Maksiat, Ormas Islam Tolak Acara Musik DWP
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. | www.tribunnews.com

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi memberikan reaksi terkait adanya pergerakan massa ormas Islam yang menolak DWP karena dinilai berisi kemaksiatan saja.

Dia merasa jika Jakarta merupakan kawasan perkotaan yang wajar jika memiliki acara besar seperti DWP. Selain itu, dirinya merasa jika acara tersebut memiliki kontribusi pendapatan bagi DKI Jakarta.

“Nanti teman-teman dari Komisi C saya suruh awasi ke sana. Bagaimana laporan keuangannya. Keuangan kan dari tiket. Tiket kan bukan kecil pendapatannya, besar,” ucap Pras dikutip dari Tirto.id, Kamis (12/12).

DWP sendiri rencana akan berlangsung selama 3 hari, yakni pada 13 – 15 Desember di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Tiap tahun acara musik tersebut selalu dikunjungi oleh puluhan ribu pengunjung.

Artikel Lainnya

Aksi penolakan gelaran musik DWP 2019 di JIExpo oleh ormas GPI sedang menjadi perbincangan hangat publik. Hal ini tidak lepas dari pengakuan mereka yang menyebut acara DWP dipenuhi dengan kemaksiatan saja.

GPI lantas mendesak Gubernur DKI Jakarta agar menghentikan izin acara DWP. Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, mereka mengaku akan melakukan demonstrasi dan mengevaluasi kinerja Anies.

Semoga pro kontra acara DWP ini bisa diselesaikan dengan cara baik-baik tanpa harus diwarnai dengan aksi kericuhan yang jelas malah akan merugikan banyak pihak.

Tags :