Bertepuk Sebelah Tangan, Satgas Riau Tolak 65 Personel Pemadam Kabut Asap Kiriman Anies!

Rencana bantuan Anies Baswedan untuk atasi kabut asap ditolak Satgas Karhutla Riau. | www.merdeka.com

Bantuan Anies kepada Satgas Karhutla Riau untuk atasi kabut asap ditolak

Satgas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Riau menolak bantuan personel pemadam kabut asap yang akan diberikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Padahal Anies sudah menyiapkan 65 personel yang akan segera dikirim ke Riau untuk terjun langsung mengatasi bencana kabut asap yang kian memburuk.

Lalu, kenapa Satgas Karhutla Riau menolak bantuan Anies ya?

1.

Anies kirim 65 personel untuk bantu atasi kabut asap Riau

Gubernur Anies Baswedan melepas personel gabungan bantuan penanggulangan asap kabut Riau di Lapangan Monas, Selasa (17/9). | www.jakartafire.net

Dilansir dari Detik.com, Rabu (18/9), Anies Baswedan melaksanakan upacara pelepasan 65 personel gabungan yang akan segera dikirim ke Riau untuk membantu atasi bencana kabut asap.

Bantuan yang dikirim Anies ini berasal dari petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan, Dinas Kesehatan, BPBD, Dinas Sosial, dan tim relawan.

Anies pun meminta pada 65 personel gabungan agar mengemban tugas tersebut bukan sebagai pengorbanan tapi pengabdian untuk negeri.

Baca Juga: Soal Karhutla, Malaysia Tawarkan Bantuan untuk Indonesia

“Saya tegaskan saudara-saudara berangkat ke sana jangan dipandang pengorbanan. Jangan merasa berangkat sebuah beban."

"Terima tanggung jawab sebagai kehormatan, kehormatan mewakili ibu kota, memadamkan api, menyelamatkan anak-anak dari asap,” ucap Anies di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (17/9).

2.

Bantuan akan dikerahkan selama 10 hari saja

Personil gabungan atasi kabut asap Riau nantinya akan bertugas selama 10 hari. | riau.antaranews.com

Bantuan personel yang dikirim Anies nantinya akan membantu untuk memadamkan api dan mengatasi kabut asap selama 10 hari ke depan.

Baca Juga: Ngeri, Misteri Ular Raksasa Kalimantan Terkuak Usai Tubuhnya Ditemukan Hangus Terbakar!

Pemberian batas waktu ini diharapkan Anies bisa membuat para personel gabungan memiliki kesehatan yang terjaga dan tidak terdampak kabut asap.

“Tiap tim durasi penugasannya 10 hari. Dengan begitu, harapannya mereka pun terjaga kesehatannya,”

“Jadi penugasan 10 hari (saja), lalu kita akan kirim lagi kalau diperlukan,” imbuh Anies.

Menurut Anies, tim gabungan ini nantinya akan berada di bawah komando BNPB dalam mengatasi karhutla. Opsi kirim bantuan ini pun rencananya juga akan dilakukan menuju ke Kalimantan Tengah.

Baca Juga: Kisah Miris Dibalik Karhutla, Bayi di Palembang Meninggal Diduga Karena ISPA

3.

Satgas Karhutla Riau tolak bantuan Anies

Sejumlah petugas Satgas Karhutla dari BNPB melakukan operasi pemadaman titik api penyebab kabut asap di Riau, Senin (16/9). | bengkulu.antaranews.com

Wakil komandan Satgas Karhutla Riau, Edwar Sanger mengaku jika timnya tidak membutuhkan bantuan dari pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Dia menilai tim Satgas Karhutla Riau sudah cukup mumpuni untuk mengatasi masalah kebakaran hutan yang kini sedang melanda kawasan Sumatera.

“Satgas Riau sepakat tidak memerlukan bantuan tim dari Pemprov DKI Jakarta. Tim kita masih mampu menangani masalah ini,”

Edwar pun berterima kasih kepada Anies Baswedan atas niatan tulus membantu Satgas Karhutla Riau.

Namun, dirinya menilai jika kondisi di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Jambi jauh lebih membutuhkan bantuan dari pada Riau.

“Titik api kita jauh berkurang. Namun, asap tetap pekat. Ini karena kiriman dari Sumsel dan Jambi, di mana arah angin dari keduanya sampai ke Riau,” jelasnya.

Artikel Lainnya

Penolakan Satgas Karhutla Riau terhadap bantuan yang dikirimkan oleh Anies Baswedan memang menimbulkan banyak reaksi.

Hal ini tidak lepas dari bencana karhutla dan kabut asap yang terus memburuk di kawasan Sumatera selama musim kemarau ini.

Namun, Satgas Karhutla Riau menegaskan jika kondisi Riau sudah jauh lebih baik dan menyarankan agar Anies mengirim personel bantuan ke daerah Sumatera Selatan dan juga Jambi yang masih memiliki banyak titik api.

Semoga upaya saling bahu membahu ini bisa membantu Indonesia agar segera bebas dari bencana kabut asap berkepanjangan yang terus mengancam.

Tags :