Kabut Asap Riau Makin Mencekam, Warga Mulai Alami Sesak Napas dan Demam!

Asap Karhutla Riau Makin Parah, Warga Mengeluh Sesak Napas dan Demam
Papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kantor Wali Kota Pekanbaru menunjukkan level polusi udara berbahaya. | Twitter.com

Peristiwa karhutla di Riau memburuk, asap pekat mulai ganggu kesehatan masyarakat

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pekanbaru, Riau semakin parah dari hari ke hari. Bahkan, kabut asap pekat mulai muncul dan mengganggu aktivitas masyarakat sejak Kamis (12/9/2019).

Berdasarkan papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kantor Wali Kota Pekanbaru, kualitas udara sudah mencapai level Tidak Sehat. Kasus sesak napas hingga demam pun mulai dirasakan warga.

Berikut laporan terkini terkait kondisi Riau yang semakin tertutup kabut asap karhutla.

1.

Ada 6 daerah di Riau darurat udara bersih

Asap Karhutla Riau Makin Parah, Warga Mengeluh Sesak Napas dan Demam
Petugas kepolisian membagikan masker pada pengendara motor untuk menghindari gangguan kesehatan akibat asap karhutla di Pekanbaru. | www.liputan6.com

Dilansir dari Merdeka.com, Jum’at (13/9), Kepala LP3E Wilayah Sumatera Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LKHK) Amral Fery menjelaskan kondisi di Riau yang semakin memburuk akibat karhutla.

Baca Juga: Momen Haru Lepas Kepergian BJ Habibie, Siswa SD Ponorogo Terbangkan 1.000 Pesawat Kertas!

Dia menyebut, ada 6 daerah di Riau yang kualitas udaranya sudah masuk dalam level berbahaya dan tidak sehat. Hal ini juga semakin dikuatkan dengan hasil pemantauan papan ISPU Kantor Wali Kota Pekanbaru.

“Alat pengukur kualitas udara menunjukkan 6 daerah memasuki level berbahaya dan tidak sehat,”

Amral lalu menyebutkan 6 daerah itu meliputi, Kabupaten Siak, Kampar, Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, dan Pekanbaru.

Baca Juga: Soal Uang 1,6 M Tiba-Tiba Raib di Halaman Kantor Gubernur Sumut, Kapolda: Saya Juga Heran

2.

Status darurat pencemaran udara akibat karhutla harus segera ditetapkan

Asap Karhutla Riau Makin Parah, Warga Mengeluh Sesak Napas dan Demam
Forum diskusi yang digelar pemerhati lingkungan Riau dengan pejabat pemerintah provinsi terkait bencana karhutla di Pekanbaru, Kamis (12/9). | www.goriau.com

Amral menjelaskan dengan kondisi Riau yang semakin parah mengalami polusi udara akibat karhutla, maka sudah seharusnya kepala daerah menetapkan status darurat pencemaran udara.

Pernyataan Amral ini sendiri merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

“Dalam PP itu, maka kita merekomendasikan, kepala daerah sudah bisa menetapkan status darurat pencemaran udara,”

Baca Juga: Sebar Potret Istri Siri Pas Lagi Telanjang, Anggota DPRD Malang Dilaporkan Polisi!

3.

Asap pekat karhutla mulai berdampak pada kesehatan masyarakat

Asap Karhutla Riau Makin Parah, Warga Mengeluh Sesak Napas dan Demam
Sejumlah warga mengeluh alami gangguan pernapasan akibat kabut asap karhutla di Puskesmas Simpang Tiga, Pekanbaru, Selasa (10/9/2019). | tirto.id

Sejumlah masyarakat juga sudah mulai mengeluh terkait gangguan kesehatan akibat asap karhutla yang semakin pekat di wilayah Riau.

Dikutip dari Kompas.com, setidaknya ada beberapa penyakit yang sudah dikeluhkan masyarakat seperti sesak napas hingga demam.

Salah satu warga Kecamatan Tampan bernama Indria (31) pun menjelaskan jika dirinya mengalami demam selama tiga hari dan filek akibat menghirup asap karhutla dalam beberapa hari terakhir.

“Sesak napas ada. Batuk dan filek juga. Saya sudah tiga hari demam akibat dampak kabut asap,”

Baca Juga: Identitas Korban Kecelakaan Maut Nganjuk Terungkap, Penumpang Pembuat Vlog Ternyata Buron Narkoba!

Selain itu, warga bernama Wati (46) yang tinggal di kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru juga mengeluhkan hal yang sama.

Dia menyebut asap begitu menyesakkan walau sudah menggunaka masker. Wati pun mengakui jika kepekatan asap karhutla semakin meningkat sejak tiga hari terakhir.

“Asap ini menyesakkan. Kalau dihirup dada terasa sakit,”

“Tiga hari ini parah sekali asapnya. Saya kalau keluar pakai masker, kalau tidak makin parah sesak napasnya,” ucap Wati.

Artikel Lainnya

Bencana karhutla memang tengah menjadi permasalahan serius pemerintah ketika musim kemarau tiba. Provinsi Riau pun menjadi salah satu wilayah yang kini terdampak paling parah akibat karhutla.

Level kualitas udara yang sudah dalam kategori Tidak Sehat pun semakin mengancam kesehatan masyarakat.

Semoga pemerintah bisa segera melakukan tindakan cepat untuk mengatasi asap pekat karhutla yang terus menyelimuti Riau supaya masyarakat bisa menghirup udara segar nan bersih kembali.

Tags :