Aturan Makin Longgar, Perempuan Saudi Kini Boleh Menjadi Tentara

Mohammed Bin Salman
Mohammed Bin Salman | www.abouther.com

Saudi Arabia mengeluarkan aturan terbaru terkait hak perempuan

Arab Saudi baru saja mengumumkan bahwa perempuan diperbolehkan dinas sebagai tentara. Hal ini merupakan bagian dari reformasi yang gencar dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi. Pengumuman yang disampaikan pada 9 Oktober 2019 ini pun merupakan upaya kerajaan Arab Saudi untuk meningkatkan hak perempuan.

1.

Perempuan Saudi berkesempatan menjadi tentara

Mohammed Bin Salman
Perempuan Saudi | www.aljazeera.com

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, sebagaimana diberitakan olh AFP via Frace24 mengatakan bahwa pengeluaran izin untuk perempuan Saudi menjadi tentara merupakan langkah pemberdayaan. Nantinya, setiap perempuan yang tertarik menjadi tentara bisaa mengabdi dengan pangkat prajurit kelas satu, kopral, atau sersan.

Selain itu, perempuan Arab Saudi pun diizinkan untuk bergabung dengan angkatan darat, laut, udara, pasukan medis, hingga pasukan strategis rudal. Berdasarkan laporan harian internasional, Asharq Al-Awsat yang dikutip Arab News, hal ini merupakan yang pertama kali bagi perempuan Arab Saudi memperoleh kesempatan menempati posisi senior di lembaga militer.

“Dengan undang-undang baru yang mendukung kemampuan dan hak-hak perempuan sebagai warga negara, ini merupakan cerminan dari keyakinan nasional mengenai kesetaraan antara wanita dan pria,” ujar Haya Al-Muni’i, anggota dewan Syura kepada Asharq Al-Awsat.

Baca Juga: Pecat Helmy Yahya Karena Tayangkan Buaya Afrika, Dewas TVRI: Buaya Indonesia Lebih Baik

2.

Kelonggaran aturan bagi perempuan Saudi

Mohammed Bin Salman
perempuan Saudi | globalriskinsights.com

Pada tahun 2018 lalu, negara yang super konservatif itu mengizinkan perempuan untuk bergabung dalam kesatuuan. Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, melalui visi 2030, telah sepakat dengan beberapa reformasi. Beberapa di antaranya adalah menonton sepakbola di stadion.

Kemudian, yang tak kalah penting adalah ketika tahun 2018 lalu, kerajaan Saudi akhirnya mencabut larangan menyetir mobil bagi perempuan. Selain itu, terdapat juga beberapa perubahan dalam sistem perwalian, yakni perempuan bisa bepergian tanpa perlu mendapatkan izin dari wali.

Visi 2030 yang dipaparkan oleh MBS ini bertujuan untuk menguranngi ketergantungan Arab Saudi terhadap industri minyak dan melakukan diversifikasi ekonomi. Adapun kebijakan paling baru di sektor pariwisata adalah mengizinkan turis asing yang belum menikah untuk menginap dalam satu kamar.

Baca Juga: Bocor Surat Upeti Buat Warga Non Pribumi di Surabaya, Kota Bu Risma Makin Rasis?

3.

Protes cara berpakaian

Mohammed Bin Salman
Perempuan Saudi | www.france24.com

Longgarnya aturan-aturan yang selama ini mengungkung perempuan seolah memberikan harapan baru bagi masyarakat Arab Saudi, khususnya perempuan. Bahkan, perempuan Arab Saudi berani menyuarakan penolakan mereka mengenai aturan cara berpakaian.

Perempuan Arab Saudi menolak pemakaian abaya serba hitam. Upaya ini pun merupakan aksi lanjutan dari protes di media sosial sejak tahun 2018 lalu. Aksi yang dikenal dengan tagar #Abaya_InsideOut itu pun mendapatkan dukungan dari para aktivis hak perempuan.

Baca Juga: Pornhub Didugat Milyaran Dollar Lantaran Tidak Sediakan Subtitle Buat Tunarungu

Salah satu wanita Saudi yang berani menyuarakan penolakan ini adalah Mashael al-Jalaoud. Jalaoud dengan percaya diri dan berani berjalan di sebuah mal di Kota Riyadh dengan busana berwarna oranye dan putih.

Artikel Lainnya

Jalaoud pun membiarkan rambut panjangnya terurai. Ia tampil di publik tanpa jilbab dan niqab. Jalaoud mengatakan bahwa ia hanya ingin hidup sebagaimana yang ia inginkan, tanpa harus ada yang memaksanya untuk meelakukan sesuatu.

Tags :