Eksekusi Terbesar Sepanjang Sejarah Modern Arab Saudi, Dalam Sehari Saudi Penggal 37 Kepala!

Ilustrasi algojo
Ilustrasi algojo | Google.com

Ngeriii!

Ditengah kemelut Pilpres 2019 yang tak kunjung reda, hal mengejutkan justru terjadi di negara sahabat Indonesia yang notabene menjada langganan beribadah haji, iya di Arab Saudi akhir-akhir ini membuat heboh netizen dunia lantaran telah mengeksekusi 37 warganya karena terindikasi penganut Shiah dan kejahatan lainnya yang berhubungan dengan terorisme.

Dilansir dari detikcom, menurut pembangkan Saudi, Ali al-Ahmed, eksekusi yang dilakukan Saudi terkait beberapa warganya yang terpapar Shiah adalah sebuah pesan politil ke Iran, pada tahun 2019 ini tercatat sudah ada 100 orang yang dieksekusi mati disana, dan sebagian besar yang dieksekusi adalah warga Saudi dari golongan Shiah.

Ini adalah eksekusi terbesar terhadap kelompok Shiah dalam sejarah Saudi, kata al-Ahmed.

Setelah dieksekusi, jasad dan kepala korban juga akan digantung di sebuah tiang sebagai peringatan untuk yang lainnya. Eksekusi besar-besaran ini dikabarkan akan semakin meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah terkait sektarian antara Arab Saudi dan Iran.

Ilustrasi algojo
Ilustrasi algojo | news.detik.com

Tanpa menunggu lama, eksekusi besar-besaran yang dilakukan Saudi tak pelak mengundan reaksi beragam dari dunia internasional, tak terkecuali Lembaga Hal Amnesty Internasional yang mengukuhkah bahwa mayoritas korban eksekusi adalah pria dari golongan Shiah.

Lebih lanjut lembaga tersebut juga mengklaim kalau para korban dinyatakan bersalah setelah mengikuti 'pengadilan yang tidak benar' karena pengakuan para saksi dan terdakwa dilakukan secara penyiksaan.

Eksekusi 2019 digadang-gadang sebagai eksekusi terbesar dalam waktu satu hari sejak 2 Januari 2016, ketika itu Saudi menjatuhkan hukuman mati terhadap 47 orang dalam kasus yang berhubungan dengan terorisme, kala itu eksekusi itu menjadi eksekusi terbesar sejak tahun 1980.

Diantara para korban yang dieksekusi ada ulama Shiah yang cukup ternama yakni Nimr al-Nimr, kematian al-Nimr tentu menyulut gelombang protes besar-besaran, mulai dari Pakistan hingga Iran, dan perusakan di kedutaan Saudi di Teheran.

Pasca kejadian tersebut, hubungan diplomatik antara Saudi - Iran kian memburuk, dan dampaknya kedutaan Saudi di Teheran pun mau tidak mau harus ditutup.

Pihak kerajaan, dalam hal ini Raja Saudi sebelumnya juga dikabarkan telah menyetujui terkait eksekusi massal.

Pangeran MBS & Raja Salman
Pangeran MBS & Raja Salman | news.detik.com
Artikel Lainnya

Menurut pengumuman resmi pemerintah Arab Saudi, sejak awal 2019, sudah hampir 100 orang mati sia-sia karena dieksekusi di sana, tahun lalu, Saudi mengeksekusi 149 orang, rata-rata para korban adalah penyelundup narkoba, menurut data yang didapatkan oleh Amnesty Internasional.

Tags :