Teruji dari Zaman Sebelum Masehi hingga Dipraktikkan Para Pesohor Dunia, Inilah Manfaat Bekam
30 Juli 2021 by Mohammad SyahrialSudah teruji sejak abad Sebelum Masehi, inilah daftar manfaat bekam
Kamu pasti pernah mendengar tentang pengobatan bekam, kan? Bisa dibilang, bekam ini adalah terapi pengobatan alternatif paling tua yang masih bertahan hingga saat ini.
Buktinya, sebuah buku kedokteran tertua di dunia yang berjudul Ebers Papyrus sudah menjelaskan mengenai bekam dan manfaat bekam.
Menurut buku tersebut, masyarakat Mesir Kuno sudah melakukan terapi pengobatan bekam sejak tahun 1550 Sebelum Masehi. Hingga saat ini, bekam pun masih populer dan masih dipercaya mampu memberikan manfaat bagi kesehatan.
Manfaat bekam bagi tubuh
Salah satu yang membuat terapi ini dianggap sangat baik ialah banyaknya manfaat bekam bagi kesehatan. Bekam diyakini mampu meredakan rasa sakit hingga mengobati sejumlah penyakit.
Masalah kulit yang umum seperti jerawat hingga gangguan ginekologi atau kandungan bahkan dipercaya mampu disembuhkan dengan pengobatan bekam.
Apa itu bekam?
Terapi bekam adalah salah satu pengobatan alternatif yang sangat terkenal. Tidak hanya populer di kalangan masyarakat Indonesia, sejumlah selebriti pun pernah menjalani pengobatan bekam, seperti Jennifer Anniston, Gwyneth Paltrow, dan Victoria Bekham.
Adapun bekam adalah praktik yang digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa negara, mulai dari Tiongkok hingga Timur Tengah. Pengobatan bekam pun sudah ada selama ribuan tahun dan dipercaya efektif menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Cara kerja bekam bisa dikatakan mirip dengan vakum. Metodenya memakai sebuah alat yang menyerupai cawan, ditempelkan pada kulit pasien, lalu menghisap lapisan kulit serta lemak dari otot. Bahkan, bisa juga memindahkan lapisan otot satu sama lain.
Baca Juga: Tak Punya Uang, Pria Miskin Ini Obati Kanker dengan Membakar Tubuhnya
Alat yang digunakan dalam terapi bekam ini biasanya dibuat dari gelas, plastik, atau silikon. Sementara itu, ribuan tahun lalu, cawan untuk pengobatan bekam masih menggunakan tanduk binatang, bambu, dan tanah liat.
Kamu bisa melakukan bekam di bagian tubuh mana pun yang terasa sakit. Umumnya, pasien melakukan bekam di bagian punggung, leher, dan bahu. Ada juga pasien yang melakukan bekam sekaligus dengan akupuntur.
Ketika akan melakukan pengobatan bekam, biasanya terapis akan meminta pasien untuk berpuasa atau hanya mengonsumsi makanan ringan selama dua hingga tiga jam sebelum bekam dilakukan. Hal ini dilakukan agar manfaat bekam bisa lebih maksimal.
Manfaat bekam selama ini dipercaya mampu menyembuhkan atau meredakan berbagai penyakit. Sebenarnya, hal ini masih terbilang kontroversial. Pasalnya, tidak sedikit ahli yang menolak praktik bekam sebagai pengobatan alternatif.
Oleh sebab itu, terlepas dari berbagai klaim manfaat kesehatan dari bekam, masih dibutuhkan banyak studi mendalam untuk memastikan manfaat dari bekam. Jika kamu tertarik untuk mencoba bekam, sebaiknya kamu melakukan konsultasi terlebih dulu dengan dokter, ya.
Baca Juga: Sujok, Terapi Alternatif Untuk Menyembuhkan Demam
Jenis bekam
Bekam ternyata tidak hanya satu macam. Berdasarkan prosesnya, pengobatan bekam dibagi menjadi dua jenis, yakni bekam kering dan bekam basah. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis bekam:
- Bekam kering
Praktisi pengobatan tradisional Tiongkok sekaligus ahli pengobatan akupuntur, Ann Michele Casco, L.A.C., mengungkapkan bahwa bekam memiliki teknik klasik yang disebut dengan ba guan zi, yakni bekam api atau bekam kering.
Bekam kecil dilakukan dengan menggunakan cawan kecil yang diletakkan di atas titik ashi atau bagian tubuh yang bermasalah. Sebelum diletakkan di ashi, cawan tersebut harus dipanaskan terlebih dahulu.
Proses pemanasan cawan ini dilakukan dengan memasukkan zat yang mudah terbakar, seperti alkohol, ramuan herbal, dan kertas tertentu ke dalam cawan dan kemudian membakarnya dengan api.
Saat api mengecil dan mati, terapis akan meletakkan cawan tersebut ke atas ashi. Cawan pun akan didiamkan selama dua menit. Udara di dalam cawan yang semakin dingin akan membuat ruang hampa dan menarik kulit serta otot ke atas. Kulit yang terhisap ini akan memerah.
Agar cawan mudah dilepas, terapis biasanya akan mengoleskan minyak pijat atau krim. Terapis pun akan menempelkan cawan silikon dan menggesernya ke seluruh tubuh dan menciptakan efek seperti dipijat.
Ketika pengobatan dilakukan, biasanya terapis akan menempelkan tiga hingga tujuh cawan di atas bagian tubuh yang bermasalah.
Baca Juga: Beragam Cara Mengurangi Mata Minus dan Silinder yang Perlu Kamu Coba
- Bekam basah
Selanjutnya, bekam basah yang dinilai sebagai teknik bekam modern. Beberapa peneliti klinis dari Tiongkok menganggap bekam basah sebagai inovasi dalam teknik bekam yang lebih nyaman bagi pasien.
Bekam basah dilakukan dengan cara menusuk atau membuat sayatan kecil pada kulit bekas bekam. Setelah itu, cawan bekam akan ditempelkan di atas permukaan kulit tersebut untuk mengeluarkan darah.
Darah yang keluar ini nantinya akan ditampung di dalam cangkir cawan. Katanya, darah yang keluar merupakan darah kotor yang mengandung penyakit. Setelah cawan dilepas, terapis pun akan langsung mengoleskan salep antibiotik dan menutup bekas luka dengan perban.
Baik bekam kering maupun bekam basah, keduanya tetap akan menimbulkan efek kemerahan hingga keunguan pada kulit. Biasanya, memar ini akan hilang dalam waktu 10 hari setelah terapi dilakukan.
Baca Juga: Pengobatan Sadis yang Untungnya Tidak Dipraktikkan Kembali
Manfaat bekam
Menurut Kenneth Johnson, Direktur Layanan Terapi Rawat Jalan di Johns Hopkins Medicines, mengatakan bahwa pengobatan bekam ini dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan membantu meningkatkan jangkauan gerak pasien.
Beberapa ahli yang mempraktikkan pengobatan bekam ini percaya bahwa khasiat bekam sangat banyak bagi kesehatan tubuh. Mulai dari melancarkan aliran darah, mengendurkan jaringan ikat, dan menghilangkan racun atau zat berbahaya dari dalam tubuh.
Jika dilihat dari sudut pandang pengobatan China, aliran chi atau kekuatan hidup dan aliran darah yang macet akan menyebabkan rasa sakit dan menimbulkan penyakit. Nah, bekam inilah yang berfungsi untuk memperlancar chi dan aliran darah dalam tubuh.
Sementara itu, dari perspektif fisikologi Barat, bekam dinilai bisa membantu mengendurkan jaringan ikat serta merangsang aliran darah ke permukaan. Akibatnya, tubuh akan merasa lebih rileks setelah melakukan pengobatan bekam.
Dikutip dari laman Medicine Net, Helene Langevin, fisiologis dan ahli akupuntur dari Amerika Serikat, mendokumentasikan perubahan tingkat sel menggunakan kamera ultrasonik. Berdasarkan pengamatan Langevin, bekam, akupuntur, dan pijat, mampu mengendurkan jaringan yang tegang.
Baca Juga: Manfaat Hipnoterapi Untuk Kesehatan
Sebuah laporan yang dirilis di Journal of Traditional and Complementary Medicine menyebutkan bahwa manfaat bekam lainnya ialah mampu mengatasi masalah kulit seperti jerawat, herpes zoster, dan pereda nyeri.
Pernyataan senada juga pernah dikeluarkan oleh laporan dalam Journal PloS One di tahun 2012 silam. Dalam laporan tersebut, seorang peneliti asal Australia dan Tiongkok telah mengkaji 135 studi mengenai pengobatan alternatif.
Hasilnya, para peneliti tersebut menyimpulkan bahwa manfaat bekam akan lebih efektif jika digabungkan dengan pengobatan lain, seperti akupuntur, atau dengan obat-obatan medis. Meski demikian, para peneliti itu juga mengakui bahwa studi yang mereka teliti masih bias.
Oleh sebab itu, sebagaimana yang telah dikemukakan, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai berbagai manfaat bekam. Di samping itu, British Cupping Society mengklaim bahwa ada banyak sekali manfaat bekam, antara lain:
- Gangguan darah seperti anemia dan hemofilia
- Penyakit rematik seperti arthritis dan fibromyalgia
- Gangguan yang berhubungan dengan ginekologi
- Masalah kulit seperti eksim dan jerawat
- Tekanan darah tinggi
- Migrain
- Kecemasan berlebih
- Depresi
- Penyumbatan bronkial karena alergi atau asma
- Pelebaran pembuluh darah atau varises.
Itulah hal-hal mengenai bekam dan khasiat bekam yang harus kamu tahu. Meski diklaim memiliki banyak manfaat, kamu harus berhati-hati sebelum mencoba pengobatan ini. Lakukan konsultasi terlebih dulu dengan dokter agar nantinya tidak ada efek samping yang kamu rasakan.