Dari Ponari hingga Ningsih Tinampi, kenapa kita nggak kapok datang ke pengobatan alternatif?

Pengobatan alternatif yang masih diminati
Pengobatan alternatif yang masih diminati | Tribunnews.com

Pengobatan alternatif ternyata masih diminati masyarakat

Viralnya sosok Ningsih Tinampi, seorang dukun pengobatan alternatif yang merangkap sebagai Youtuber itu semakin dikenal masyarakat. Buktinya pasien Ningsih Tinampi sudah full hingga tahun depan dan pendaftaran pun ditutup.

Kalau dipikir-pikir, zaman sudah semakin berkembang dan peralatan medis juga sudah canggih-canggih, mengapa masyarakat masih saja percaya dengan pengobatan alternatif ya? Biasanya pengobatan alternatif menjadi pilihan bagi pasien yang sudah putus asa dengan pengobatan konvensional yang tak kunjung membuahkan hasil. Namanya saja pengobatan alternatif, harusnya memang menjadi pilihan kedua dong.

Tapi tak jarang lho, mereka yang lebih mempercayakan kesembuhannya di tangan dukun. Meski saat ini bantuan kesehatan sangat beragam. Salah satunya adalah jaminan kesehatan dan BPJS yang membuat masyarakat tak mampu bisa lebih mudah berobat ke rumah sakit.

Entah mengapa banyak masyarakat Indonesia yang lebih percaya dengan pengobatan alternatif. Padahal banyak pula kasus-kasus pengobatan alternatif yang berujung malpraktik bahkan sebabkan kematian.

1.

Mengapa pengobatan alternatif masih diminati?

Pengobatan alternatif yang masih diminati
Ilustrasi pengobatan alternatif | intisari.grid.id

Mengapa pengobatan alternatif tetap diminati masyarakat? Tak bisa disangkal, di zaman yang dikit-dikit dihubungkan dengan ayat-ayat agama ini, ternyata masyarakat Indonesia masih begitu mencintai klenik yang dianggap oleh kaum calon penghuni surga sebagai hal syirik. Kepercayaan terhadap klenik ini membuat pengobatan alternatif sudah pasti masih diminati.

Baca Juga: Obati Pasien Terkena Santet, Ningsih Tinampi Undang Genderuwo untuk Perkosa Hantu

Dilansir dari Kompas.com, Senin (16/12/19), Dr. Sunu Wasono, Budayawan dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia menilai seseorang di zaman sekarang masih mempercayai dukun karena masyarakat Indonesia sedari dulu memang memiliki keyakinan terhadap pengobatan non-medis di samping pengobatan medis yang ada.

Adanya kepercayaan terhadap klenik dan hal-hal ghaib ini sudah mengakar kuat dan menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia.

Selain kepercayaan terhadap klenik, faktor tarif yang bisa dianggap lebih murah dari pengobatan konvensional menjadi alasan pengobatan alternatif tetap diminati di zaman serba canggih ini. Pengobatan alternatif ini kembali dibanjiri pasien saat iuran BPJS naik di tahun ini. Tapi apakah benar pengobatan alternatif semurah itu dibanding bayar BPJS yang paling mahal Rp. 160 ribu per bulannya?

Baca Juga: Celana Dalam dan Tinja Elvis Dijual hingga Jutaan, Jadi Kotoran Termahal di Dunia?

2.

Ningsih Tinampi yang kian diminati

Pengobatan alternatif yang masih diminati
Ningsih Tinampi | www.tribunnews.com

Berbicara tentang pengobatan alternatif, baru-baru ini muncul nama Ningsih Tinampi yang digadang-gadangkan bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Baik penyakit medis maupun penyakit guna-guna atau santet.

Ningsih Tinampi memiliki channel Youtube yang setiap videonya selalu laris-manis dibanjiri penonton. Dalam pengobatannya, Ningsih Tinampi selalu mengaitkan penyakit pasien berasal dari hal-hal ghaib. Ya namanya juga dukun.

Ningsih Tinampi mahir bergulat dengan para setan yang merasuki tubuh manusia. Konon, setan inilah yang membuat kesehatan manusia menurun dan menimbulkan berbagai penyakit. Metode yang dilakukan Ibu Ningsih ini semacam ruqyah yang bertujuan mengeluarkan setan yang dianggap parasit dalam tubuh manusia.

Keahliannya yang tak pernah diragukan para pasien membuat Ningsih Tinampi semakin dibanjiri tamu. Bayangkan saja, hingga tahun 2020 pengobatan Ningsih Tinampi sudah full booked dan pendaftaran pun sudah ditutup.

Baca Juga: Anies Beri Penghargaan Diskotek Colosseum Sebagai Tempat Wisata, GNPF Ulama: Kita Support

Lalu bagaimana dengan tarifnya? Untuk penyakit ringan dan tak membutuhkan tenaga ekstra untuk penyembuhan, biasanya dipatok dengan harga Rp. 300 ribu untuk sekali pengobatan. Yang tentunya bisa buat bayar 2 kali iuran BPJS kelas 1. Kelas 1 lho ya! Kalau untuk kelas 3 ya bisa buat bayar iuran BPJS 7 bulan. Tapi jangan salah, ibu Ningsih ini selain sakti, beliau juga memiliki hati dermawan. Kalau pasien tak mampu bayar, kabarnya beliau tak akan menarik biaya lho.

"Pasien hanya menyiapkan uang Rp 300 ribu. Kalau tidak mampu saya gratiskan," kata Ningsih Tinampi kepada Suara.com.

Rp. 300 ribu ini yang paling murah. Yang paling mahal bisa sampai Rp. 5 juta yaitu pasien lepas tali pocong mulai dari penyembuhan hingga pembersihan. Kabarnya dalam sehari, Ibu Ningsih bisa mengantongi hingga Rp. 70 juta sehari. Gaji para Staf Khusus Jokowi saja kalah. Miris.

Baca Juga: Untuk Lancarkan Aksinya, Guru yang Cabuli 18 Siswa Minta Korban Bersumpah Pakai Al-Quran

3.

Batu celup Ponari

Pengobatan alternatif yang masih diminati
Ponari dan batu celup ajaib | ragam-peristiwa.blogspot.com

Jauh sebelum Ibu Ningsih viral, ada seorang bocah The Legend of Batu Celup bernama Ponari yang juga berasal dari Jawa Timur. Ponari pernah menjadi bahan pembicaraan masyarakat saat itu karena keahliannya yang konon bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Hanya berbekal batu! Ya. Batu. Tapi katanya sih bukan batu sembarangan.

Ponari ini viral sekitar 10 tahun lalu berkat batu ajaibnya. Pengobatannya Ponari memang tak seribet Ibu Ningsih. Ponari yang saat itu masih bocah hanya perlu mengeluarkan batu ajaibnya dan dicelupkan ke gelas pasien. Otomatis air tersebut akan menjadi air sakti yang bisa menyembuhkan pasien.

Batu ajaib ini ditemukan Ponari di sebuah tempat di desanya saat hujan deras. Lantas Ponari membawa batu itu pulang. Oleh neneknya batu itu dibuang karena dianggap batu biasa. Keanehan terjadi saat tiba-tiba batu itu kembali berada di meja rumah Ponari.

Awal mula batu itu diketahui memiliki manfaat adalah saat Ponari mencelupkan batu ajaib itu ke minuman tetangganya yang saat itu sakit keras. Air tersebut diminum oleh tetangganya dan tiba-tiba menjadi sembuh dari penyakit yang dideritanya.

Baca Juga: Jadi Budak Benda Mistis, Pria Ini Nekat Gelapkan Mobil Rental

Pengobatan Ponari tak semahal Ibu Ningsih. Pasien dipatok mulai harga Rp. 5.000 saja. Akibatnya, pasien pun membludak. Namun akibat pasien yang menumpuk hingga menimbulkan korban jiwa, akhirnya pengobatan batu ajaib Ponari ditutup. Seorang pemerhati anak saat itu juga keberatan karena diduga orang tua Ponari mengeksploitasi sang anak untuk menghasilkan uang.

Belum diketahui apakah batu ajaib Ponari itu manjur menyembuhkan penyakit. Tapi pernah dilaporkan salah seorang pasien Ponari harus masuk UGD usai meminum air celupan batu ajaib. Korban tersebut adalah Dhimas, bocah berusia 3 tahun yang didiagnosa menderita radang otak. Usai meminum air celupan batu ajaib, ia langsung dilarikan ke rumah sakit bahkan koma.

"Air hasil celupan batu ajaib itu, saya minumkan ke anak sayaSaya berjanji tidak akan pernah kembali lagi, apalagi meminum air dari dukun itu," sesal Sukemi, ibu Dhimas, dilansir dari Viva.co.id, Rabu (11/02/09).

4.

Korban pengobatan alternatif

Pengobatan alternatif yang masih diminati
Ilustrasi pengobatan alternatif | pondokterapi-sirrulkhoir.blogspot.com

Sampai saat ini, pengobatan alternatif yang dilakukan dukun maupun paranormal belum bisa dibuktikan kemanjurannya. Bahkan tak jarang pengobatan alternatif bukannya menyembuhkan, justru memperparah hingga sebabkan kematian.

Salah seorang pasien bernama Reza penderita epilepsi meninggal usai menjajal pengobatan alternatif. Dilansir dari Republika.co.id, Jumat (8/3/13), korban mengalami kondisi lemas setelah dua hari menjalani terapi tersebut dan di bawa ke rumah sakit. Korban akhirnya meninggal dunia karena kondisinya semakin memburuk.

Selain itu, banyak korban dari pengobatan alternatif dukun cabul berujung pada pelecehan seksual hingga pemerkosaan. Salah satu kasus pada tahun 2017 lalu, seorang dukun cabul diciduk karena mencabuli pasiennya. Dilansir dari Tribunnews.com, Selasa (8/8/17), M. Agus Susanto (45), nama dukun, punya ritual mencuci alat vital pasiennya menggunakan air di dalam baskom.

Baca Juga: Usianya Capai 107 Tahun, Nenek Ini Ngaku Tidak Menikah Bikin Umurnya Panjang

Suami pasien tak boleh menemani saat pengobatan. Akibatnya pasien itu malah dicabuli si dukun hingga akhirnya suami pasien melaporkan ke polisi. Contoh di atas hanyalah segelintir korban pengobatan alternatif. Banyak pula kasus pengobatan alternatif ini justru berujung pada malpraktik.

Artikel Lainnya

Tapi jangan panik dulu, ada kok pengobatan alternatif yang sudah bersertifikat dan pastinya aman. Diantaranya akunpuntur, acupressure, pengobatan ayurvedic, aromaterapi, balneotherapy, chiropractic, naturophaty dan masih banyak lagi.

Tentunya saat didiagnosa penyakit oleh dokter lebih baik mencoba pengobatan konvensional terlebih dahulu ya. Apabila dirasa tak kunjung membaik, baru lah boleh mencoba pengobatan alternatif. Ingat! Harus pengobatan alternatif yang terbukti aman.

Tags :