100% Ampuh! Cara Mengatasi dan Menghilangkan Insomnia, Buat Mahasiwa dan Pekerja!

Insomnia adalah kondisi yang mana kamu merasa sangat sulit untuk tidur, sulit untuk tidur nyenyak, atau keduanya. Jika memiliki gangguan tidur ini, kamu akan merasa lelah saat bangun tidur sehingga aktivitas di esok harinya akan terganggu.

Insomnia bisa dibedakan berdasarkan intensitasnya yakni: akut dan kronis. Insomnia akut terjadi dalam jangka pendek, berlangsung dari satu malam hingga atau dalam beberapa minggu. Sementara insomnia kronis mampu bertahan lebih lama: seminggu, sebulan, atau lebih dan hampir dirasakan setiap malam.

Setelah mengetahui apa itu insomnia, kita harus segera mengatasinya karena bisa menyebabkan gangguan klinis maupun biologis, menyangkut gangguan memori, emosi, depresi, kecamasan dan juga paranoid, bahkan untuk yang semakin parah akan menyebabkan penyakit jantung.

Baca juga: 9 Aplikasi iPhone Terbaik Untuk Mendapatkan Tidur Lebih Berkualitas.

Tanda-tanda & gejala insomnia

Insomnia adalah gangguan sulit tidur. Namun, untuk memahami apa itu insomnia, kamu wajib mengetahui beberapa gejala lainnya seperti:

• Bangun tidur dengan tubuh yang lelah
• Sakit kepala dan kepala terasa tegang
• Rasa tertekan di perut dan usus
• Kekhawatiran tentang tidur
• Kesulitan untuk memulai tidur di malam hari
• Sering terbangun di tengah malam atau bangun sangat pagi
• Mengantuk dan kelelahan di siang hari
• Lekas marah, depresi, atau cemas/gugup
• Masalah dalam memperhatikan, sulit fokus pada tugas-tugas, dan sulit mengingat

Jika kamu memiliki gejala-gejala itu, kamu bisa segera menerapkan cara menghilangkan insomnia atau berkonsultasi ke dokter.

Baca juga: Trik ini Ngasih Tau Gimana Caranya Tidur 2 Menit Terasa Berjam-jam! Sering Dipakai Di Militer Juga Ternyata!

Penyebab Insomnia?

Setelah mengetahui tanda-tanda dan gejala insomnia, kamu juga harus berbagai penyebab insomnia. Penasaran? Berikut penyebab insomnia yang harus kamu ketahui:

1. Stres

Kekhawatiran dalam hidup seperti pekerjaan, sekolah, kesehatan, atau keluarga dapat membuat pikiran kamu terlalu aktif untuk tidur di malam hari.

2. Kecemasan

Layaknya stres, rasa cemas dan takut bisa membuat kamu tidak tenang. Pada kondisi ini, otak akan aktif karena memikirkan berbagai macam hal. Seperti kemungkinan buruk yang akan terjadi yang bisa mengganggu tidur.

3. Kebiasaan tidur yang buruk

Kebiasaan begadang bisa membuat kamu kekurangan tidur. Selain bermain ponsel atau melakukan beberapa kegiatan fisik sebelum waktu tidur, lingkungan tidur yang tidak nyaman.

4. Kafein dan alkohol

Minuman yang mengandung kafein dapat membuat kamu jadi lebih waspada. Sementara alkohol mencegah tahapan yang lebih dalam dari tidur dan sering menyebabkan kamu terbangun di tengah malam

5. Kebanyakan makan

Terlalu banyak makan bisa membuat kamu merasa tidak nyaman secara fisik saat berbaring, sehingga sulit untuk tidur. Naiknya aliran asam dan makanan dari lambung ke kerongkongan setelah makan membuat kamu sulit tidur.

6. Kondisi medis lainnya

Terdapat berbagai penyakit yang menyebabkan sulit untuk tidur. Sebut saja penyakit kronis (fibromyalgia dan arthritis), kesulitan bernapas (GERD dan heartburn) atau sering buang air kecil (diabetes dan nokturia).

7. Penggunaan obat

Kamu harus tahu jika beberapa jenis obat dapat menyebabkan gangguan tidur seperti antidepresan, corticosteroid, obat untuk hipertensi dan jenis obat lainnya.

Baca juga: 7 Aplikasi Android Terbaik untuk Membantumu Tidur Nyenyak Lebih Mudah.

Faktor yang Meningkatkan Risiko Insomnia

Insomnia juga dapat terjadi karena berbagai faktor yang meningkatkan risiko gangguan ini. Berbagai faktor itu meliputi:

Jenis kelamin

Perubahan hormon selama siklus menstruasi dan menopause menimbulkan gejala hot flashes dan keringat di malam hari sehingga menimbulkan gangguan tidur.

Umur

Jika usiamu lebih dari usia 60 karena perubahan pola tidur dan kesehatan, resiko insomnia meningkat seiring dengan peningkatan usia.

Masalah mental

Gangguan kesehatan mental seperti gangguan bipolar, depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma dapat menimbulkan gangguan tidur.

Pekerjaan

Pekerjaan di malam hari atau sistem shift, bisa meningkatkan risiko terkena insomnia karena jam biologis tubuh mengalami perubahan.

Perjalanan

Kamu berisiko lebih tinggi untuk insomnia jika melakukan perjalanan jarak jauh. Jet lag karena bepergian melintasi beberapa zona waktu dapat menyebabkan insomnia.

Baca juga: Kocak! Deretan Ekspresi Hewan Saat Tertidur Pulas Ini Gemesin Banget.

Cara Mengatasi Insomnia

Setelah mengetahui berbagai penyebab insomnia, kamu harus tahu nih berbagai cara mengatasi insomnia. Salah satu cara mengatasi insomnia yang paling instan adalah dengan menggunakan obat insomnia.

Baca Juga: Perusahaan ini Bersedia Bayar Rp 20 Juta ke Sobat Rebahan untuk Tiduran Seharian! 

Sebenarnya meminum obat insomnia atau obat tidur menjadi opsi terakhir karena memiliki berbagai efek samping. Kamu bisa mencoba cara mengatasi insomnia selain minum obat tidur seperti di bawah ini:

1. Usahakan tidur teratur dan jangan mengubah-ubah jam tidur anda.
2. Kamu bisa tidak melakukan tidur siang agar membuat tidur malam lebih mudah.
3. Hindari makanan atau minuman yang berkafein dan bersoda sebelum tidur karena kafein akan membuat kamu susah untuk tidur.
4. Gunakan tempat tidur hanya sebagai tempat tidur, bukan untuk tindakan lain seperti bermain gadget dan lain sebagainya.
5. Kamu bisa melakukan meditasi karena membuat pikiran menjadi tenang dan fresh.
6. Mendengar lagu-lagu harmoni juga merupakan cara mengatasi insomnia yang baik karena bisa merelaksasi otak sehingga lebih cepat tidur.
7. Kamu bisa melakukan pengobatan di rumah dengan melakukan perubahan gaya hidup agar kualitas tidur jadi lebih baik.
8. Berolahraga secara rutin selama 30 menit sebanyak 5 kali seminggu bisa menyehatkan tubuh dan membantu kualitas tidur.
9. Hindari makan malam yang mendekati jam tidur karena membuat perut terasa kenyang sehingga kamu akan kesulitan tidur.
10. Memanajemen stres patut kamu lakukan karena bisa membuat otakmu menjadi lebih aktif sehingga kamu kesulitan tidur. Kamu bisa melakukan terapi refleksi, meluangkan waktu untuk diri sendiri, atau melakukan konsultasi dengan dokter atau psikolog.