Viral Video Karyawan Ramayana Menangis Berpelukan Kena PHK, Netizen: Mana Mau Lebaran

1.

Sebanyak 87 karyawan Ramayana kena PHK

Kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) ini dibenarkan oleh Store Manager Ramayana City Plaza Depok, M Nukmal Amdar. Ia mengatakan bahwa jumlah karyawan yang di-PHK sebanyak 87 karyawan dan menampik bahwa jumlahnya mencapai ratusan.

"Ada 87 karyawan, yang benar itu. Yang beredar ada ratusan, segala maacam. Yang benar 87 yang kita proses PHK sesuai dengan ketentuan," ujar Nukmal, Rabu (8/4/2020).

Baca Juga: Viral Penerima Bantuan Diminta Foto Pegang Kertas "Saya Orang Tidak Mampu"

Nukmal juga menyebutkan mengapa Ramayana terpaksa melakukan PHK kepada 87 karyawannya. Hal itu dikarenakan wabah virus corona yang membuat angka penjualan di Ramayana City Plaza Depok menurun.

"Ya, sudah tidak mampu menutupi lagi biaya-biaya operasional. Di tengah pandemi ini dengan prediksi sales kita ke depan ya sudah diperhitungkan memang sudah tidak mampu lagi," jelasnya.

2.

Viral video karyawan Ramayana menangis haru

Netizen pun dibuat prihatin mendengar kabar ini. Terlebih setelah video karyawan Ramayana menangis histeris viral di media sosial. Banyak dari mereka yang merasa tak tega dan memberikan komentarnya di akun Instagram @undercover.id yang juga mengunggah video ini.

Baca Juga: Berniat Borong Masker, Pria Ini Transfer Rp36 Juta Tapi yang Datang Malah Batu Bata

@_titanurmala: “Mana mau lebaran”

@_ejasabbas: “Mau lebaran malah di PHK. terus THR nya gmana?”

@mommy.swag: "Percayalah ekonomi dunia akan kembali bangkit amin"

@afghan_in: "Tabah saudaraque cobaan pasti berlalu"

3.

Klarifikasi terkait video karyawan Ramayana yang viral

Menanggapi viralnya video tersebut, menurut Nukmal para karyawan saat itu sedang diberikan sosialisasi soal penurunan peforma perusahaan akibat wabah corona. Oleh karena itu, pihak manajemen terpaksa harus PHK 87 karyawannya.

Terkait ada adegan pelukan dan tangisan, Nukmal menyebut bahwa mereka sedih karena harus berpisah dengan rekan-rekan kerjanya.

Baca Juga: Viral Nelayan di Morotai Kubur 2 Ton Ikan Tuna Hasil Tangkapan, Ternyata Faktanya Pilu

"Ada video beredar, saya mau klarifikasi itu bahwa ada pemberitaan bilang itu tangisan pemecatan massal saya nggak ngerti. Itu mungkin ada oknum yang mengambil kesempatan biar viral,” tegas Nukmal.

“Sebenarnya memang pada saat saya sosialisasi di tanggal 4 April tentang pemaparan performance perusahaan. Artinya memang tidak mampu lagi beroperasional dan menutupi biaya-biaya semuanya. Akhirnya pada saat itu manajemen memutuskan untuk tutup. Itu video mungkin tangisan ya pada saat mereka berpisah, ya perpisahanlah," pungkasnya.