Viral Video Pengakuan Terduga Teroris, Ini Alasan Ingin Ledakkan Bom 22 Mei

Terduga teroris dibekuk densus 88 setelah membuat video ancaman pengemboman | ivoox.id

Viral terduga teroris membuat video pengakuan ancaman pengeboman pada 22 Mei

Menjelang pengumuman hasil rekapitulasi Pemilu 2019, kondisi keamanan di Indonesia terasa semakin memanas. Pendukung paslon 02 merasa tidak terima dengan hasil Pemilu yang dinilai banyak kecurangan merencanakan aksi people power pada 22 Mei mendatang.

Di tengah-tengah adanya rencana people power munculah isu terror pengeboman pada tanggal 22 Mei. Densus 88 sudah menangkap setidaknya 29 terduga teroris yang merencanakan pengeboman saat pengumuman hasil rekapitulasi Pemilu 2019.

1.

Beredar video terduga teroris yang melakukan ancaman pengeboman

Viral video ancaman pengeboman 22 Mei | wow.tribunnews.com

Beredar video ancaman aksi terror yang akan dilakukan saat pengumuman rekapitulasi hasil Pemilu. Video tersebut dibuat oleh Dede Yusuf alias Bondan yang kini ditangkap setelah membuat video ancaman pengeboman pada tanggal 22 Mei 2019 mendatang.

Video ancaman terror juga diunggah oleh akun Facebook Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Muhammad Guntur Romli (17/5).

Dilansir melalui Tribunnews.com, tampak seorang pria dengan sebagian mata yang disensor menyampaikan bahwa ia akan melakukan aksi pengeboman. Berikut isi video ancaman tersebut:

“Nama saya DY alias Jundi alias Bondan, saya memimpin beberapa ikhwan untuk melakukan amaliyah pada 22 Mei dengan menggunakan bom yang sudah saya rangkai dan menggunakan remote control.

Yang mana pada tanggal tersebut sudah kita ketahui bahwa di situ aka nada kerumunan massa yang merupakan event yang bagus untuk saya untuk melakukan Amaliyah.

Karena di situ memang merupakan pesta demokrasi yang menurut keyakinan saya adalah sirik akbar yang membatalkan ke-islaman. Yang termasuk barokah melepas diri saya dari kesyirikan tersebut.”

Bondan, terduga teroris menilai bahwa Pemilu adalah syirik akbar yang dapat membatalkan ke-Islaman.

Baca juga: Pimpinan JAD yang Tertangkap di Bekasi Sebut Bom Akan Diledakan 22 Mei

2.

Terduga teroris sempat menolak untuk dibawa Densus 88

Densus 88 menangkap terduga teroris saat membeli pulsa | www.merdeka.com

Pada hari Senin malam (13/5) Densus 88 menangkap terduga teroris Dede Yusuf alias Bondan (32) di Nganjuk, Jawa Timur.

Dilansir dari Kompas.com, kepala divisi Polri M. Iqbal menegaskan bahwa terduga pelaku adalah bagian dari kelompok Jamaah Ansaharut Daulah (JAD). Terduga teroris di Nganjuk ditangkap saat hendak membeli pulsa bersama anak dan istrinya.

Ada sekitar 6 anggota Densus 88 yang menyergap pelaku. Petugas Densus 88 terlihat memakai sepeda motor dan juga mobil mendatangi konter di mana Bondan membeli pulsa.

Bondan awalnya melawan dan menolak saat hendak dibawa ke Mako Brimob namun Densus 88 langsung menyeret Bondan keluar dari konter pembelian pulsa.

“Seperti yang ditangkap melawan sehingga petugas memaksa dan memborgol tangannya,” ungkap salah satu saksi di lokasi penangkapan (15/5).

Densus 88 menyeret Bondan keluar dan memborgol kedua tangannya. Tim Densus 88 langsung membawa Bondan ke markas Brimob Kediri untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Sementara istri Bondan sempat meminta bantuan untuk diantar pulang bersama anaknya. Namun para warga tidak ada yang berani lalu istri Bondan akhirnya pulang sendiri ke rumah orangtuanya.

3.

Dikenal sebagai sosok pendiam

Terduga teroris dikenal pendiam | wow.tribunnews.com

Para warga tidak menyangka bahwa Bondan yang dinilai pendiam dan dikenal sebagai muazin di masjid ternyata seorang teroris. Meskipun dikenal pendiam, Bondan juga dinilai suka bergaul dan membaur bersama para warga. Bondan juga tidak punya gelagat aneh yang ternyata adalah penganut paham radikal.

“Banyak warga kaget, karena dalam keseharian orangnya pendiam dan alim. Sehingga tidak menduga terpapar paham radikal,” terang Raharjo salah satu tetangga Bondan.

Dua tahun lalu Bondan menikah dengan istrinya Siti Asmuna namun Bondan baru tinggal di rumah orangtua istrinya sekitar tiga bulan belakangan ini.

Beberapa tetangga Bondan mengatakan bahwa sejak menikah dengan Bondan, istri Bondan yang tadinya berpakaian ketat dan seksi berubah menjadi menggunakan gamis serta cadar.

Artikel Lainnya

Polisi juga menghimbau kepada semua masyarakat untuk tidak turun ke jalan pada 22 Mei mendatang karena dikhawatirkan ada ancaman terror yang bisa menyerang siapa saja.

Terkait video ancaman tersebut polisi menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menambah kericuhan menjelang pengumuman hasil rekapitulasi Pemilu 2019.

Tags :