Lakukan Penusukan Secara Brutal, Ternyata Pelaku Tidak Mengenal Siapa Wiranto

Abu Rara tak kenal Wiranto
Abu Rara tak kenal Wiranto | news.detik.com

Terpapar paham radikal hingga memutuskan untuk menyerang pejabat dan polisi

Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan istrinya Fitri Adriana tersangka kasus penusukan Menko Polhukam Wiranto ternyata menargetkan korban secara acak. Abu Rara saat diinterogasi kepolisian mengaku tidak tahu siapa yang telah ia tusuk. Abu Rara hanya tahu ada pejabat yang akan datang ke kampungnya sehingga ia merencanakan untuk melakukan penusukan.

Abu Rara yang merupakan anggota JAD itu merasa terancam karena Abu Zee yang merupakan pimpinan JAD Bekasi telah ditangkap oleh polisi pada September lalu. Abu Rara berpikir ia akan segera dibekuk polisi sehingga ia segera melakukan amaliyah (penyerangan) dengan menargetkan pejabat dan polisi yang dianggap thogut.

1.

Abu Rara tak kenal Wiranto

Abu Rara tak kenal Wiranto
Polisi saat memberi keterangan kepada media | www.cnnindonesia.com

Setelah melakukan penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto, Abu Rara dan Istrinya Fitri Adriana dibawa ke Mabes Polri Jakarta untuk penyelidikan lebih lanjut. Abu Rara terbukti terpapar paham radikal yang tergabung sebagai anggota JAD. Polisi mengungkap Abu Rara menargetkan korban secara acak.

Dilansir dari Detik.com, Jumat (11/10/19), polisi bicara tentang peristiwa penusukan Menko Polhukam Wiranto yang dilakukan oleh Syahril Alamsyah alias Abu Rara. Menurut Polisi, Abu Rara tak tahu yang akan ditusuknya adalah Wiranto.

Baca juga: Istri Nyinyir Soal Penusukan Wiranto, Suami Ditahan hingga Dicopot dari TNI

"Dia (Abu Rara) juga menyampaikan kepada penyidik, 'Ada kapal.' Helikopter itu kapal. 'Nggak tahu itu siapa, tapi itu sasaran kita.' Langsung secara spontan menuju ke alun-alun," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

2.

Penyerangan dilakukan spontan

Abu Rara tak kenal Wiranto
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri | news.detik.com

Lokasi penusukan Wiranto berada di Alun-Alun Menes, Pandeglang, Banten yang hanya berjarak 300 meter dari rumah kontrakan Abu Rara. Sebelum Wiranto berkunjung, ia mendengar akan ada pejabat yang datang ke daerahnya. Abu Rara langsung merencanakan penusukan itu secara spontan.

Abu Rara kemudian membagi tugas dengan istrinya. Ia mengatakan akan menusuk pejabat sementara Fitri diminta untuk menusuk anggota polisi terdekat.

Baca juga: Ungkap Perilaku Janggal Penusuk Wiranto, Warga Kaget Lihat Benda Ini di Rumah Pelaku

“Secara spontan dia membagi tugas dengan istrinya, 'Saya menyerang pejabat itu.' Dia tidak terlalu mengenal pejabat itu dan istrinya juga disampaikan Abu Rara, 'Nanti kamu serang polisi yang terdekat dengan kamu'," ujar Dedi.

Saat Wiranto sampai di Alun-Alun Menes, Abu Rara melakukan aksinya dengan mengeluarkan pisau kunai dan menusukan ke perut bagian kiri Wiranto. Sedangkan Fitri menusuk polisi yang saat itu sedang menyambut Wiranto, Kompol Dariyanto.

"Ketika kejadian spontan itu serangan langsung kepada beliau, istrinya langsung serang Kapolsek," tuturnya.

Baca juga: Nikah 3 Kali hingga Bawa Lari Anak Orang, Ini Masa Lalu Kelam SA Penusuk Wiranto

3.

Berhubungan dengan penangkapan Abu Zee

Abu Rara tak kenal Wiranto
Abu Rara saat menusuk Wiranto | news.detik.com

Insiden penusukan ini terjadi karena Abu Rara merasa terancam usai Abu Zee yang merupakan pimpinan JAD Bekasi tertangkap. Abu Rara yang merupakan anggota JAD kemudian berpikir cepat atau lambat ia pasti ikut ditangkap polisi.

"Setelah mendengar ketuanya (Abu Zee) tertangkap. Ia pikir kalau tertangkap saya khawatir akan ditangkap. Dia komunikasi dengan istri, (kata dia) kita harus persiapkan melakukan amaliyah (penyerangan)," jelas Dedi dikutip dari CNN Indonesia.

Baca juga: Pelaku Penusukan Wiranto Ternyata Mantan Bandar Togel

Bagi organisasi radikal JAD, pejabat dan polisi dianggap sebagai thogut karena berusaha memerangi paham mereka. Kunjungan Wiranto ke Pandeglang dinilai menjadi momen tepat bagi Abu Rara untuk melakukan amaliyah dengan menyerang pejabat dan polisi.

"Amaliyah Abu Rara sifatnya spontan. Dia sudah punya framing bahwa sasaran amaliyah dia adalah thogut, kalau nggak lembaga pemerintah ya kepolisian. Makanya ketika ada momentum tersebut, dimanfaatkan Abu Rara bersama istrinya melakukan amaliyah atau serangan kepada pemerintah dan aparat kepolisian yang berjaga saat itu," tutur Dedi.

Artikel Lainnya

Polisi juga mengungkapkan sebenarnya Abu Rara telah lama menjadi sasaran penangkapan. Akan tetapi penangkapan belum bisa dilakukan karena bukti belum cukup.

Tags :