Bikin Deg-degan! Menolak Diisolasi, Pasien Suspect Corona di Kudus Kabur dari Rumah Sakit
18 Maret 2020 by Mabruri Pudyas SalimWaduh, nggak bisa diajak kerja sama berantas corona nih!
Langkah karantina bagi orang-orang yang dicurigai telah terpapar virus corona merupakan salah satu upaya untuk mencegah penyebaran virus lebih meluas. Namun masih ada saja pasien suspect corona yang tidak bisa memahami itu. Bahkan beberapa di antara mereka ada yang mengambil tindakan berisiko dengan cara kabur dari karantina.
Dilansir dari Kompas.com (17/3/2020), seorang pasien suspect virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Mardi Rahayu, Kudus, Jawa Tengah, diduga melarikan diri saat akan dikarantina.
Mengenai kasus tersebut, juru Bicara RS Mardi Rahayu, Yuliana Wara mengatakan, pasien yang sudah diketahui identitasnya itu sebelumnya melakukan pemeriksaan di instalasi gawat darurat (IGD) pada Minggu (15/3/2020), sekitar pukul 19.00 WIB.
Saat dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, pasien tersebut dicurigai telah terpapar virus corona. Dia mengeluhkan batuk disertai demam. Selain itu, pasien itu diketahui memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, yaitu umrah dan ke Australia sekitar dua minggu terakhir.
Baca Juga: Gabut Libur Sekolah karena Corona, Siswa SD dan SMP di Banjar Malah Asyik Main Game di Warnet
"Setelah dijelaskan bahwa diduga (suspect) COVID-19 dan perlu dirujuk ke Ruang Isolasi RSUD Kudus, pasien menolak. Dia memaksa meninggalkan rumah sakit," ujar Yuliana.
Pihak rumah sakit pun kemudian melaporkan kejadian itu kepada Satgas COVID-19 Kudus agar bisa dilancak dan kembali diamankan. Hal itu penting dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran virus lebih luas lagi.
"Kami harapkan pasien bisa mematuhi arahan petugas kesehatan. Baik bila disarankan untuk mengisolasi diri di rumah atau diisolasi di rumah sakit. Supaya meminimalkan potensi penularan ke lebih banyak orang lain," lanjut Yuliana.
Baca Juga: Viral Ojol 'Membeku' di Atas Motor Diduga Corona, Ini Penjelasan Polisi
Untuk mengantisipasi risiko terburuk, pemerintah setempat pun telah berupaya untuk melacak keberadaan pasien yang bersangkutan. Bahkan Kepala DKK Kudus, Joko Dwi Putranto mengaku sudah melakukan koordinasi dengan DKK Demak.
Pasalnya, pasien suspect corona yang diduga kabur tersebut diketahui merupakan warga Kabupaten Demak.
"Ya, ini kami bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Demak untuk menjemput pasien. Sampai sekarang tim belum ketemu pasien," jelas Joko.
Sebenarnya ada perbedaan yang mendasar antara isolasi dengan karantina. Isolasi digunakan untuk rawat inap dan mengobati orang yang positif terinfeksi. Lamanya isolasi berlangsung sampai pasien dinyatakan pulih.
Sementara itu, karantina adalah upaya pemisahan bagi mereka yang tidak memiliki gejala, tetapi diduga terinfeksi, terutama jika kembali dari daerah yang terinfeksi. Mereka ditempatkan di ruang terbatas, gerakan mereka terbatas, dan mereka dimonitor untuk menentukan apakah mereka positif terinfeksi atau tidak.