600 Ribu Warga Jepang Isolasi Diri di Dalam Rumah. Ada Apa?

Hikikomori di Jepang
Hikikomori di Jepang | www.france24.com

Ratusan ribu warga Jepang memilih mengasingkan diri dari masyarakat

Jepang memang salah satu negara paling maju di Asia bahkan di dunia. Ketekunan masyarakatnya dalam bekerja membuat Jepang semakin terkenal sebagai negara yang sangat tekun dan disiplin. Jepang menguasai banyak bidang tapi salah satu bidang yang paling diandalkan oleh Jepang ialah teknologi.

Industri teknologi Jepang merupakan salah satu industri terbaik di dunia. Produk-produk hasil produksinya mereka jual ke berbagai negara di dunia termasuk Indonesia. Lihat saja kini motor, mobil, Televisi, dan lainnya, hampir semuanya didominasi oleh barang-barang dari Jepang. Tidak heran jika kini Jepang menjelma sebagai salah satu raksasa dunia

Namun di tengah kesibukan masyarakat Jepang bekerja yang seperti tiada henti, ada ratusan orang yang melakukan hal unik yaitu mengisolasi diri mereka di dalam rumah dalam jangka waktu yang cukup lama.

Hikikomori di Jepang
Hikikomori di Jepang | www.bbc.com

Menurut survei pemerintah Jepang yang dikutip dari AFP, terdapat lebih dari 600 ribu warga Jepang usia di atas 40 tahun yang mengisolasi diri dari masyarakat. Selama setidaknya enam bulan, mereka tidak berinteraksi dengan orang lain selain keluarga. Bahkan mereka pun enggan keluar rumah.

Saking maraknya fenomena seperti ini, ada istilah yang disematkan untuk mereka, yakni Hikikomori. Dikutip dari Kumparan, ada sekitar 613 ribu Hikikomori yang berusia antara 40 hingga 64 tahun dan sepertiganya adalah laki-laki.

Awalnya, Hikikomori ini hanya dialami oleh anak-anak yang berusia 20an. Survei di tahun 2016 menunjukkan hikikomori usia 36 tahun ke bawah mencapai angka 514 ribu. Namun semakin meningkatnya populasi lansia di Jepang, hikikomori pun mengalami peningkatan usia.

Setengah dari hikikomori yang disurvei bahkan mengaku sudah lebih dari 7 tahun mengisolasi diri. Mereka tidak bekerja, tidak melakukan aktivitas di luar rumah, tidak berinteraksi dengan orang lain.

Rika Ueda dari lembaga nirlaba yang memberikan dukungan untuk para orangtua dengan anak hikikomori mengaku tidak heran dengan jumlah tersebut. Ueda menyebut bahwa kehidupan di Jepang memiliki tekanan yang tinggi, seragam, dan gila kerja yang membuat banyak masyarakatnya memilih untuk mengisolasi diri.

Meski demikian, Ueda mengatakan tidak mengetahui ada hikikomori yang berusia 60an. Menurutnya, fenomena ini menunjukkan kehidupan yang sangat sulit di Jepang.

Artikel Lainnya

Tindakan mengisolasi diri di dalam rumah yang dilakukan oleh ratusan masyarakat Jepang bisa jadi merupakan tindakan penolakan terhadap dehumanisasi yang sulit tolak oleh orang-orang yang memilih menyerahkan hidupnya untuk bekerja di industri sepanjang hari sepanjang hidupnya.

Tags :