Berasa Tahun Baru! Massa 22 Mei Serang Pakai Petasan, Polisi Malah Sambut dengan Tepuk Tangan
23 Mei 2019 by Mabruri Pudyas SalimLumayan, mungkin bisa menjadi 'hiburan' di tengah kekacauan 22 Mei
Sebuah aksi dimulai pada tanggal 21-22 Mei 2019 di sejumlah titik di Jakarta. Aksi tersebut dilakukan oleh sekelompok massa yang menolak hasil KPU Pemilu 2019, yang dimenangkan oleh Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2019-2024.
Sayangnya aksi tersebut berakhir dengan kericuhan, yang menyebabkan jatuhnya korban baik dari pihak pendemo maupun aparat. Tidak hanya itu, sejumlah fasilitas publik juga mengalami kerusakan. Akibatnya, situasi di beberapa titik di Jakarta menjadi mencekam.
Kendati demikian, ada juga di satu titik di Jakarta, yang terkesan lebih santai. Bahkan situasi itu membuat para petugas polisi mendapatkan sedikit 'hiburan' di tengah kekacauan yang ditimbulkan massa pendemo.
Sejumlah polisi yang bertugas bahkan menikmati situasi itu dengan bertepuk tangan. Hal ini pasti jadi pemandangan yang cukup aneh, mengingat di sejumlah titik di Jakarta situasinya benar-benar ricuh.
Menurut laporan dari Detik.com, di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta, massa pendemo yang ricuh terus menembaki polisi dengan berbagai macam kembang api dan petasan hingga hampir tengah malam hari Rabu (22/05/2019).
Baca juga: Aktivis 98 Sebut Gubernur DKI Terkesan Lepas Tangan Terhadap Kerusuhan 22 Mei
Kembang api tersebut ditembakkan ke arah polisi berulang kali, dengan harapan bahwa itu dapat melukai dan memukul mundur barisan polisi. Namun alih-alih merasa takut, para polisi justru menanggapinya dengan santai.
Barisan polisi yang tadinya membentuk barikade, kemudian hanya duduk santai saja di jalan. Mereka sama sekali tidak merasa khawatir serangan kembang api dari massa yang ricuh. Bahkan bisa dibilang para polisi menikmati aksi serangan tersebut.
Beberapa kali polisi bahkan kedapatan bersorak sambil bertepuk tangan, saat tembakan kembang api diarahkan ke mereka.
"Ayo lagi, ayo lagi, tahun baru," ucap polisi-polisi itu.
Massa mungkin berpikir jika kembang api yang mereka gunakan senjata akan dapat membuat para polisi mundur.
Meski ledakan kembang api dapat menyebabkan luka bakar, bagaimana pun juga kembang api tidak dibuat untuk menjadi senjata. Jadi kalau pun itu akan menyebabkan luka, tentu saja tidak akan membuat para polisi merasa perlu khawatir.
Setidaknya, bagi polisi yang bertugas, serangan kembang api yang diarahkan pada mereka bisa sedikit memberikan 'hiburan' di tengah situasi yang kacau di beberapa titik di Jakarta.
Mereka yang tadinya merasa lelah setelah membentuk barikade, pada akhirnya bisa istirahat dan duduk, meski hanya di jalan sembari melihat petasan.
Aksi ricuh tersebut masih berlanjut di Jalan Brigjen Katamso Slipi hingga pukul 20.59 WIB. Akibatnya arus lalu lintas di Jalan Brigjen Katamso ke arah Tanah Abang Jakarta Pusat, juga sempat ditutup. Namun pagi ini, di sejumlah lokasi demo sudah mulai berangsur normal. Semoga saja hal ini terus bertahan dan kedamaian makin terasa di tengah masyarakat.