Keterlaluan! Bocah Ini Melakukan Orderan Fiktif Ratusan Kali dan Bikin Banyak Driver Ojek Online Rugi

Pelaku orderan fiktif
Pelaku orderan fiktif | instagram.com

Akhirnya langsung digrebek ramai-ramai sama driver ojol

Selain orderan yang dibatalkan secara sepihak oleh customer, salah satu momok lainnya bagi driver ojek online adalah mendapatkan orderan fiktif. Udah membeli sebuah barang dengan harga mahal, tapi saat diantarkan ke lokasi tujuan, ternyata tidak ada orang alias kosong. Salah satu yang melakukan ulah ini adalah seorang bocah berinisial FAF (14), yang berasal dari Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dia membuat orderan fiktif mencapai 185 kali dan membuat banyak driver ojek online mengalami kerugian banyak. Selain rugi uang, mereka juga bingung harus membawa kemana pesanan yang telah diambil. Akhirnya, para driver bersatu menyelidiki siapa pelakunya dan kemudian menggrebek rumah FAF.

Aksinya bermula ketika FAF memesan makanan untuk diantar ke alamat Maryanto (60) di Dukuh Turi RT 002 RW 007 Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Maryanto pun kebingungan karena merasa tidak ada memesan nasi ayam Popeye (restoran ayam goreng) sebanyak 20 dus.

Dia juga sudah menanyakan kepada anaknya apakah memesan atau tidak, tapi anaknya juga mengatakan bahwa dia tidak memesan apapun lewat ojek online. Akhirnya, karena iba kepada driver ojek online yang kebingungan dan pasrah, Maryanto membeli makanan itu dan membagikan kepada orang tidak mampu.

Pelaku orderan fiktif
Chat orderan fiktif pelaku | www.instagram.com

Hari berikutnya, seorang driver ojol menerima orderan makanan dalam jumlah banyak, yaitu sebanyak 8 dus serabi campur. Lagi-lagi pemesanan diarahkan ke rumah Maryanto. Dia lagi-lagi kebingungan karena merasa tidak memesan apapun. Dari situlah driver ojol merasa ada yagn janggal. Setelah diusut, mereka berhasil mengetahui kalau pelakunya adalah FAF.

Driver ojol lalu menghubungi Ketua RT dan Ketua RW Dukuh Turi untuk menyelesaikan masalah ini. Akhirnya, para driver ojol yang pernah menjadi korban FAF, Ketua RT, dan ketua RW datang bersama-sama ke rumah pelaku. Bukan untuk menghakimi FAF, tapi untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

Melihat rumahnya "digrebek" banyak orang, FAF akhirnya mengaku kalau dia yang melakukan orderan fiktif tersebut. Dia didampingi kedua orangtuanya saat membuat pengakuan tersebut. Orangtuanya juga kaget begitu mengetahui anaknya telah melakukan orderan fiktif mencapai 185 kali dan merugikan banyak driver ojek online. Apalagi, selama ini FAF tidak pernah membawa ponsel ke sekolah.

Artikel Lainnya
Pelaku orderan fiktif
Pelaku orderan fiktif | www.instagram.com

Situasi sempat memanas ketika driver ojol menuntut agar FAF membayar semua kerugian tersebut, namun orangtuanya sempat menunda sesaat karena ingin mengonfirmasi kebenarannya kepada sang anak langsung.

Saya kroscek dulu ke anak saya serta memintanya agar jujur. Ternyata dia mengakui semua yang ditudingkan itu," kata orangtua FAF.

FAF mengaku hanya iseng dan ingin "beramal" lewat tindakannya tersebut. Karena driver ojol yang mendapat orderan fiktif rata-rata menyumbangkan makanan yang tak dibayar. Setelah mediasi dilakukan, polisi akhirnya menyita ponsel FAF dan kasus ini berakhir dengan damai.

FAF sudah meminta maaf kepada semua ojek online yang dia rugikan dan telah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Orangtua FAF juga meminta maaf kepada driver ojol yang dirugikan.

Duh, parah banget ya? Semoga tingkah FAF ini tidak diikuti oleh orang lain. Untuk orangtua, sebaiknya lebih mengawasi tindakan anak agar tidak berurusan dengan hukum karena kebablasan memainkan ponsel. Kamu sendiri pernah mengalami kasus seperti ini nggak?

Tags :