Kepergok Mesum di Gudang, Pelajar 17 Tahun Diperkosa 4 Buruh. Pacarnya Malah Kabur!
13 September 2019 by Dea DezellyndaAkibat mesum dengan pacar, seorang remaja malah diperkosa empat buruh pabrik
Seorang pelajar berusia 17 tahun mengaku diperkosa oleh empat buruh. Kejadian pemerkosaan itu sebenarnya sudah terjadi sejak bulan Februari lalu, namun korban berinisial DP akhirnya berani melapor ke polisi karena merasa trauma.
Aksi pemerkosaan itu berawal saat DP diajak kekasihnya RZP ke gudang batu bata untuk berbuat mesum. Tak disangka perbuatan RZP dan DP diketahui buruh pabrik. Keduanya diancam akan dilaporkan ke warga jika DP tak mau melayani nafsu bejat keempat buruh.
Pelajar diperkosa empat buruh
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (12/9/19), akibat ketahuan mesum dengan pacar, seorang pelajar berinisial DP (17) dipaksa melayani nafsu bejat 4 buruh di Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Aksi pemerkosaan ini berawal saat DP diajak berkencan oleh kekasihnya, RZP. Setelah diajak berkeliling desa, RZP memberhentikan motor di sebuah gudang batu bata. Di tempat itu keduanya melakukan hubungan layaknya suami istri. Aksi mesum tersebut dilakukan RZP dan DP sebanyak 3 kali.
Baca juga: Kepsek dan Guru TK Tertangkap Basah Mesum di Sekolah, Alasannya Curhat Masalah Keluarga
Namun terakhir kali berbuat mesum, keduanya malah dipergoki oleh seorang buruh pabrik. Pelaku yang kini masih menjadi DPO itu lalu memanggil teman-temannya.
DPO mengancam DP jika tak melayani nafsunya akan melaporkan perbuatan DP dan RZP kepada warga. Sementara RZP kabur meninggalkan DP di gudang tersebut saat para buruh datang.
“DPO itu mengancam DP akan menyebarkan kejadian antara DP dengan RZP ke warga. Karena diancam, DP akhirnya melayani nafsu bejat DPO dengan empat orang rekannya,” ujar Kapolres Padang Pariaman AKBP Rizki Nugroho.
Polisi menangkap para pelaku
Aksi pemerkosaan itu sudah terjadi sejak bulan Februari lalu. DP baru melapor ke Polres Padang Pariaman pada hari Selasa (10/9/19) lalu karena merasa trauma akibat dipaksa melayani nafsu dari empat buruh pabrik.
Baca juga: Tak Terima Hubungan Gelapnya Kandas, Pria Ini Sebar Video Pornonya di Sumedang
Polisi langsung menindaklanjuti laporan DP dan melakukan penyelidikan. Pada hari Rabu (11/9/19), polisi berhasil menangkap ketiga buruh di antaranya SH (23), NR (25) dan JT (20).
“Tiga orang pelakunya ditangkap pada Rabu lalu. Setelah melalui pemeriksaan hari ini, mereka ditetapkan sebagai tersangka,” kata Rizki, Kamis (12/9/19).
Ketiga pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan seorang buruh yang mengancam korban belum ditangkap dan masih dalam pengejaran.
Baca juga: 31 Wanita Muda 'Dijual' di Karimun, Pasang Tarif Rp 2 Juta
“Sekarang kami mengejar satu orang buruh lagi yang masuk dalam DPO,” imbuhnya.
Sementara RZP yang kabur saat DP diperkosa buruh juga ikut dijadikan tersangka. Polisi menetapkan RZP sebagai tersangka karena telah melakukan tindak pencabulan terhadap anak di bawah umur.
Remaja digilir usai pacaran
Kejadian serupa juga terjadi pada seorang remaja asal Kabupaten Lebong, Bengkulu. Korban yang masih berusia 17 tahun itu awalnya diajak RM, kekasihnya untuk berkencan di sebuah pondok milik warga pada Sabtu (19/11/18) malam. Di tempat itu keduanya melakukan hubungan suami istri.
Baca juga: Rayya Aktor Seks Gangbang Garut Meninggal, Ada 100 Lebih Video Porno
Tiba-tiba empat laki-laki memergoki aksi mereka. Tiga dari empat laki-laki itu memperkosa korban. RM bukannya menolong kekasihnya justru meninggalkan korban saat diperkosa oleh orang tak dikenal pada pukul 22.30 WIB.
Dalam kasus ini polisi menetapkap lima tersangka termasuk RM. Keempat pelaku pemerkosaan berinisial RM (17) warga Kelurahan Turan Lalang, IW (28) warga kelurahan Mubai, DA (32) warga Kelurahan Taba Anyar, Kecamatan Lebong Selatan, dan juga RF warga Pungguk Pedaro, sedangkan pelaku A (24) saat itu masih menjadi buron.
Kasus pemerkosaan akhir-akhir ini marak terjadi pada remaja. Korban pemerkosaan bisa mengalami trauma yang panjang. Oleh karena itu, kasus-kasus pemerkosaan harus menjadi perhatian bagi para orangtua untuk selalu mengawasi pergaulan anak mereka.