Karena Jadi Pengangguran Setelah Lulus Kuliah, Ayah Tega Pukuli Putrinya dengan Palu

Menganiaya anak karena menjadi pengangguran
Menganiaya anak karena menjadi pengangguran | www.instagram.com

Padahal baru-baru lulus kuliah!

Berita penganiayaan terhadap anak kembali terjadi. Sebuah kasus penganiayaan yang dilakukan oleh ayah kandungnya datang dari negara tetangga, Malaysia. Mirisnya lagi, kasus penganiayaan ini dilakukan oleh pelaku secara sadar, dan si korban tak melakukan perlawanan.

Dilansir Utusan.com, seorang ayah tega melakukan penganiayaan kepada putrinya sendiri yang baru saja lulus kuliah karena alasan kecewa dan malu. Ayahnya yang berusia 58 tahun ini tak terima anaknya belum bekerja atau masih nganggur.

Padahal sudah menyelesaikan pendidikan strata satu. Tapi diduga karena tak sabar, membuatnya tega memukul kepala putrinya dengan palu hingga tak sadarkan diri.

Menganiaya anak karena menjadi pengangguran
penganiayaan terhadap anak | gaya.tempo.co

Berdasarkan informasi dari Kepala Inspektur Polisi Kerian, Omar Bakhtiar Yaacob, peristiwa itu terjadi di rumah korban di Parit Sungai Melan, Kuala Kurau, pada Senin, 4 Maret 2019.

Kejadian penganiayaan itu terjadi saat menjelang magrib, antara pukul 5.30 sore dan 6.30 waktu setempat. Korban yang berusia 24 tahun itu sedang khusyuk membaca Al-Quran dan ayahnya yang berprofesi sebagai tukang kayu baru pulang dari bekerja seharian.

Emosi melihat putrinya masih juga menganggur, pelaku kemudian mengeluarkan palu baja dan langsung menghantamkannya ke kepala anaknya. Tidak sampai di situ, ayahnya juga membenturkan kepada putrinya ke diding beberapa kali.

Menurut kesaksian, warga sempat mendengar ayah korban berteriak soal rasa malunya karena sang anak belum juga mendapatkan pekerjaan.

"Sudah dikasih kuliah, lulus masih menganggur. Kenapa belum bekerja?," bentak pelaku seperti yang didengar oleh warga sekitar.

Menganiaya anak karena menjadi pengangguran
Menganiaya anak karena menjadi pengangguran | www.instagram.com

Berdasarkan hasil penyidikan pihak kepolisian Distrik Kerian, Malaysia, korban ditemukan tak sadarkan diri dengan luka parah di bagian wajah dan kepalanya akibat hantaman benda tumpul.

Kepala Kepolisian Distrik Kerian, Inspektur Omar Bakhtiar Yaacob mengatakan bahwa korban mengalami retak pada pada bagian tempurung dan tangan kirinya.

Namun dalam kejadian penganiayaan tersebut, pelaku menghantamkan kepalanya sendiri ke dinding setelah melihat putrinya penuh luka.

"Dia mengalami retak di tangan kiri serta menerima 5 jahitan di kepala," jelas Inspektur Omar Bakhtiar Yaacob.

Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Taiping kemudian dirujuk ke Tumah Sakit Raja Permaisuri Bainun untuk mendapatkan perawtan lebih lanjut.

Sedangkan ayahnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Parit Buntar, Malaysia. Sementara, pihak kepolisian Distrik Kerian berjanji akan mengusut tuntas kasus penganiayaan anak ini.

Artikel Lainnya

Kejadian seperti ini sungguh membuat kita risih, apalagi motif penganiayaannya adalah karena si anak belum mendapakan kerja karena fresh graduate alias baru saja lulus kuliah. Nggak paham lagi apa yang ada di pikiran ayahnya.

Mengerikannya, kejadian penganiayaan terhadap anak yang dilakukan orangtua masih banyak terjadi di negara kita sendiri. Semoga kasus ini bisa untuk pelajaran bersama.

Tags :