Anak Tukang Ojek Jadi Lulusan Terbaik, Bukti Kalau Masuk Polisi Tak Perlu Uang Ratusan Juta!

lulusan terbaik SPN Polda Metro
Rahmad jadi lulusan terbaik SPN Polda Metro | megapolitan.kompas.com

Rahmad mendapatkan medali emas.

Setiap orang bisa meraih impiannya jika mereka memiliki keinginan, tekad dan usaha yang kuat. Salah satunya adalah Rahmad, pria berusia 20 tahun ini. Anak dari pasangan Komariah dan Suryadi ini telah membuat mereka bangga karena telah dinobatkan sebagai lulusan terbaik di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Metro Jaya, Cigombong, Bogor, Jawa Barat.

Dilansir dari Kompas.com, Rahmad mendapatkan nilai tertinggi di antara 8.389 Bintara Remaja yang dilantik sebagai anggota Polri pada hari Senin tanggal 4 Maret 2019.

1.

Rahmad mendapatkan medali emas

lulusan terbaik SPN Polda Metro
Rahmad mendapatkan medali emas | megapolitan.kompas.com

Siapa sangka di hari kelulusan tersebut ia mendapatkan penghargaan berupa medali emas. Penghargaan tersebut dikalungkan secara langsung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Pramono dalam upacara pelantikan pagi itu.

2.

Kedua orangtua Rahmad bekerja sebagai tukang ojek dan pedagang sayur

lulusan terbaik SPN Polda Metro
Kedua orangtua Rahmad bekerja sebagai tukang ojek dan pedagang sayur | megapolitan.kompas.com

Menjadi seseorang yang berprestasi tentunya tidak mengenal latar belakang. Walaupun kedua orangtua Rahmad bekerja sebagai tukang ojek dan pedagang sayur, tapi ia bisa membuktikan bahwa ia mampu menjadi lulusan yang berprestasi.

Apalagi sebagian besar masyarakat menganggap bahwa sekolah kepolisian cukup mahal dan sangat menguras kantong. Komariah pun juga sangat bangga atas prestasi anaknya tersebut.

"Kan image masyarakat jadi polisi kan pakai duit ratusan juta. Jangankan ratusan juta, kalau mama enggak dorong gerobak, enggak bisa punya duit," ujar Komariah.

3.

Usaha tidak pernah membohongi hasil

lulusan terbaik SPN Polda Metro
Usaha tidak pernah membohongi hasil | megapolitan.kompas.com

Menurut pengakuan kedua orangtuanya, sebelum memutuskan menjadi polisi, Rahmad sempat bekerja di perusahaan swasta. Namun kemudian ia meminta restu kepada kedua orangtua untuk bersekolah di sekolah kepolisian.

Pasalnya ia juga ingin mematahkan stigma di masyarakat yang menyebutkan jika ingin menjadi anggota kepolisian harus dengan biaya yang sangat mahal.

Bahkan sebelum mendaftarkan dirinya sebagai siswa SPN, ia dengan gigih berlatih untuk membentuk tubuhnya. Dan pada bulan April 2018 ia diterima sebagai siswa bintara Polri.

Dia juga berusaha memberikan kemampuan maksimal untuk menjadi siswa terbaik dan ia selalu meminta doa kepada kedua orangtuanya.

"Menjalankan semua kegiatan dengan memberikan yang terbaik, di setiap tes meminta doa kepada kedua orangtua, pengasuh, orang-orang terdekat, orang-orang yang sayang kepada kita. Saya minta doanya supaya dilancarkan dan memberikan yang terbaik," ujar Rahmad.

Artikel Lainnya

Kisah Rahmad di atas tentunya bisa menjadikan inspirasi bagi masyarakat. Rahmad membuktikan kepada kita semua bahwa dengan tekad dan usaha yang keras kita bisa mencapai mimpi kita. Latar belakang keluarga pun bukanlah menjadi kendala jika kita selalu gigih dalam mewujudkan mimpi.

Tags :