Pembunuh Berdarah Dingin Ini Ungkap Hal Mengerikan Atas Perbuatannya!

Ilustrasi pembunuh berantai
Ilustrasi pembunuh berantai | manado.tribunnews.com

Bahkan pelaku tidak merasa bersalah atas perbuatannya!

Banyak pembunuh berantai yang tidak merasa bersalah atas apa yang mereka perbuat. Sebuah wawancara antara Piers Morgan dengan salah satu pembunuh berantai ini mungkin adalah salah satu contohnya.

Menyadur Mirror, nama pembunuh berantai itu adalah Alejandro ‘Alex’ Henriquez, atau juga dikenal sebagai The Bronx Serial Killer (Pembunuh Berantai di distrik Bronx, New York). Ia adalah seorang pedofil, pembunuh dan pemerkosa yang telah didakwa atas pembunuhan tiga korbannya dan dicurigai atas pembunuhan-pembunuhan lainnya.

Baca Juga : Psikopat Cilik! 3 Anak di Bawah Umur Ini Jadi Pembunuh Berantai Paling Sadis dan Kejam

Ilustrasi pembunuh berantai
Piers Morgan dan Alejandro ‘Alex’ Henriquez | www.mirror.co.uk

Dalam wawancara tersebut, Piers Morgan mengajukan pertanyaan kepada Alex Henriquez. Saat itu mereka duduk di kursi yang saling berhadapan.

Apa Anda sanggup menyakiti anak kecil? tanya Piers Morgan.

Ketika mendengar pertanyaan itu, Alex Henriquez tidak segera menjawabnya namun malah mengulangi pertanyaan Piers, seolah-olah ia ingin memikirkan jawaban yang paling tepat untuk pertanyaan itu.

Apakah saya mampu menyakiti anak kecil? Tidak, mengapa saya ingin menyakiti anak kecil?

Ilustrasi pembunuh berantai
Salah satu korban Alejandro ‘Alex’ Henriquez | www.mirror.co.uk

Alejandro ‘Alex’ Henriquez merupakan pembunuh berantai yang telah melancarkan aksinya sejak tahun 1989 hingga 1990 di distrik Bronx New York. Ketika ia berusia 31 tahun, ia dijatuhi hukuman 75 tahun penjara.

Korban pertama yang ia bunuh adalah Shamiro Bello yang saat itu masih berusia 14 tahun. Henriquez telah memerkosa dan memukulnya sampai mati pada Juli 1989 silam.

Kemudian selang 11 bulan lebih, ia kembali melakukan pembunuhan terhadap Lisa Ann Rodriquez (21) dan korbannya yang termuda, Jessica Guzman (10) pada 17 Oktober 1990.

Henriquez juga telah ditetapkan sebagai tersangka atas tiga kematian lainnya – Heriberto Marrero (15), kemudian keponakannya Nilda Cartagena (13) serta Annete Rosario (17), namun belum juga didakwa.

Sepanjang wawancara Henriquez terkesan memberikan pembelaan-pembelaan dan mencoba meyakinkan Piers bahwa dia telah dijebak.

Bagaimanapun juga, jawaban Piers ketika ditanya apakah ia sanggup menyakiti anak-anak terdengar mengerikan.

Baca Juga : Kasus Pembunuhan Berantai Berkedok Sopir Taksi, Kisahnya Mengerikan!

Ilustrasi pembunuh berantai
Alejandro ‘Alex’ Henriquez | www.mirror.co.uk

Psikopat terkesan suka mengontrol

Menanggapi jawaban dari Henriquez, profiler FBI James R. Fitzgerald mengatakan bahwa kebanyakan jika dihadapkan dengan pertanyaan seperti itu akan menjawab ‘Tidak!’.

Namun Henriquez terlihat ragu-ragu selama sepersekian detik sebelum akhirnya menjawab ‘ Apakah saya mampu menyakiti seorang anak?’.

Pertanyaan itu seolah dikembalikan ke Piers, dengan kata lain, kemudian ia menyangkal dan memainkan skenario itu dari sana. Tapi mengapa tidak langsung mengatakan ‘Tidak, saya tidak akan pernah melakukannya’ (alih-alih mengulangi pertanyaan Piers).

Dengan psikopat, sintaksis kebohongan harus selaras satu sama lain sehingga kebohongan yang tepat muncul pada waktu yang tepat, terangnya.

Baca Juga : Sadis, Pria Ini Habisi 50 Nyawa Sopir Taksi, Mayatnya Buat Makanan Buaya!

Menurut Fitzgerald, psikopat memang lebih suka mengontrol dan tidak ingin dikendalikan. Bagi mereka itu adalah hal yang masuk akal yang membuat mereka selama ini bisa bertahan hidup dengan baik.

Bahkan, Henriquez juga sempat mengatakan dirinya adalah ‘magnet bagi wanita’, sebagaimana yang ia ucapkan pada wawancara di tahun 2018.

Ini menyedihkan dan memalukan untuk dikatakan, tapi saya sudah menikah dan memiliki banyak pacar, itu adalah masalah terbesar saya. Sebagai laki-laki saya merasa telah melakukan hal-hal yang tidak seharusnya saya lakukan, ucapnya.

Ia menambahkan bahwa dirinya memiliki pakaian dan mobil yang bagus, wanita pun tertarik padanya. Sehingga hal itu menjadi magnet bagi mereka.

Artikel Lainnya

Henriquez juga ditanya apakah ia menjadi sasaran di penjara (oleh para narapidana lainnya) karena telah membunuh anak-anak. Ia pun menjawab ‘Tidak’, sebab menurutnya ada banyak kejahatan yang lebih buruk (yang telah dilakukan para napi) di sana.

Mendapat respon yang seperti itu, Piers pun mengungkapkan dengan terang-terangan bahwa tidak ada yang lebih buruk (kejahatan) dari mengambil nyawa anak-anak yang tidak bersalah.

Tags :