Kisah Calonarang, Sang Ratu Sihir dan 'Pembunuh Berantai' pada Zaman Kerajaan Kediri!

Calonarang Sang “Pembunuh Berantai” Zaman Kerajaan Kediri
Calonarang Sang “Pembunuh Berantai” Zaman Kerajaan Kediri | tanggahantengah.blogspot.com

Mereka yang jadi korban akan mati dalam waktu yang singkat akibat Calonarang

Siapa itu Calonarang? Calonarang adalah nama dari seorang wanita yang dirinya menguasai ilmu hitam bernama Leak. Bahkan, Calonarang ini juga disebut sebagai ibu Leak karena kemampuannya yang begitu sakti.

Calonarang sendiri disebut juga Rangda Nateng Girah. Berdasarkan etimologinya, Rangda bermakna janda, Nateng bermakna penguasa, dan Girah bermakna Desa Girah. Dengan kata lain, Rangda Nateng Girah memiliki makna janda penguasa Desa Girah.

Tentu saja sebutan tersebut sangat erat kaitannya dengan latar belakang dari Calonarang. Nah, seperti apa kisah dari ratu sihir yang satu ini? Berikut ini ulasannya untuk kamu semua!

1.

Bagian dari masyarakat Kerajaan Kediri

Calonarang Sang “Pembunuh Berantai” Zaman Kerajaan Kediri
Bagian dari masyarakat Kerajaan Kediri | priambudisaputra.wordpress.com

Calonarang hidup pada masa Kerajaan Kediri yang pada saat itu dipimpin oleh Raja Airlangga (1006-1042 M). Kerajaan Kediri sendiri telah memimpin wilayah Jawa Timur sejak tahun 1021 M sesuai dengan isi prasasti Pucangan (Calcutta).

Meski demikian, pusat dari Kerajaan Kediri kerap berpindah-pindah lantaran seringnya diserang oleh musuh. Hal itu disimpulkan berdasarkan catatan yang terdapat pada prasasti Terep (1032 M).

Prasasti tersebut menceritakan bahwa Raja Airlangga melarikan diri dari istananya yang ada di Watan Mas ke wilayah Patakan karena serangan musuh. Akan tetapi, prasasti Terep tidak menyebutkan bahwa keraton Airlangga sebenarnya ada di Daha (Kediri).

Calonarang sendiri pada saat itu merupakan seorang janda yang teramat sakti. Ia memiliki nama asli Daya Datu dan berasal dari Desa Girah, yakni desa yang terletak di pesisir wilayah Kerajaan Kediri. Karena kesaktiannya, Calonarang kemudian mendirikan sebuah padepokan sihir di desa tersebut.

Baca juga: Menguak Sejarah Kelam Rumah Hantu Darmo Surabaya, Lokasi Pesugihan dan Penumbalan

2.

Menulis kitab sihir dan membagikan ilmunya kepada para pengikutnya

Calonarang Sang “Pembunuh Berantai” Zaman Kerajaan Kediri
Menulis kitab sihir dan membagikan ilmunya kepada para pengikutnya | wayang.wordpress.com

Karena saking banyaknya ilmu sihir yang dikuasai, Calonarang kemudian menuliskan semua ilmu sihirnya itu ke dalam sebuah kitab. Namun, kitab ini berhasil dicuri dan dimakan oleh Mpu Baradah yang pada akhirnya berhasil mengalahkan kesaktian dari Calonarang.

Hingga saat ini, tidak jelas di mana keberadaan kitab sihir Calonarang yang asli. Apakah benar telah lenyap karena dimakan Mpu Baradah atau lenyap karena kasus yang lain.

Namun yang jelas, beberapa orang murid Calonarang yang telah mempelajari ilmu sihir tersebut melarikan diri ke Pulau Bali usai tewasnya Calonarang. Pada akhirnya mereka mengajarkan serta melestarikan ilmu sihir itu kepada masyarakat setempat.

Nah, ilmu sihir inilah yang kemudian dikenal oleh masyarakat saat ini dengan sebutan Leak. Jadi, sebenarnya Leak itu berasal dari Bali atau Kediri sih?

3.

Memiliki empat murid senior

Calonarang Sang “Pembunuh Berantai” Zaman Kerajaan Kediri
Memiliki empat murid senior | www.mediapelangi.com

Setelah mendirikan padepokan ilmu sihir, Calonarang akhirnya memiliki beberapa murid yang semua muridnya adalah perempuan. Dari sekian murid yang belajar ilmu sihir, terdapat empat orang murid yang berhasil menguasai ilmu Leak tingkat tinggi. Mereka bernama Nyi Larung, Nyi Lenda, Nyi Lendi, dan Nyi Daksa.

Pada mulanya, Calonarang ini adalah masyarakat Kerajaan Kediri yang baik, sama dengan masyarakat Kediri lainnya. Akan tetapi, hal itu semua berubah sejak perisitiwa penghinaan yang dilontarkan oleh salah satu warga Kerajaan Kediri terhadap putri semata wayangnya yang bernama Diah Ratna Mengali.

Baca juga: 5 Ciri Tempat Makan yang Konon Dibantu oleh Jin Penglaris

4.

Calonarang murka dan menghabisi rakyat Kediri

Calonarang Sang “Pembunuh Berantai” Zaman Kerajaan Kediri
Calonarang murka dan menghabisi rakyat Kediri | www.boombastis.com

Seperti yang telah disebutkan di atas, Calonarang memiliki seorang anak perempuan yang bernama Diah Ratna Mangali. Sebenarnya, Ratna Mangali ini memiliki paras yang cantik jelita. Namun anehnya, tidak ada satupun pemuda di desa tersebut yang mau melamarnya.

Sebagai seorang ibu, Calonarang tentu khawatir kalau anaknya akan menjadi perawan tua. Oleh karena itu, ia pun berusaha membantu anaknya dalam mencari pasangan. Namun, upayanya pun selalu kandas.

Nah, pada suatu hari, Calonarang mendapat kabar dari salah seorang muridnya yang bernama Nyi Larung. Muridnya itu mengatakan bahwa sebab para pemuda enggan melamar Ratna Mangali karena takut dengan putrinya sebab berdasarkan hukum keturunan, kalau ibunya adalah ahli sihir, maka anaknya pun demikian.

Nyi Larung juga mengatakan bahwa hal tersebut ia dengar dari salah satu warga Kerajaan Kediri yang pada akhirnya isu tersebut menyebar luas.

Mendengar pengaduan tersebut, Calonarang akhirnya naik pitam. Perasaan sangat sedih bercampur berang mengalir di dalam tubuhnya. Fitnah masyarakat Kerajaan Kediri yang menuduh Ratna Mangali punya sihir sungguh-sungguh membuat dirinya kesal.

Ia pun sangat takut: takut kalau anaknya jadi perawan tua yang berarti garis keturunannya akan putus; takut pula kalau ia tidak bisa menggendong cucu karena putrinya dituduh bisa sihir Leak. Calonarang pun kemudian berkata demikian kepada Nyi Larung.

“Hai Nyi Larung, penghinaan ini bagaikan air kencing dan kotoran ke wajah dan kepalaku. Aku akan membalas semua ini, rakyat Kediri akan hancur lebur, dan luluh lantak dalam sekejap.

Semua orang-orangnya akan mati mendadak. Laki-laki, perempuan, tua muda, semuanya akan menanggung akibat dari fitnah dan penghinaan ini.

Kalau tidak tercapai apa yang aku katakan ini, maka lebih baik aku mati, percuma jadi manusia. Kalau Ibu Calonarang ini tidak melakukan balas dendam maka hati ini tidak akan merasa tentram."

5.

Rakyat Kediri terkena wabah mematikan

Calonarang Sang “Pembunuh Berantai” Zaman Kerajaan Kediri
Rakyat Kediri terkena wabah mematikan | liputan6.com

Calonarang bersama dengan murid-muridnya pun melakukan persiapan di Pasraman Pangleakan. Ia mengatakan bahwa dirinya akan mempersiapkan sebuah penyakit mematikan yang bernama gerubug.

Penyakit ini sulit diobati dan dapat mematikan rakyat Kediri dalam waktu yang singkat. Ia juga mengatakan bahwa penyerangan akan dilakukan pada malam hari ketika warga Kerajaan Kediri tengah tertidur lelap.

Ketika malam tiba, murid-murid Calonarang pun mulai beraksi. Mereka semua mengubah wujudnya menjadi bola-bola api yang kemudian menebarkan berbagai ilmu sihir di seantero Kerajaan Kediri.

Suhu yang tadinya sejuk dan adem berubah menjadi panas. Warga yang tadinya tertidur lelap pun kemudian terbangun karena hawa tersebut. Mereka yang penasaran lalu membuka jendela rumahnya, namun langsung menutupnya kembali lantaran terkejut sekaligus takut dengan penampakan bola-bola api yang berterbangan di luar sana. Hal yang bisa dilakukan oleh mereka pada saat itu hanyalah berdoa meminta keselamatan.

Ketika pagi tiba, warga pun keluar rumah dan saling menceritakan pengalaman mengerikannya kepada para tetangga. Namun, ketika tengah berbincang, muncul teriakan minta tolong dari seorang penduduk yang salah seorang keluarganya tiba-tiba sakit perut, muntah, dan mencret.

Ketika mau memberikan pertolongan, tiba-tiba terdengar lagi teriakan yang sama. Hal itu membuat masyarakat menjadi panik. Bahkan pada pagi itu, beberapa orang telah meninggal dunia. Satu warga belum sempat diberi obat, tiba-tiba sudah ada lagi warga yang terkena dan meninggal dunia.

Bahkan, ketika warga yang masih hidup baru saja selesai menguburkan warga yang meninggal di setra atau tempat pemakaman mayat, mereka lantas mendapati orang yang tadinya ikut menguburkan mayat menjadi sakit dan akhirnya meninggal dunia. Begitu seterusnya.

Para penduduk pun dihantui oleh maut. Mereka menjadi sangat ketakutan, namun tidak bisa berbuat apa-apa. Kerajaan Kediri gempar. Sehari-hari orang mengusung mayat ke kuburan dalam selisih waktu yang amat singkat.

Artikel Lainnya

Itu dia kisah tentang Calonarang yang menghabisi rakyat Kerajaan Kediri. Pada akhirnya, Calonarang bersama dengan pasukannya berhasil dikalahkan oleh Mpu Baradah dan prajurit pilihan Raja Airlangga setelah melewati perkelahian yang sengit.

Tags :