Es di Gunung Everest Mencair, Jasad Pendaki yang Hilang Mulai Bermunculan!

Gunung Everest
Mayat di Gunung Everest | allthatsinteresting.com

Yang mendaki ke Everest harus siap mental, nih!

Gunung Everest merupakan salah satu gunung yang paling diimpikan oleh banyak pendaki. Gunung yang menjadi salah satu puncak tertinggi dunia ini dikenal sebagai gunung yang sulit untuk ditaklukan. Medan yang sulit serta cuaca ekstrim yang terjadi di Everest menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tidak sembarangan orang dapat mendakinya.

Tak terhitung berapa banyak pendaki yang sudah meregang nyawa ketika berusaha menggapai puncak Everest. Meski begitu, masih banyak orang yang bercita-cita untuk menaklukkan gunung cantik ini.

Kini, gletser di Everest perlahan-lahan sudah mulai mencair akibat pemanasan global. Hal ini menyebabkan banyak mayat pendaki yang mulanya terkubur di bawah lapisan salju mendadak muncul ke permukaan. Waduh harus siap mental, nih!

Gunung Everest
Gunung Everest | nytimes.com

"Karena pemanasan global, lapisan es dan gletser mencair dengan cepat dan jasad yang terkubur selama bertahun-tahun kini muncul. Kami telah membawa turun jasad beberapa pendaki gunung yang meninggal dalam beberapa tahun terakhir, tetapi yang lama terkubur sekarang keluar,” ujar Ang Tshering Sherpa, mantan presiden Asosiasi Pendaki Gunung Nepal.

Membawa turun jasad pendaki Everest tidaklah mudah. Hukum Nepal mengharuskan adanya keterlibatan lembaga pemerintah untuk membawa turun jenazah pendaki dari Everest. Hal ini masih menjadi tantangan tersendiri dalam mengevakuasi jenazah. Ditambah kini banyak jasad yang mulai terekspos di area base camp.

Gunung Everest
Pendaki-pendaki di Everest | www.nepalvisitors.com

Selain itu, medan di Everest terkenal sulit terutama pada ketinggian 8.700 mdpl, ketinggian yang mendekati puncak. Mereka harus membawa tubuh yang beku dan beratnya menjadi dua kali lebih berat dari berat aslinya. Biayanya juga cukup mahal yaitu sekitar 40.000 hingga 80.000 USD hanya untuk menurunkan mayat. Mahal juga, ya? Tapi setara dengan tingkat kesulitannya, sih.

"Tubuh itu benar-benar beku dan beratnya 150 kg dan harus diturunkan dari tempat yang sulit di ketinggian itu,” ujar Ang.

Jasad-jasad ini banyak bermunculan di area base camp. Selama beberapa tahun terakhir, di Gletser Khumbu juga banyak ditemukan tangan dan kaki jenazah pendaki.

"Kami memperhatikan bahwa level es di dan sekitar base camp telah turun, dan itulah sebabnya mayat-mayat itu menjadi terbuka,” ujar salah seorang pejabat non-pemerintah di wilayah Everest.

Gunung Everest
Penunjuk jalan di Everest | www.trekkingpartners.com

Dilansir dari BBC.com, tidak semua jasad itu muncul akibat melelehnya gletser. Pergerakan Gletser Khumbu juga memengaruhi kemunculan jasad pendaki. Para peneliti menemukan bahwa suhu es di Everest menjadi lebih hangat daripada sebelumnya.

Suhu minimum es hanya sekitar -3,3 celcius dan lebih hangat dari rata-rata suhu udara tahunan. Hal ini tentu menyebabkan gletser mencair lebih cepat dan mencapai tingkat yang berbahaya.

Mayat bermunculan
Mayat bermunculan | m.gamesao.vietnamnet.vn
Artikel Lainnya

Dengan adanya kemunculan jasad pendaki ini, para pendaki lainnya harus menyiapkan mental jika suatu saat menemukan jasad pendaki yang sudah tewas. Sebenarnya para pejabat pariwisata di Nepal kebingungan apakah mereka harus memindahkan jasad itu atau tidak. Karena pemindahan ini merupakan masalah yang sangat pribadi.

"Kebanyakan pendaki suka dibiarkan di gunung jika mereka mati. Jadi akan dianggap tidak sopan hanya memindahkan mereka kecuali mereka perlu dipindahkan dari rute pendakian atau keluarga mereka menginginkannya,” ujar salah satu pendaki, Alan Arnette.

Tags :