Dengan kaki dan Tangan Terikat, Para Prajurit TNI Ini Masih Bisa Membuktikan Kemampuannya. Keren!

Berenang dengan kaki dan tangan terikat | detikcom24.blogspot.com

Bukan pasukan kaleng-kaleng

Prajurit TNI adalah orang yang bukan kaleng-kaleng. Bukan hal sepele yang dijaganya. Negara adalah taruhannya bila mereka tidak memiliki kemampuan terbaik. Oleh sebab itu menjadi prajurit TNI bukanlah hal yang main-main. Kekuatan mereka juga bukan sebuah dongeng yang mengada-ada.

Salah satu hal yang dilakukan oleh prajurit tantara TNI adalah latihan fisik. Bisa dibayangkan bagaimana sulitnya berenang sambil tangan dan kaki terikat? Namun itulah salah satu 'santapan' mereka. Latihan yang sangat keras menjadi salah satu caranya agar semua itu bisa dilakukan. Seperti melewati batas-batasnya sendiri dalam menantang diri.

Dari video yang diakses Solopos.com, lewat channel Youtube 7 Juta Tayang terekam bagaimana latihan berenang prajurit TNI yang sangat sulit. Video tersebut direkam ketika anggota Batalyon Inti Amfibi sedang melakukan latihan.

Di Indonesia sendiri ada banyak prajurit dengan tugasnya masing-masing. Sedangkan Batalyon Intai Amfibi adalah satuan elite Korps Marinir khusus operasi Pengintaian Amfibi dan Pengintaian Khusus. Meraka juga sering disebut juga dengan Yontaifib.

Dari video yang viral itu tampak bagaimana seorang prajurit harus berenang di dalam air. Namun tidak dengan keadaan yang sewajarnya karena dalam keadaan kaki dan tangan terikat. Prajurit yang sedang berlatih itu pun terlihat sesekali naik ke permukaan untuk mengambil nafas.

Berenang melintasi laut lepas | nasional.kompas.com
Artikel Lainnya

Sesungguhnya teknik renang tersebut sangatlah sulit namun hal itu bisa dilakukan bila tetap mengikuti instruksi dan giat berlatih. Walaupun prajurit tersebut terlihat kesulitan, dia tetap bisa melakukannya sampai ujung kolam di mana rekan-rekannya menunggu.

Kalau orang awam yang melihat kejadian tersebut tentu mereka akan takjub. Mereka yang tidak terbiasa pasti akan kesulitan untuk melakukan cara berenang yang demikian susahnya. Bahkan ada yang mengakuinya, seperti yang diungkapkan Herman Saputra.

"Enggak bisa membayangkan deh. Saya pakai senjata helm saja hampir tenggelam. Apalagi diikat begitu,” tuturnya.

Sebenarnya latihan ini bukanlah ajang untuk gaya-gaya. Ini adalah cara untuk melatih mental, seperti yang diungkapkan oleh Bae Bae.

"Latihan ini tujuannya bukan agar mahir berenang dengan tangan dan kaki terikat. Tapi, lebih ke latihan mental. Bertahan hidup di segala kondisi. Kalau panik pasti tenggelam,” ungkap Bae.

Jadi menjadi seorang prajurit TNI harus siap dengan segala kondisi. Prajurit harus lebih dulu mampu bertahan untuk mempertahankan negara ini dari berbagai macam kondisi yang mengancam.

Tags :