Adu Tembak Timah Panas TNI vs KKB Pecah, 3 Prajurit Harus Gugur di Papua!

Prajurit TNI dievakuasi setelah diserang KKB
Tiga prajurit TNI harus gugur setelah adu tembak dengan KKB, Kamis (6/3). | kompas.id

Semoga konflik segera berakhir.

Situasi panas terjadi di distrik Mugi, Nduga, Papua pada Jumat (8/3) kemarin.Tiga prajurit TNI pun harus gugur setelah adu tembak dengan puluhan anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Ancaman KKB di Papua memang menjadi salah satu masalah keamanan yang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Polisi dan TNI pun sedang berjuang keras untuk menjaga keamanan bumi Papua.

Lalu, bagaimana kronologi aksi adu tembak TNI vs KKB ini bisa terjadi?

1.

Prajurit TNI sedang ditugaskan untuk mengamankan jalur pasukan

Prajurit TNI dievakuasi setelah diserang KKB
Pasukan TNI di Nduga sedang ditugaskan untuk mengamankan jalur evakuasi. | www.medcom.id

Adu tembak antara prajurit TNI dan KKB ini berawal terjadi saat 25 prajurit TNI sedang bertugas mengamankan jalur pergesaran pasukan, Kamis (7/3) pukul 08.00 WIT. Hal ini disampaikan oleh Kapendam Cendrawasih Kolonel M Aidi dilansir dari Detikcom.

Menurut Aidi, serangan tiba-tiba ini terjadi ketika pasukan TNI memasuki distrik Mugi. Adu tembak pun tidak bisa terhindarkan.

Tugas pengamanan yang sedang dilaksanakan 25 prajurit TNI juga dibenarkan Kapolda Papua Irjen Martuani Sormin.

“Pasukan yang backup Polri untuk melakukan penegakan hukum (terhadap KKB),” ucap Martuani.

2.

Dihadang sekitar 70 anggota KKB

Prajurit TNI dievakuasi setelah diserang KKB
Sebanyak 70 anggota KKB di Papua diketahui menjadi tersangka penyerangan prajurit TNI. | finroll.com

Sebanyak 50-70 anggota KKB diketahui terlibat dalam penyerangan pasukan TNI tersebut. Berbagai macam senjata digunakan baik itu senjata api maupun tradisional berupa panah dan tombak.

KKB sendiri memang selalu menyasar satuan keamanan Indonesia, baik itu polisi maupun TNI sebagai target utamanya.

3.

Tiga prajurit TNI harus gugur saat bertugas

Prajurit TNI dievakuasi setelah diserang KKB
Tiga prajurit TNI dikabarkan gugur setelah serangan KKB di Distrik Mugi, Nduga. | www.liputan6.com

Akibat hadangan dan serangan tiba-tiba ini, tiga prajurit TNI harus gugur dari tugasnya. Mereka adalah Serda Mirwariyadin, Seda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.

Proses evakuasi pun langsung dilakukan agar ketiganya bisa segera dipulangkan dan disemayamkan. Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Muhammad Hasan pun turun langsung untuk melakukan evakuasi ketiganya.

“Ya benar (Wadenjen Kopassus) pimpin langsung proses evakuasi, karena beliau kan sebagai Dan Satgas di-BKO-kan ke Polri,” kata Martuani.

4.

Rencana prajurit yang gugur langsung dipulangkan

Prajurit TNI dievakuasi setelah diserang KKB
TNI berencana langsung memulangkan tiga prajurit yang gugur ke kampung halamannya masing-masing. | www.liputan6.com

TNI pun berencana akan langsung memulangkan tiga jenazah prajurtinya yang telah gugur ke kampung halamannya.

Serda Mirwariyadin akan langsung diterbangkan menuju ke NTB, Serda Yusdin akan langsung diterbangkan ke Makassar, dan Seda Siswanto Bayu Aji akan diterbangkan menuju Jawa Tengah tepatnya Grobogan.

5.

Mendapatkan sorotan DPR

Prajurit TNI dievakuasi setelah diserang KKB
Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo memberikan tanggapan terkait gugurnya tiga prajurit TNI saat melakukan evakuasi di Nduga, Papua. | koran.tempo.co

Situasi panas di Nduga yang menyebabkan tiga prajurit TNI gugur juga didengar DPR.

Ketua DPR Bambang Soesatyo pun langsung meminta pemerintah menambah pasukan dan menambah intensitas serangan di daerah tersebut.

Hal ini tidak lepas dari Distrik Mugi yang memang dikenal menjadi salah satu basis kekuatan terbesar KKB di Papua.

“Operasi yang lebih ofensif tampaknya sangat diperlukan untuk menumpas gerakan KKB di Nduga dan sekitarnya,” ucap Bambang Soesatyo.

Artikel Lainnya

Serangan KKB pada pasukan TNI memang membuat situasi panas. Pemerintah dan TNI pun diharapkan bisa membuat strategi yang efektif dalam menghentikan gerakan KKB di Papua.

Namun, benarkah serangan ofensif jadi strategi yang baik dalam menghadapi kelompok separatis?

Tags :