Make Mobil Tapi Pengen Beli Premium, Pria Ini Malah Menampar Petugas Karena Stok Premium udah Habis!
01 Februari 2021 by Amadeus BimaSanggup beli mobil, tapi beli bahan bakar bersubsidi
Sejak awal pemerintahannya, Presiden Jokowi langsung mengurangi subsidi BBM karena lebih banyak dinikmati oleh orang-orang mampu. Jadi, sekarang di SPBU ada beberapa jenis bahan bakar yang bisa dipilih. Mulai dari premium, yaitu bahan bakar bersubsidi, Pertalite yang kelasnya di atas premium, Pertamax, hingga Pertamax Turbo. Premium kini hanya diperuntukkan oleh orang kurang mampu.
Mulai dari Pertalite sampai Pertamax Turbo adalah bahan bakar non subsidi yang harganya mengikuti pasar, jadi tarifnya sering berubah. Tidak seperti premium yang harganya begitu-begitu aja. Tapi, ternyata masih ada saja orang yang secara ekonomi mampu, tapi malah membeli bahan bakar premium yang merupakan BBM subsidi untuk masyarakat ekonomi rendah.
Seperti yang terjadi di sebuah SPBU di Jetis, Bendungan ini. Seorang pria melakukan aksi penamparan kepada petugas SPBU karena dia tidak kebagian bahan bakar premium untuk mobilnya. Awalnya, dia mengeluarkan ponsel untuk merekam wajah petugas SPBU yang sepertinya masih dalam masa training. Setelah itu, dia menampar petugas tersebut dengan gerakan cukup kuat.
Setelah melakukan penamparan, pria itu pun langsung ngeloyor pergi mengendarai mobilnya. Sementara itu, petugas yang ditampar hanya bisa terdiam dan tidak melakukan pembalasan. Momen penamparan ini terekam kamera CCTV dan kemudian menyebar di media sosial. Netizen ramai-ramai mengecam tindakan pria itu karena dinilai sangat tidak patut dilakukan.
Kalau memang sudah kehabisan, ya nggak perlu juga sampai menampar-nampar. Kan bisa beli bahan bakar jenis lain atau mencari SPBU lain. Insiden penamparan ini juga dibenarkan oleh pemilik SBPU yang bernama Tommy. Dia mengatakan kalau petugas yang ditampar bernama Budi. Tommy mengatakan bahwa penjualan premium memang dibatasi agar tepat sasaran.
Ketika itu, Budi sudah menjelaskan kepada pengemudi mobil bahwa premium sudah habis dan menawarkan untuk menggunakan Pertalite. Tapi, pria itu malah menganggap Budi tidak sopan sehingga melakukan penamparan. Pria itu juga disebut mendatangi kantor Tommy untuk melayangkan keluhan.
Sebenarnya, penamparan ini bisa dibawa ke jalur hukum kalau korban mau melapor. Namun, Budi tak mau melakukannya dan memilih untuk memaafkan korban. Dia sudah ikhlas dengan perbuatan tersebut, meskipun dari pihak keluarga tidak terima. Si pengendara mobil juga sudah datang kembali ke SPBU itu untuk meminta maaf kepada Budi. Mungkin dia diserang netizen atas aksinya yang viral.
Itulah mirisnya sikap sebagian kaum menengah ngehek di Indonesia. Beli mobil sanggup, tapi bahan bakarnya masih bersubsidi. Kalau emang nggak bisa membeli bahan bakar yang lebih bagus, ya nggak usah beli mobil juga. Mending naik transportasi umum aja. Bagaimana tanggapanmu terhadap tindakan pria ini?