10 Jenazah Anak dengan Organ Tubuh yang Tak Lengkap Ditemukan di Tanzania. Diduga Korban Praktik Sihir!

Tanzania
Anak-anak di Tanzania | www.ibtimes.co.in

Apakah demi menjalankan kepercayaan harus mengorbankan orang lain?

Kalau biasanya kita melihat praktik-praktik sihir di film fantasi seperti Harry Potter, ternyata hal semacam ini pun bisa kita temui di dunia nyata. Belum lama ini, masyarakat Tanzania dihebohkan oleh temuan beberapa jenazah anak-anak dengan beberapa organ tubuh yang hilang dan diyakini berkaitan dengan praktik sihir hitam.

1.

Penemuan jenazah anak-anak dengan organ tubuh yang tak lengkap

Tanzania
Anak-anak albino di Tanzania kerap dijadikan korban praktik sihir | www.ebru.co.ke

10 anak berusia tiga hingga enam tahun ditemukan tidak bernyawa dengan beberapa organ tubuh yang hilang selama bulan ini di Njombe, Tanzania. Sebagaimana dilansir oleh CNN, Faustine Ndugulile, Wakil Menteri Kesehatan Tanzania, mengatakan bahwa anak-anak tersebut sudah hilang sejak bulan Desember lalu dan diduga diculik dari rumah.

Jenazah 10 anak ini ditemukan pada pekan lalu setelah pihak kepolisian mengadakan operasi pencarian di sekitar distrik Njombe. Operasi ini dilakukan karena banyaknya laporan kehilangan dari para orangtua.

“Sejauh ini, kami sudah menemukan 10 jenazah. Sebagian besar bagian pribadi dan gigi mereka hilang,” ungkap perwakilan dari pihak kepolisian distrik Njombe.

2.

Diduga terkait dengan praktik sihir

Tanzania
Masyarakat Tanzania | www.leopard-tours.com

Beberapa orang mempercayai bahwa hilangnya organ reproduksi dan organ pernapasan anak-anak tersebut berkaitan dengan kepercayaan takhayul. Ndugulile mengatakan bahwa, “Pembunuhan ini berkaitan dengan praktik sihir yang sedang tren. Dukun meminta orang untuk mendapatkan organ tubuh manusia dan digunakan untuk ritual mendapatkan uang”.

Ndugulile mengatakan bahwa pihaknya ingin segera mencari dan mengidentifikasi pelaku, tetapi mereka pun ingin mendidik para praktisi tradisional agar berhenti melakukan praktik yang mengerikan ini.

Sebagaimana diwartakan oleh All Africa, Ruth Msafiri, Komisaris Distrik Njombe, mengungkapkan empat dari sepuluh anak yang terbunuh ini berasal dari distrik Njombe dan sisanya dari berbagai distrik lainnya. Msafiri juga mengatakan bahwa ada satu jenazah anak yang ditemukan tanpa tenggorkan. Ada juga jenazah yang ditemukan di sungai Hagafilo.

3.

Ketakutan dan kekhwatiran para orangtua

Tanzania
Anak-anak di Tanzania | stories.plancanada.ca

Setelah kejadian tragis ini terkuak, para orangtua pun kini merasa sangat resah dan khawatir akan keselamatan anak-anak mereka. Salah seorang penduduk dari desa Chugingi di Njombe, Atupele Sanga, mengatakan bahwa para orangtua kini selalu mengantarkan anak mereka ke sekolah untuk memastikan keselamatannya.

“Kami mempunyai jam kerja yang lebih sedikit karena harus mengantarkan anak-anak ke sekolah di pagi hari dan menjemput mereka di sore hari. Keadaan menjadi lebih buruk karena kami takut meninggalkan anak-anak di rumah karena pembunuh yang masih buron,” ujar Atupele.

Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa pembunuhan yang terjadi ini tidak memiliki kaitan dengan ritual albino yang biasa dilakukan di Tanzania dan negara-negara lain di Afrika Timur. Adapun Tanzania adalah salah satu negara yang memiliki tingkat alibinisme tertinggi di dunia, yakni 1:1.500 orang.

Amnesty International pun mengatakan bahwa masyarakat Tanzania masih belum memiliki edukasi yang cukup dan toleransi terhadap albino yang kerap dibunuh dan diambil tulang serta organ-organ tubuhnya untuk dijual pada dukun untuk mendapatkan ramuan “ajaib”.

Artikel Lainnya

Ini bukan kali pertama dukun Tanzania berulah dan sebabkan kematian orang lain. Dampaknya para orangtua selalu merasa ketakutan dan khawatir jika meninggalkan anak-anak di rumah padahal mereka pun harus pergi bekerja. Semoga kasus pembunuhan ini bisa segera terselesaikan dan masyarakat Tanzania mendapatkan edukasi khusus agar praktik-praktik yang mengorbankan manusia semacam ini tidak lagi dilakukan.

Tags :